rembulan cahaya semakin bersinar , di tengah malam yang penuhi bintang yang bersinar bersamaan dengan sang bulan , menemani sang bulan agar tidak bersinar sendirian ; mungkinkah aku memang harus menikah dengan sarada ? ; begitu pikir boruto. namun di satu sisi , ia tidak mau menikah sekarang, seperti merasa harus menikmati masa muda dahulu.
jam menunjukkan pukul 01.15 , pesan sarada yang terakhir hanya boruto baca saja , boruto menyakini diri nya bahwa ia akan menelpon dan mengajak sarada berkencan besok. lagipula, pasti gadis tunggal itu sudah tidur di jam segini.
"ibu , apa kau akan setuju jika aku menikah dengan sarada ? bukan aku meragukannya, hanya saja bagaimana bisa aku menikah dengan orang yang sama saja seperti orang asing?" boruto masih setia menatap langit dan berbicara seperti itu.
ia ingin tau pendapat ibunya.
tapi apa daya, kehilangan ibunya bukan sesuatu yang bisa dihentikan begitu saja, itu sudah menjadi takdir yang memang akan terjadi seperti yang sudah tertulis dibuku tuhan.
"baiklah aku akan tidur saja"
° ͜ʖ ͡ – ✧
Menatap setia handphone -nya gadis uchiha itu seperti bimbang sendiri , mendapatkan notif bahwa boruto mengirimi nya pesan seperti sebuah sesuatu akan datang kepada nya.
'Apa aku gila ? Bagaimana pria ini bisa tau nomorku?'
Sarada menatap sekeliling kamar nya , kemudian menyeruput Matcha Tea hangat di tengah malam yang dingin, berbalutkan Hoodie tebal oversize dan celana selutut ; Sarada memejamkan mata nya, kepala nya mulai berpikir lagi.
'Hah aku harus menikah ya? Papa, apa yang sebenarnya terjadi'
Membuka mata nya, Sarada kembali menatap ponsel nya, menatap lockscreen nya kosong tanpa ada nya satupun notifikasi.
"Hanya dibaca ya ?" gumam sarada pelan.
Dirinya kemudian memutuskan untuk tidur , sungguh harini adalah hari yang sangat berat karena di suguhi dengan ada nya kata "perjodohan"
tit tit tit
Sarada membuka mata nya , jam menunjukkan pukul 06.07 , tak lama setelah mematikan alarm nya sarada beranjak menuju kamar mandi ; mandi , keramas , gosok gigi dan lain lain ; keluar dari kamar mandi sarada segera mengenakan pakaian sehari-hari nya untuk dirumah saja.
memang benar, hari ini tidak ada jadwal kemana kemana.
sarada keluar dari kamar nya menuju dapur, di dapur ada itachi yang sedang menyeduh teh hangat, sarada tersenyum kecil pada itachi
"paman menyeduh teh sepagi ini ?" tanya sarada seraya mengambil susu dikulkas.
"hm ? ah, ini bukan untuk paman"
fokus sarada beralih pada itachi , "lalu untuk siapa sepagi ini ?"
"tamu , ia sedang mencari sasuke. Namun sasuke sudah pergi sejak subuh tadi, dan dia meminta teh hangat untuk minuman" jelas itachi, sarada mengerutkan kening nya siapa yang datang sepagi ini mencari sasuke, dan meminta teh pula ?
"biar aku saja paman , paman istirahat saja. lagipula kan paman sudah tua" sarada mengambil nampan dan membawa minuman tersebut ke-ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Fanfiction❝ 𝐔𝐜𝐡𝐢𝐡𝐚 𝐒𝐚𝐫𝐚𝐝𝐚 ❞ Mereka pikir pertemuan itu hanyalah kebetulan yang tiba tiba datang. Namun, rupanya takdir dan semesta sangat suka bermain main dan garis takdir membawa skenario yg rumit antara Sarada dan Boruto di pertemuan kedua mere...