What really happened?

1.8K 37 0
                                    

Flashback on!

Setelah puas mengganggu Liana dan merasakan asamnya buah peace yang Liana makan tadi, ia pergi menuju kantornya. Sudah beberapa hari ini Xanders tidak masuk kerja, sebenarnya tidak masalah toh dia sendiri yang punya kantornya tapi dia ingin menunjukan rasa disiplinnya pada para pegawainya agar tidak malas malasan walaupun ia sendiri bosan dengan suasana kantor semenjak kedatangan Liana di mansionnya terasa ada permainan baru bagi Xanders, jadi ia merasa betah di mansion yang biasanya sunyi terasa sedikit ramai.

"Shit! aku meninggalkan dokumen penting itu di atas meja makan! " Ucapnya setelah ingat ia meletakan dokumen untuk meetingnya siang nanti bersama kliennya di atas meja makan, karena terlalu sibuk menjahili wanita itu membuat Xanders melupakan segalanya.

Mau tidak mau Xanders memutar balikan mobilnya untuk kembali ke mansion, mengambil dokumen itu.

Sesampainya di mansion ia langsung saja menuju meja makan, tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara wanita yang sangat ia kenal sedang bergumam sendiri.

Tujuannya yang dari awal ingin mengambil dokumen terhenti ketika mendengar ucapan yang di keluarkan dari mulut Liana.

"Aku berharap agar sandiwara ini cepat selesai dan aku bisa pergi dengan bebas, setelah semua ini selesai aku akan pergi jauh dan tidak ingin mengenal siapa itu keluarga Leonardo"

"Tapi apa aku harus mengikhlaskan anakku sendiri nantinya? tidak tidak, dia bukan anakku. Aku hanya meminjamkannya rahim, aku tidak ingin memiliki anak dari pria itu! "

"Sabar Liana semua ini tidak akan lama,  pernikahan ini akan terjadi beberapa hari lagi dan setelah itu kau bisa hamil, hanya menunggu 9 bulan untuk melahirkannya itu bukan waktu yang lama"

Gumam Liana sembari membereskan dapur tanpa sadar jika Xanders sedang memperhatikannya dengan raut wajah sedikit kecewa dan marah.

Xanders berusaha mengendalikan expresinya dan mencoba untuk tidak mendengar apa apa, ia dengan santainya mendekat ke arah wanita itu.

"Liana, apa kau melihat dokumen ku? " Tanya Xanders membuat wania itu terkejut.

"Xanders, kapan kau datang?! " Kaget Liana karena melihat pria itu sudah ada di belakangnya.

"Baru saja, kenapa kau terkejut sekali kelihatannya?"

"Tidak apa apa, aku hanya kaget kau tiba tiba di sini bukannya kau pergi ke kantor?" Tanya Liana gugup.

"Iya, tapi aku lupa membawa dokumenku, apa kau melihatnya? "

"Ada di atas meja makan"

"Baiklah, aku akan pergi lagi"

Xanders mengambil dokumennya dan setelah itu ia pergi menuju kantornya kembali, pria itu sangat hebat untuk mengendalikan expresinya.

"Xanders tidak mungkin mendengar ucapanku barusan, dia baru saja datang" Gumam Liana berusaha menenangkan hatinya yang was was.

Tujuan Xanders saat ini bukan lagi kantornya, ia ingin pergi ke club. Meetingnya ia batalkan, pikirannya sedang kacau saat ini membayangkan ucapan Liana yang entah mengapa membuatnya kecewa padahal itu tujuan awalnya bukan harusnya ia tak masalah tapi kenapa hatinya berbanding terbalik.

SON FOR HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang