Dan disinilah, pada akhirnya seluruh member berkumpul di ruang tengah dengan suasana yang cukup tegang. Mereka melakukan pengadilan terhadap dua oknum yang telah mencumbui Haechan.
"Katakan, apa yang kalian lakukan pada Haechan. Jaehyun, kau bisa bicara dulu. Kuharap kalian mengatakan sejujurnya!" - Tegas Taeil.
"Aku menciumnya sebelum turun tadi. Mark menyaksikan aku melakukan itu pada Haechan" - singkat Jaehyun dengan wajah datarnya.
"Dan kau Mark?"
"Yah, aku hanya masuk kamar Haechan untuk meminta tolong. Aku ingin dia membantuku bercukur" - jelas Mark dengan santai.
"Apa?! Kau tidak mungkin hanya meminta tolong Mark! Kami semua melihatmu mengungkung Haechan diranjangnya, kau akan memperkosanya!!! Kau mencoba berbohong?" - sela Doyoung yang emosinya mulai meletup-letup.
"Ck, oke-oke aku mencumbunya diwastafel dan yahh.. aku tak tahan jadi kupindahkan saja diranjang. Ahhh, jika kalian tidak masuk, Haechan sudah pasti menjadi milikku tadi" - jelas Mark frustasi.
Taeyong menghela nafas panjang tak habis pikir dengan kelakuan membernya. Ia tau bahwa semua membernya menaruh rasa pada maknae mereka, namun tingkah mereka sungguh gila dan membuat Taeyong pening. Untuk Jaehyun, Taeyong tidak begitu shock, karena Jaehyun memang orang yang akan terang-terangan dalam suatu hal, apalagi menyangkut orang yang ia incar. Tapi Mark, sungguh ia tak mengira bahwa Mark akan seberani itu. Selama traine bahkan hingga mereka debut, Mark merupakan sosok yang sempurna dan dewasa meskipun lebih muda darinya. Tapi, hari ini ia menemukan fakta mengejutkan lainnya, bahwa Mark.. memiliki kantung hormon yang sangat berbahaya.
"Haechan... jangan menangis hm? Aku akan menghukum mereka berdua. Atau kau mau .... - ucapan Taeil terpotong.
"H-hyung, Jae-jaehyun hyung tadi menciumku, a-aku terkejut d-dan lari. Sedangkan, M-mark hyung....hikss a-aku t-takut. Ma-mark hyung hiks j-jahat. M-mark hyung membuat hiks t-tubuhku l-lebam. K-kaki ku rasanya hiks sa-sangat lemas..- ucap Haechan sambil terisak.
"Haechan, maafkan hyung hm? Hyung tidak akan melakukan itu lagi" (untuk saat ini, tapi untuk kedepannya nanti entahlah) batin Jaehyun. Jaehyun mengelus rambut Haechan dengan lembut. Haechan hanya mengangguk sambil mengelap kasar air matanya.
"Haechan, hyung juga minta maaf. Kau mau apa biar hyung belikan, asal kau mau tidur dengan Hyung" - ucap Mark tanpa penyesalan yang membuat seluruh member melotot pada Mark.
"KAU INGIN MATII MARK???!!!" - Teriak Doyoung. Doyoung lantas memukul kepala Mark dengan keras. "Haechan akan tidur denganku kali ini, kalian sangat berbahaya bagi Haechan!, Haechan tidur dengan Hyung ya? Tidak ada penolakan!" ujar Doyoung. Haechan mengangguk lucu.
Seluruh member menghela nafas pasrah, yah untuk saat ini mereka biarkan Haechan dengan Doyoung. Karena mereka tau Doyoung tidak akan melakukan hal-hal intim pada Haechan. Juga, Doyoung memang lebih pantas menyandang title sebagai ibu Haechan karena protektifnya hingga merawat Haechan dengan sangat telaten, meskipun Haechan kerap kali usil. Selain itu, mereka juga cukup merasa takut dengan Doyoung yang sedang marah seperti sekarang, mereka tak ingin mendapatkan pukulan maut dari Doyoung.
"Kajja, Haechan. Kau harus tidur siang" - lanjut Doyoung yang mulai menggiring Haechan menuju kamar.
Para member menatap kepergian dua sosok yang seperti ibu-anak itu dengan pandangan tak rela.
"Jangan diulangi. Jangan membuat Haechan merasa takut atau bahkan trauma dengan kita" - final Taeyong memijat pelipisnya yang pening, kemudian meninggalkan ruang tengah hendak keluar dorm untuk menyegarkan pikirannya.
Satu persatu member meninggalkan ruang tengah, hingga hanya tersisa Johnny, Mark, dan Jaehyun disana.
"Dude, you know. Maybe, i can't restrain my lust. So, yeaahh maybe next time.... i can rape him - ujar Mark yang kemudian meninggalkan ruang tengah.
Johnny memandang tajam kepergian Mark, sedangkan Jaehyun tetap dengan keterdiamannya.
Di Kamar Haechan
Haechan duduk di ranjang menatap Doyoung yang mondar-mandir membersihkan kamarnya yang berantakan sambil mengomel. Haechan merasa bersalah pada Doyoung. Ia kerapkali menjahili dan bersikap sangat nakal pada doyoung, namun Doyoung tetap merawatnya dengan baik.
"Hyung.." - panggih Haechan.
"Tunggu sebentar Haechan, hyung bereskan ini dulu" - final Doyoung.
Haechan terus menatap Doyoung sambil menautkan kedua jarinya. Doyoung Hyung seperti eomma, batin Haechan. Dan akhirnya Doyoung selesai dengan acara membersihkan kamar Haechan, ia menghampiri maknae itu. Doyoung membenarkan baju Haechan yang kebesaran ditubuh mungil itu, sambil sesekali meringis melihat banyaknya kissmark yang dibuat oleh Mark.
"Wae? Mengantuk? Kajja tidur" - Ujar Doyoung yang membaringkan Haechan diranjangnya. Ia juga membaringkan tubuhnya disamping Haechan. Haechan kemudian memeluk Doyoung sambil terisak pelan. Doyoung merasa kebingungan.
"Kenapa hm? Tenanglah, Jaehyun dan Mark mungkin sedang dihukum oleh Taeil Hyung dibawah" - tanya Doyoung sambil mengelus rambut Haechan lembut. Haechan menggelengkan kepalanya.
"Hyung, maaf. Aku selalu nakal hiks" - ujar Haechan yang mulai bergetar karena menahan isakannya.
Doyoung tersenyum, kemudian menangkup wajah mungil Haechan untuk menghadap dirinya.
"Kalau begitu, bisakah Haechan berjanji untuk tidak nakal lagi pada Hyung, hm?" - ucap Doyoung sambil menyeka air mata Haechan. Sungguh ia merasa gemas melihat wajah Haechan yang merah dengan bibir melengkung kebawah.
Haechan mengangguk kecil kemudian membenamkan wajah sembabnya pada tubuh Doyoung. Seakan mengerti, Doyoung memeluk sambil menepuk ringan punggung Haechan agar tertidur.
Tanpa mereka ketahui, Taeyong mengintip interaksi kedua membernya itu sambil tersenyum tipis. Ah, mungkin membiarkan Haechan bersama Doyoung dalah pilihan yang bagus, batinnya.
See you next chap!
23/01/05
YOU ARE READING
OBSESSION
FanfictionKetika semua member terobsesi pada sosok Haechan. Melakukan cara apapun untuk mendapatkan atensi bahkan sosok Haechan itu sendiri. Membatasi segala hal luar yang berhubungan dengan Haechan. No babe, sit down! - Seo Johny Lepas hyung, aku hanya ke t...