Turns out you are! (21+)

5K 37 0
                                    

Aroma Vanilla terasa menyengat di Indra penciuman Xanders saat ia memasuki apartemen milik Alana. Xanders terdiam sebentar saat menyadari sudah ada beberapa lilin yang di tata sedemikian rupa di atas meja yang sudah di hiasi dengan bunga mawar serta cahya lampu yang redup membuat kesan tersendiri bagi sepasang kekasih yang ingin memiliki malam yang indah,namun kali ini berbeda.

Tiba tiba saja Xanders merasa jijik setelah sadar apa rencana wanita ini,bahkan di saat nyawanya sendiri sedang terancam ia masih sempat untuk menggodanya.

Perlahan Xanders menelusuri apartemen itu,mencari keberadaan seseorang namun keberadaannya tak dapat ia temukan. Hanya satu tempat yang ia belum periksa,yaitu kamar.

Baru saja Xanders melangkahkan kakinya dua langkah,ia di kejutkan dengan tangan seseorang yang menutup kedua matanya. Ia sangat kenal aroma dari pemilik parfum ini.

"Stop untuk bermain main!" Geram Xanders.

"Lama banget,aku udah nungguin dari tadi!" Bisiknya dengan sensual,di sertai kecupan lembut di sekitar leher Xanders.

Dalam sekali gerakan Xanders membalikkan keadaan dengan mengurungnya dan menempelkan ujung pistol ke kening wanita tersebut.

"Ap-apa ya-ng kau lakukan,sayang?!"

"Ada ap_"

"Ada apa kau bilang!" Bentak Xanders hingga membuat wanita itu terkejut.

"Apa kau pelakunya?" Kali ini Xanders berucap dengan lembut,berusaha untuk meredakan amarahnya dan menurunkan pistolnya.

"Pelaku apa?aku ga ngelakuin apapun!"

"Tolong jawab jujur"

"Apasih X!"

"Clau apa kau yang sudah melakukan semua itu pada Liana?" Tanya Xanders sekali lagi.

"YA!KENAPA?KAU TAK TERIMA?KAU SUDAH MENCINTAINYA?KAU SUDAH MELUPAKANKU?!" Teriak Claudia sembari memukul mukul dada pria itu.

"Bukan begitu,aku tak mungkin melupakanmu"

"Lalu apa?buktinya sudah jelas X!kau berubah semenjak mengenal wanita itu dan hubungan kita rusak juga karena dia!" Ucap Claudia dengan suara lirih.

"Jangan menyalahkannya Clau,dia tidak tau apa apa"

"Bahkan kau lebih memilih untuk membelanya dari pada aku"

Xanders memutar badan Claudia hingga saat ini posisi mereka saling berhadapan,di usapnya dengan lembut surai hitam milik wanita itu.

"Aku merindukanmu" Gumam Claudia sembari memeluk tubuh tegap milik Xanders.

"Aku juga"

"Jauhi wanita itu" Ucap Claudia di sela sela pelukan mereka.

"Tak bisa,saat ini dia sedang mengandung darah dagingku" Ujar Xanders melepaskan pelukannya.

"Sedari awal kau yang merencanakan semua ini bukan?bahkan kau sendiri yang memilihnya untuk menjadi ibu dari anak anakku"

"Ya memang,sebelum ku lihat sendiri bagaimana kau memanjakannya dengan sepenuh hati"

"Ini salahku bukan?seharusnya aku yang mengandung anakmu bukan dia?kenapa tuhan mengutukku untuk tidak bisa mempunyai anak X?!"

"No!jangan salahkan dirimu seperti ini,ini semua sudah takdir sayang"

"Bercintalah denganku" Bisik Caludia sensual.

Xanders yang sudah terbawa suasana langsung mencium bibir Caludia,mereka berciuman dengan rakus tak membiarkan sedikit udarapun masuk untuk mereka hidup.

SON FOR HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang