Dream pt.2 : Jaemin-Jeno

1.7K 74 3
                                    

"Haechanie", bisik Jaemin di telinga Haechan sambil menusuk pipi Haechan.

Haechan masih betah berkelanan di mimpi. Jeno yang melihat usaha tak bermutu Jaemin menghela nafas dan akhirnya membantu Jaemin dalam membangunkan Haechan. 

"Haechan, bangun", ucap Jeno mengguncang tubuh kecil itu sambil menepuk pipi Haechan. 

"Hei, kau kasar sekali", protes Jaemin pada Jeno. Jeno hanya mendengus kasar. Jeno tetap melakukan hal itu, hingga Haechan mengerang kesal dan akhirnya terbangun. 

Jaemin langsung memberikan kecupan di seluruh wajah Haechan, karena demi apapun, Haechan yang bangun tidur adalah hal paling menggemaskan. 

"Diam Jaemin", keluh Haechan dengan suara seraknya sambil menjauhkan wajah Jaemin dengan tangannya. Sedangkan Jeno segera mendekat ke sisi kiri Haechan dan membubuhkan satu kecupan pada pipi Haechan. 

"Manager Hyung akan datang sebentar lagi, kau harus segera bersiap-siap", ujar Jeno. 

Haechan mengangguk pelan. Dengan mata setengah terpejam, ia memasuki kamar mandi hendak bersiap-siap. Namun, Jaemin dengan seringaian liciknya membuntuti Haechan dan ikut masuk ke kamar mandi. 

"AAARRGHHH, JAEMINN KELUARRR!!!", teriak Haechan dari dalam kamar mandi. Sedangkan Jeno yang mendengar teriakan Haechan merotasikan matanya. Jaemin benar-benar, batinnya.

Setelah beberapa menit di dalam kamar mandi, Haechan keluar dengan muka tertekuk dan berjalan dengan menghentakkan kakinya karena kesal, diikuti oleh Jaemin yang terkikik puas. Jeno yang melihat itu lantas menghampiri Haechan sambil membawa handuk untuk membantu mengeringkan rambut basah Haechan. 

"Kenapa, hm?", tanya Jeno pada Haechan. 

"Aku benci Jaemin. Dia sangat tidak punya sopan santun", jawab Haechan dengan muka cemberut. 

"Hei, aku membantumu agar lebih cepat bersiap-siap, kau kan lelet. Lagipula kita akan lebih menghemat waktu", sahut Jaemin masih dengan misi usilnya. 

Haechan melotot tajam kearah Jaemin, yang malah bagi Jaemin dan Jeno terlihat menggemaskan. 

"Sudah selesai", ujar Jeno yang telah selesai mengeringkan rambut Haechan, kemudian mengecup pipi Haechan. 

Haechan mengangguk, kemudian menuju kaca besar untuk mengecek penampilannya.Sedangkan Jeno bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap-siap. Dan saat itu, Jemin dengan tiba-tiba memeluk Haechan dari belakang. 

"Lepas! Aku membencimu", ujar Haechan Ketus pada Jemin. 

"Kau imut sekali", ujar Jaemin sambil mengecup pipi Haechan dan membalik tubuh Haechan menghadapnya sambil mengeratkan pelukannya karena gemas. 

"Ahh, Jaemin sesak", keluh Haechan yang memberontak di pelukan Jaemin.

"Cium aku dulu, baru aku akan melepaskanmu", ujar Jaemin sambil tersenyum licik. 

"Tidak mau!", sahut Haechan.

"Kalau begitu aku tidak akan melepaskanmu", ujar Jaemin santai. 

"Uuuhh"

"Bagaimana, hm?", tanya Jaemin kepada Haechan yang terlihat lelah memberontak. 

Cup 

Haechan mengecup pipi jaemin, "Sudah", ujarnya. 

"No, not here baby. But here", ujar Jaemin sambil menunjuk bibirnya. Yup, Jaemin ingin Haechan mencium bibirnya, bukan pipinya. 

Haechan melotot kaget, apa-apan dia memintaku mencium bibirnya, batin Haechan. 

OBSESSIONWhere stories live. Discover now