Agreement

3.7K 75 0
                                    

November 12, 2022

Sesuai dengan perjanjian kemarin,Liana menepati janjinya untuk datang ke cafe latte yang telah di ucapkan pria itu kemarin,dan lagi lagi tak jauh dengan kata mewah yang terdapat pada interior dan fasilitas yang di sediakan.

Liana duduk di sofa abu abu yang di disain memanjang dengan meja dan kursi untuk satu orang di depannya, sementara di belakangnya di disain dengan di buatnya rak rakan dan di isi dengan pajangan botol alkohol dengan berbagai merek,dan pastinya har...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liana duduk di sofa abu abu yang di disain memanjang dengan meja dan kursi untuk satu orang di depannya, sementara di belakangnya di disain dengan di buatnya rak rakan dan di isi dengan pajangan botol alkohol dengan berbagai merek,dan pastinya harga satu botol itu bisa mencapai ratusan juta.

"Selamat malam nona" seorang laki laki datang dengan apron hitam bertulisan Latte menyapanya.

Liana yang paham langsung memberikan senyuman
"Maaf,saya ingin menunggu seseorang. Nanti saya akan pesan jika dia sudah datang" Ucap Liana mengantisipasi agar kejadian kemarin tidak terulang lagi.

"Baiklah,namun kedatangan saya di sini hanya ingin memberi tahu anda jika tuan Leonardo akan sedikit terlambat" Ucap bartender tersebut.

"Leonardo?siapa dia?" Tanya Liana polos.

"Kau sungguh tidak mengetahuinya nona?" Tanyanya balik.

"Iya,siapa dia?"

"Orang yang akan anda temui adalah Xanders Leonardo,pemilik perusahaan Leonardo dan orang terkaya yang ada di benua Amerika" Jelas Bartender tersebut dan setelah itu Liana langsung terkejut karena sebuah fakta yang baru saja ia ketahui.

"Wow sangat luar biasa" ujar Liana berusaha bersikap biasa saja,padahal dalam dirinya ia sangatlah terkejut.

"Hanya itu?" Heran Bartender tersebut saat mengetahui jika ekspresi yang Liana berikan seperti ekspresi orang malas yang baru saja mengetahui berita konyol,berbeda dengan wanita lainnya yang akan menjerit jerit jika tau siapa yang ingin di temuinya sekarang.

"Lalu?"

"Tidak jadi nona,saya permisi dulu" Ucapnya sembari melangkah pergi untuk melayani pelanggan yang lain.

Setelah menunggu hampir sejam lamanya, akhirnya pria itu datang dengan santainya tanpa memperdulikan ekspresi Liana yang sudah terlanjur kesal.

"Maaf,tadi ada situasi mendesak" Ujarnya dengan santai setelah itu ia mendudukkan dirinya di sebrang Liana.

"Ya tidak masalah,baru SATU JAM kok saya di sini tuan" Ucapnya dengan menekankan kata satu jam.

"Oh jadi kau kesal?" Lelaki itu mengangkat satu alisnya seakan akan semua ini bukanlah kesalahannya.

"Menurutmu?"

"Kau saja yang datang terlalu cepat,nona"

"Bukannya kemarin ada yang mengatan untuk datang tepat waktu tapi ku liat liat sekarang sudah menunjukkan pukul 20:35"

"Satu jamku terbuang sia sia hanya untuk hal semacam ini" Gumam Liana.

"Apa kau yakin jika waktumu terbuang sia sia wanita pengangguran?" Ujar lelaki tersebut yang langsung membuat kekesalan Liana bertambah.

SON FOR HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang