***
Jaehyun turun dari bus yang ia tumpangi, lalu melangkahkan kakinya menuju sebuah rumah yang sangat megah bak istana. Rumah itu adalah rumah sahabatnya Lee Taeyong. Tadi saat sedang berada. dicafe Taeyong menghubunginya, menyuruhnya untuk berkunjung kerumahnya karena dirumah Taeyong sedang mengadakam pesta BBQ.
Jaehyun membasahi bibirnya menggunakan lidahnya karena bibirnya terasa kering akibat udara malam yang tiba-tiba mendingin, ketika didepan gerbang tadi Jaehyun langsung disuruh masuk oleh satpam penjaga rumah Taeyong.
“Ay-yo bro.”Taeyong langsung merangkul Jaehyun masuk kedalam rumahnya ketika melihat Jaehyun telah sampai didepan pintu utama rumah.
“Apakah yang lain ada didalam?”tanya Jaehyun balik merangkul Taeyong.
“Tidak ada hanya kita berdua, rencananya aku akan mengurungmu disini.”ujar Taeyong sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Jaehyun.
“Apa? Apa yang kau maksud bodoh, apa kau gay?”Jaehyun melepaskan rangkulannya pada Taeyong.
Taeyong tertawa terbahak-bahak lalu memukul bahu Jaehyun.”Yang benar saja aku gay? Apa kau gila. Aku ini normal hanya bercanda saja denganmu,untuk melihat ekspresi wajahmu.”kata Taeyong mencubit pipi Jaehyun gemas.
Jaehyun akhirnya bisa menghembuskan nafasnya dengan tenang.”Jika tidak ada yang lain disini mengapa kau malah mengajak ku untuk bbq-an dengan keluarga mu? Apa tujuannmu!?”
“Aku akan memberitahu tujuanku, tapi pertama-tama kita buat kesepakatan terlebih dahulu.”kata Taeyong dengan wajah serius dan suara yang lebih tegas dari biasanya.
***
“Ya- Jung Jaehyun, Lee Taeyong! Apa yang membuat kalian bisa bersama-sama terlambat datang kesekolah seperti ini?”tunjuk Doyoung pada Jaehyun dan Taeyong yang baru saja sampai didepan gerbang sekolah, padahal bel masuk sudah berdering sejak dua puluh menit yang lalu.
“Kau Jaehyun, ada apa dengan mu hari ini? Bukankah biasanya kau selalu datang lebih awal dari yang lainnya?”tanya Doyoung dengan raut wajah bingung pada Jaehyun. Lain lagi ketika pada Taeyong ia langsung menatap Taeyong dengan tatapan tajamnya.”Lee Taeyong, lagi-lagi kau yang terlambat! Aku muak melihatmu dan menghukum mu setiap hari!”omel Doyoung pada Taeyong.
“Jika kau muak menghukum ku setiap hari, maka persilahkan aku masuk sekarang juga tanpa harus menjalankan hukuman. Mudah bukan?”ucap Taeyong seenaknya.
Doyoung menggeram kesal sambil mengepalkan tangannya ingin meninju wajah Taeyong.”Kau benar-benar sinting, Lee Taeyong!”ucapnya kesal setengah mati sambil membukakan gerbang untuk Jaehyun dan Taeyong.
Jaehyun merangkul Taeyong ketika mereka berdua telah diperbolehkan oleh Doyoung masuk, baru saja mereka hendak pergi kekelas lagi-lagi si ketua osis bernama Kim Doyoung itu berteriak.”Ya! Siapa yang menyuruh manusia laknat seperti kalian berdua pergi? Cepat kembali didepan ku atau kalian berdua akan ku hukum lebih daripada yang biasa kalian lihat.”ancam Doyoung pada teman-temannya itu.
***
“Makasih ya, Karina.”kata Winter dengan tulus menyambut kotak bekal yang dititipkan orang tua nya pada Karina, saat kotak bekalnya itu tertinggal dirumah.
Karina menganggukkan kepalanya sambil merapikan ikatan rambutnya.”Win, bagaimana hubunganmu dengan Jaehyun? Apakah ada kemajuan?”tanya Karina.
Winter menatap kearah depan dengan sendu.”Tidak ada kemajuan sama sekali.”ungkapnya jujur.
“Sekarang tahun keberapa sejak kau menyukai Jaehyun?”Winter terlihat memikirkan kembali saat pertama kali ia bertemu dan mengenal Jaehyun lalu mulai menyukai Jaehyun sampai hari ini.”Sudah tiga tahun sejak saat itu, hari dimana aku mengenal Jaehyun.”ucap Winter tak bersemangat seperti biasanya.
“Lama juga, ya.”
Tentu saja lama, jangka waktu dalam tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar. Rasanya hampir setiap hari Winter selalu mengungkap perasaannya jika bertemu Jaehyun. Tapi balasan yang dikatakan oleh Jaehyun selalu sama, dia tidak menyukai Winter. Jika Winter bertanya apa alasan Jaehyun tidak menyukai Winter, selalu saja Winter tidak mendapatkan Jawaban yang memuaskan.
Winter juga merasa lelah akhir-akhir ini, berjalan dan dekat bersama Jaehyun tapi tak ada kemajuan sama sekali. Jaehyun seringkali bersikap manis padanya, tapi hubungan mereka tetap berjalan seperti itu-itu saja. Winter juga telah menunjukkan berbagai sisi kasih sayang nya pada Jaehyun, apa Jaehyun menyadari itu?
Semoga saja Jaehyun menyadarinya. Karena Winter bukan hanya sekedar suka tapi juga sangat menyayangi Jaehyun.
“Kim Winter, Jaehyun menunggumu diluar kelas.”Winter tersadar dari lamunannya, lalu ia bangkit dari kursinya menghampiri Jaehyun yang ada diluar kelas mereka.
“Ada apa kau tiba-tiba menemuiku dikelas?”tanya Winter sedikit bingung.
Jaehyun tersenyum lalu mengelus puncak kepala Winter.”Aku merindukanmu,”ungkap Jaehyun jujur.
“Hah? Apa kau bilang, merindukan ku? Aku tidak salah dengarkan.”
Jaehyun menggelengkan kepalanya.”Kau tidak salah dengar, aku benar-benar merindukanmu.”ucapnya.
Winter menarik tangan Jaehyun untuk duduk disalah satu bangku taman mini yang ada didepan kelas mereka.”Kau, kenapa tiba-tiba merindukan ku?”tanya Winter penasaran dengan alasan Jaehyun yang tiba-tiba merindukannya.
Telinga Jaehyun terlihat memerah dan jantung juga mulai merasakan debaran yang tak karuan ketika Winter menanyakan alasannya mengapa ia merindukan Winter.”Aku juga tidak tau alasannya apa, hanya saja aku tiba-tiba memikirkan mu saat berada didalam kelas tadi lalu berakhir merindukan mu.”
“Jaehyuna,kau menggemaskan. Lihatlah telingamu bahkan memerah.”ujar Winter menggoda Jaehyun lalu mencubit pipi Jaehyun dengan gemas.
“Ah benarkah!?”Jaehyun sambil mengusap kedua telinganya, selalu saja seperti ini. Jaehyun tidak bisa menyembunyikan perasaannya.
[.]
Published : January 06, 2023
Republish: January 08, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗘𝗔𝗟 𝗥𝗘𝗔𝗦𝗢𝗡
FanfictionMUSIM PERTAMA DARI JAEWIN : UNTIL I FOUND YOU Winter sangat menyukai Jaehyun, jika ada kesempatan sebisa mungkin Winter selalu mengungkapkan perasaannya pada Jaehyun. Akan tetapi Jaehyun selalu menolaknya dengan alasan yang tidak pasti. Namun sebuah...