¹⁴

1.9K 177 11
                                    

WhatsApp

Munchkiss ❤️ 🐰

|Sayang?

|Masih marah?

|Kangen.

|Kamu gak kangen sama aku?

Buru-buru Jisung memasukkan ponselya ke dalam tas. Pertahanannya tidak boleh runtuh sekarang, dia masih tidak mau bertemu Jaemin meski sangat rindu. Jaemin harus tahu kalau kali ini dia serius, tapi Jisung merasa lama-lama capek juga. Jaemin masih saja bertahan di rumah itu, belum ada tanda-tanda dia akan pindah.

Dan Jisung juga harus bertahan dengan pendiriannya. Dia tidak boleh goyah.

MunchKiss ❤️🐰

|Kamu tega banget ngediemin aku kayak gini.

|Aku tanpamu butiran debu, sayang.

|Ayo bales dong chat ini.

|Kalau bales chat ini berhadiah aku seumur hidup kamu.

|Sayang  ...

|Ini chat bukan peta, dibales bukan di baca doang.

|Males ah, aku di abaikan begini sama kamu.

|Udah siang, jangan lupa makan siang.

|Inget, makannya tuh nasi jangan kembang!

Sejenak Jisung tersenyum. Tapi tetap belum tergerak untuk membalas semua pesan Jaemin itu. Haruskah dia menyerah sekarang? Buru-buru Jisung menggeleng kalau dia mengalah berarti Jaemin akan tetap tinggal disana dan dia tidak ingin itu terjadi.

“Kamu sudah mau pulang?” Yeonjun tiba-tiba saja entah sejak kapan ada disana, orang yang paling ingin Jisung hindari di fakultas psikologi kini ada di hadapannya sambil tersenyum lebar.

“Saya nunggu Renjun sama Haechan kak. Kalau kak Yeonjun mau nawarin saya pulang bareng, maaf saya gak bisa.” Ucap Jisung langsung pada intinya. Dia sedang malas berbelit-belit dengan Yeonjun sekarang.

“Renjun sama Haechan dimana?”

“Ada perlu sebentar ke fakultasnya Haechan, kak.”

“Mau saya temenin nunggu?”

Jisung menggeleng. “Saya lagi pengen sendiri kak.” Jujur Jisung, itu seakan berkata kalau keberadaan Yeonjun mengganggu.

“Pacar kamu dimana? Kok jarang saya lihat akhir-akhir ini?”

“Disini.”

Jisung langsung menoleh.

Jaemin?

Berjalan dengan santainya kearah mereka.

“Ayo pulang.” Ajaknya lalu enarik tangan Jisung begitu saja tanpa mempedulikan ada Yeonjun disana.

“Aku gak mau pulang sama kamu.” Dan justru penolakan yang dia terima. Harusnya Jaemin sudah tahu kalau Jisung akan melakukan itu. Bukankah Jisung sedang mengibarkan bendera perang dingin dengannya?

“Pulang sama aku.” Pintanya sekali lagi.

“Aku gak mau ngomong sama kamu dan gak mau pulang bareng juga.”

“Sayang, ntar kita omongin tapi gak disini.”

“Udah aku bilang kan, aku gak mau ngomong sama kamu.”

“Sayang, gak usah kayak anak kecil.”

“Kamu tuh yang kayak anak kecil.”

“Dengerin aku bentar aja.”

  𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓛𝓮𝓪𝓿𝓮 𝓜𝓮 【𝓔𝓝𝓓】☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang