Mark pt.2

951 42 1
                                    


Sudah lewat 2 bulan setelah kejadian duo J yang menyetubuhi Haechan, kini para member dapat menjalani hari-hari mereka. Melakukan schedule grup, syuting, schedule individu, dll. Dengan rasa sakit dan pahit yang mereka bawa ketika Haechan mengatakan jika ia akan mulai menerima duo J Dream itu. 

Perlakuan mereka terhadap Haechan masih sama, penuh perhatian pada matahari kecil itu. Meskipun intensitas interaksi mereka sedikit berkurang karena keposesifan duo J yang membuat geram. 

"Iya Jeno, aku dengar", ujar Haechan pada ponselnya yang menampilkan wajah Jeno di layarnya. 

"Jangan terlalu dekat dengan yang lain, jika aku tau kau-..."

"Iya, aku mengerti dan sangat paham, bawel!", sahut Haechan berdecak kesal.

Tut.. 

Haechan memutus panggilan video itu dengan wajah merah kesal. Ia berusaha menerima duo J itu, belum sepenuhnya menerima tapi mereka selalu mengatur dan melarang ini-itu terhadap Haechan.

"Kenapa, hm?", tanya Johnny yang menghampiri Haechan kemudian mengelus rambutnya. 

Haechan dengan wajah kesalnya lantas memeluk perut Johnny dan mulai mengadu. Johnny terkekeh mendengar aduan Haechan. Mark yang melihat interaksi Johnny dan Haechan lantas menghampiri keduanya. 

"Kenapa?", tanya Mark. 

Johnny menggeleng dan mengelus rambut Haechan. Haechan mendongak melirik ke arah Mark dan kembali memeluk perut Johhny. 

"Apa Jeno dan Jaemin menyuruhmu menjauhi ku?", tanya Mark. 

"Hei, bukan kau Mark. Tapi kita semua. Haechan kesal dengan itu", sahut Johnny pada Mark. 

"Memangnya kenapa jika aku dekat-dekat dengan kalian? Apa itu salah? Bahkan Jeno memarahiku saat ia tau aku memeluk Taeil Hyung", sungut Haechan.

Mark memejamkan matanya mendadak ikut kesal, "Apa perlu Hyung menghajar mereka?", tawar Mark pada Haechan. 

Haechan melotot kemudian menggeleng ribut, "Tidak tidak, jangan. Aku tak mau ada adu tinju", sahut Haechan. 

"Baiklah", ujar Mark tersenyum mencubit pipi Haechan. "Mau es cream? Hyung yg traktir", tanya Mark.

Haechan mengangguk senang dan menarik tangan Mark hendak menuju ke mini market. Sedangkan Johnny mendengus kecil. Sialan, ada saja ide licik bocah itu agar bisa berdua dengan Haechan, pikir Johnny. 


Mark-Haechan Side

"Hyung, aku mau yang ini", seru Haechan sambil menunjuk es cream yang diinginkannya. 

Mark mengangguk dan berjalan menuju kasir untuk membayar. Setelah itu, Mark berjalan mendahului Haechan keluar dari mini market tersebut. Haechan bingung karena Mark berjalan di jalan yang berlawanan dengan jalan menuju dorm mereka. 

"Hyung, mau kemana? Kita harus kembali ke dorm", seru Haechan sambil berlari kecil menyusul Mark. Sedangkan Mark terus berjalan bahkan sedikit mempercepat langkahnya. 

"Huftt.. huftt. H-hyung, aku lelah", ujar Haechan yang mulai lelah mengikuti langkah Mark. Sebenarnya Haechan bisa saja meninggalkan Mark setelah keluar dari mini market, namun ia takut berjalan sendirian, ia takut jika bertemu sesaeng fans dll. Maka dari itu ia mengikuti Mark. 

"Haechan, kemari", ujar Mark menepuk sisi kursi taman di sebelahnya. 

Haechan menghampiri Mark dan mendudukkan bokongnya pada kursi itu, lantas ia segera menyantap es creamnya yang mulai sedikit meleleh. 

Mark menatap Haechan sambil tersenyum sendu. "Haechan..Bagaimana jika aku merebutmu?", ujar Mark.

Haechan menoleh dan menatap Mark dengan tatapan bertanya. "Hm? Apa maksudnya Hyung? Merebut apa? Kau mau es cream ku?", tanya Haechan. 

Mark menggeleng pelan, ia memutus kontak mata dengan Haechan dan beralih menatap pohon bonsai yang sangat besar didepan kursi taman yang mereka duduki. 

"Bagaimana jika aku merebut sesuatu dari orang lain?", tanya Mark.

"Merebut sesuatu? Eyy, kau tidak boleh merebut sesuatu dari orang lain, itu bukan milikmu", sahut Haechan sambil memakan es cream nya.

"Bagaimana jika sesuatu itu bukan miliknya? Apa aku boleh merebutnya?", tanya Mark lagi.

"Huh? Entahlah Hyung, aku bingung dengan pertanyaanmu. Tapi jika 'sesuatu' yang kau maksud itu memang tidak dimiliki oleh siapapun, berarti kau bisa memilikinya. Maksudku, kau punya peluang untuk itu", sahut Haechan. 

Mark menyeringai, "Lantas bagaimana hubunganmu dengan Jeno-Jaemin?", tanya Mark.

"Huh? kenapa tiba-tiba menanyakan itu?", dengus Haechan. 

Mark menatap Haechan dengan dalam, Haechan mengalihkan pandangannya ia salah tingkah dengan Mark disini. 

"E-eum, ya begitu. Aku sebenarnya juga bingung. Mereka memperkosaku..Ahh mengingat itu membuatku sangat kesal. Tapi bagaimana lagi, mereka harus bertanggungjawab bukan? Lagipula mereka juga memaksaku menerima mereka, jadi ya..yah entahlah aku hanya berusaha mengikuti saja", jelas Haechan. 

"Jadi.. mereka tidak memilikimu?", tanya Mark.

"Memiliki apa Hyung? Siapa? Aku? Jeno-Jaemin memilikiku? Cih, tidak tidak", sungut Haechan.

"Ah, aku bisa merebutmu ternyata", gumam Mark. Haechan mendengar itu dan menyerngit bingung. 

"Apanya?", tanya Haechan.

"Kau. Aku mau kau menjadi milikku", sahut Mark dengan seringaian di wajahnya. 

Haechan menegang dan merinding mendengar hal tersebut. Akhirnya ia paham arah pembicaraan ini. Sesuatu itu adalah dirinya. 




23/02/02

Good night

OBSESSIONWhere stories live. Discover now