What if .. Jie hamil? ²

2.3K 205 20
                                    

Tak henti-hentinya Renjun dan Jeno menertawai apa yang barusan Jisung ceritakan pada mereka. Bahkan pasangan itu sampai menitikkan airmata.

“Jadi Jaemin ngira lo hamil?” tanya Renjun.

“Kayaknya sih gitu.” angguk Jisung

“Bukan kiranya lagi. Jaemin bahkan bilang ke gue kalau lo udah hamil, mana pasti anaknya cewek lagi biar dia ganteng sendiri di rumah.” Jeno masih tertawa geli mengingat itu.

“Tapi kenapa Jaemin bisa mikir kalau lo hamil?” Renjun penasaran.

“Nah itu yang gue gak ngerti.”

Karena Jisung sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Ia juga tetap bersikap sewajarnya seperti biasa.

“Tapi lo beneran gak hamil kan?” tanya Renjun memastikan.

“Beneran, masa nikah baru sebulan langsung hamil. Hebat banget dia.” Lalu Jisung yang tertawa karena ucapannya sendiri. Renjun juga sama-Jeno apalagi, dia sudah tertawa sambil memegangi perutnya membayangkan wajah lawak Jaemin.

“Gue pergi dulu ya, mau ketemu klien.” Pamit Jeno saat sudah berhasil menghentikan tawanya, ia lalu mencium bibir Renjun sekilas dan berlalu pergi dengan kekehan yang masih saja terdengar.

“Mungkin Jaemin udah kepengen punya anak.” Ucap Renjun setelah Jeno pergi.

“Iya kali.”  jawab Jisung tak yakin. Dulu Jaemin pernah bilang ingin punya banyak anak biar bisa jadi kesebelasan sepakbola. Lalu lain waktu, ia ingin punya anak kembar. Tapi kemudian berubah pikiran lagi, katanya terserah anak cewek atau cowok asal nanti bisa besanan sama Jeno biar dapat banyak warisan. Yang seperti itu, mana bisa Jisung anggap serius. Jaemin yang sekarang jadi suaminya masih sama dengan Jaemin yang 10 tahun lalu baru ia kenal. Cuma satu hal yang beda, dulu ia hanya bisa gambar pemandangan buat surat cinta, sekarang ia bisa desain rumah bahkan membangun rumah mereka sendiri.

“Kalau soal yang itu, lo belum bilang ke Jaemin?”

“Belum, kan gue belum mengiyakan.”

“Terima aja sih, Jisung. Kesempatan gak datang dua kali.”

Jisung juga berpikir seperti itu. Tapi ia masih ragu apa ia mampu. Secara ini hal baru untuknya, tawaran menjadi dosen di almamaternya dulu, tentu saja itu sangat menggiurkan untuk Jisung terima. Terlebih tawaran itu datang langsung dari profesor yang membimbing tesisnya dulu.

“Kira-kira Jaemin setuju gak ya?” tanyanya ragu. Jaemin kan jalan pikirannya suka susah ditebak.

“Kalau ini bagus buat lo, dia harus setuju.” angguk Renjun.

“Nanti gue omongin sama dia.”

“Dan bilang sama dia kalau lo gak hamil.” sahut Renjun kembali membahas yang tadi. “Atau suruh dia usaha lebih keras lagi biar lo beneran hamil.” Lanjutnya.

“Renjunnnn”

Jisung jadi memekik tertahan, ia kan malu kalau membahas hal itu.

“Sayang.”

Tiba-tiba Jisung jadi ragu saat berniat bicara pada Jaemin.

“Apa?”

  𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓛𝓮𝓪𝓿𝓮 𝓜𝓮 【𝓔𝓝𝓓】☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang