MUSIM PERTAMA DARI JAEWIN : UNTIL I FOUND YOU
Winter sangat menyukai Jaehyun, jika ada kesempatan sebisa mungkin Winter selalu mengungkapkan perasaannya pada Jaehyun. Akan tetapi Jaehyun selalu menolaknya dengan alasan yang tidak pasti.
Namun sebuah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Bolehkah jika Winter bilang Jaehyun itu egois? Atau dirinya lah yang lebih egois? Mencintainya Jaehyun lebih dahulu sebelum laki-laki itu juga menyukai balik dirinya. Apa Winter bisa menyebut Jaehyun menyukainya? Hanya karena mereka berdebat dipinggir lapangan basket tadi, saat Winter meminta penjelasan mengenai Jaehyun yang selalu menolaknya.
Winter saat ini benar-benar tidak bisa berpikir stabil, bahkan air matanya masih mengucur deras membasahi pipi. Winter tidak tahu apa yang membuat dirinya begitu cengeng hari ini atau mungkin ia kecewa pada Jaehyun? Karena dirinya berharap bahwa Jaehyun akan langsung menjadikannya kekasih namun kenyataannya malah sebaliknya.
“Kenapa jadi begini!?”Winter menepuk-nepuk pipinya sendiri, lalu membasuh wajahnya dengan kasar di wastafel.
“Jaehyun tidak salah, yang salah itu kau Kim Winter.”ucapnya sambil menatap wajah dipantulan cermin.”Salah karena terlalu berharap lebih.”
***
DUG
Jaehyun membenturkan kepalanya berkali-kali diatas meja, ia merasa menyesal karena telah membuat Winter kembali menangis.
“Betapa bodohnya aku!”Jaehyun menarik rambutnya hingga berantakan.
“Jaehyun ada apa dengan mu?”tanya Doyoung khawatir dengan keadaan temannya sekarang, tiba-tiba membenturkan kepala dimeja dan menarik rambut sendiri.
“Aku bodoh, bahkan sangat bodoh.”balas Jaehyun menepis tangan Doyoung yang menahannya untuk tidak menarik rambutnya sendiri.
“Kau merasa dirimu bodoh? Lalu bagaimana denganku Jaehyun.”
“Bukan itu yang kumaksud, tapi aku telah membuat Winter menangis!”ucapnya frustasi.
“Apa?”Doyoung terbelalak ketika mendengar pengakuan Jaehyun. Laki-laki itu langsung menarik bangku disebelah Jaehyun guna mengintrogasi Jaehyun.”Apa yang kau perbuat hingga Winter menangis?”
“Aku mengatakan kepadanya bahwa kami berbeda kasta, untuk bersama. Aku takut jika dia bersamaku akan ada banyak orang yang meremehkannya. Lalu dia menjawab hanya itu alasanku karena menolaknya selama ini? Berbeda kasta bukan berarti tidak bisa bersama, jika aku terus-terusan mementingkan tanggapan orang lain maka sampai kiamat kami tidak akan pernah bersama.”
“Hm...Aku mengerti Jaehyun, hanya saja aku tidak tahu untuk menanggapi ceritamu bagaimana. Aku juga tidak akan berada dipihak manapun setelah mendengar ceritamu.”kata Doyoung yang mengerti ranah cerita Jaehyun dan Winter.”Aku ingin bertanya satu hal, apakah Winter mengetahui hubungan sesama jenismu dengan Taeyong?”
“Bukankah dia mengetahuinya darimu? Tapi tenang saja, aku sudah mengatakan semua kebenarannya agar dia tidak salah paham denganku.”kata Jaehyun sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi.
“Salah paham? Kesalah pamahaman apanya? Kau berbohong padanya itu sama saja akan menambah masalahmu. Aku sudah melihat semuanya dengan mata kepalaku bahwa kau memiliki hubungan dengan Taeyong!”Doyoung masih keras dengan sudut pandangnya.
“Nah, kalau begini aku harus menjelaskan dari awal lagi padamu sama seperti Winter tadi. Jadi singkat ceritanya aku tidak berkencan dengan Taeyong, aku hanya membantunya sebagai teman yang baik. Karena Taeyong tidak ingin Seulgi terus-terusan menganggunya dengan bertingkah mengaku sebagai pacar terlalu agresif dan sensual padanya.”jelas Jaehyun, mudah-mudahan saja Doyoung mengerti dengan apa yang dia katakan.
“Ah begitu! Anggap saja aku mengerti.”ucap Doyoung sembari mengibaskan tangannya pada Jaehyun
