***
Jaehyun menundukkan kepalanya dengan kedua telinga yang memerah, saat pulang sekolah tadi Kai dan Winter mengajak Jaehyun pergi ke cafe terdekat untuk meluruskan masalah setelah seharian Jaehyun menghindari Winter akibat tragedi depan gerbang sekolah.
Sebenarnya bukan karena apa-apa Jaehyun menghindari Winter,vhanya saja Jaehyun merasa tidak memiliki wajahnya lagi selepas ia menuduh Winter dan Kakaknya yang tidak-tidak.
“Bro, are you okay?”tanya Kai ketika melihat Jaehyun seperti orang bodoh dengan telinga memerah.
Jaehyun menganggukkan kepalanya.”I’m okay.”jawabanya.”Maaf untuk kejadian memalukan pagi tadi.”ujar Jaehyun tulus merasa bersalah.
“It’s okay man, aku rasa tidak ada salahnya kau bisa sesalah paham ini. Apalagi Winter tak pernah menceritakan diriku sama sekali padamu, bukan?”lantas Jaehyun langsung menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Kai bahwa memang benar Winter sama sekali tidak pernah menceritakan Kai kepada dirinya.
“Dengan tulus, aku benar-benar minta maaf padamu. Kuharap kau mau memaafkan kesalahan ku.”Jaehyun sampai membungkukkan badannya.
Melihat Jaehyun seperti orang tertekan, tiba-tiba saja tawa Winter pecah sambil memukul meja. Ini lucu sekali, selama mengenal Jaehyun Winter belum pernah sama sekali melihat ekpresi Jaehyun seperti ini.
“Baby, kau kenapa tertawa?”tanya Kai keheranan padahal disini sama sekali tidak ada pembahasan yang lucu sehingga perlu ditertawakan.
Winter memegangi perutnya, ia mulai kehilangan nafasnya.”Aku hanya merasa, Jaehyun lucu sekali.”katanya jujur setelahnya tawanya menjadi reda.
“Baiklah, Jaehyun aku memaafkan mu. Aku berpesan sebaiknya selesaikan masalahmu dengan adikku, karena setelah ini aku akan pergi memberikan cukup ruang untuk kalian saling berbicara secara mendalam.”ujarnya serius, lalu bangkit dari kursi sambil menepuk bahu Jaehyun.“Oh iya, kutitipkan Winter padamu dan tolong antarkan Winter dengan selamat sampai rumah.”
Suasana kembali hening selepas kepergian Kai, dua manusia berjenis kelamin yang berbeda itu saling tatap hanya saja tidak ada yang membuka obrolan lebih dahulu.
“Winter.”
“Jaehyun.”
Mereka berdua secara bersamaan memanggil nama satu sama sama lain.
“Kau saja duluan Jaehyun,”
“Kau saja.”
“Tidak, kau saja yang duluan.”
Jaehyun membenarkan posisi duduknya.”Winter maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu bahwa Kai adalah kakakmu dan menuduhmu yang tidak-tidak.”
“Kenapa kau meminta maaf lagi, katakan hal lain selain itu aku bosan.”ungkapnya jengah.
“Aku mengaku kalah, aku telah mencintaimu Winter.”
Winter tersedak ketika Jaehyun mengungkapkan perasaannya secara tiba-tiba.”Apa kau bilang? Aku tidak salah dengarkan?”ujarnya sambil menepuk-nepuk wajahnya yang telah memerah bak kepiting rebus.
Tidak hanya Winter yang wajahnya memerah tapi Jaehyun juga bahkan sampai ke telinganya.”Aku mencintaimu, kau tidak salah dengar. Aku tidak akan menutup-nutupi perasaan ku lagi, aku kalah Winter dan kau sudah memenangkan isi hatiku.”
“Ah Jaehyun kau—“ucapan Winter terpotong ia memang sengaja ini benar-benar gila, Winter rasanya tidak bisa mendeskripsikan bagaimana suasana hatinya saat ini.
“Ada apa? Apa kau baik-baik saja?”tanya Jaehyun khawatir melihat Winter yang menundukkan badannya sambil memukul dadanya.
“Aku baik-baik saja Jae, hanya saja rasanya ini gila. Aku tidak menyangka kau akan mengatakan hal semanis itu meskipun mungkin terdengar biasa saja ditelinga orang lain.”ucapnya salah tingkah.
[.]
Published : March 24, 2023
Republish: January 08, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗘𝗔𝗟 𝗥𝗘𝗔𝗦𝗢𝗡
FanfictionMUSIM PERTAMA DARI JAEWIN : UNTIL I FOUND YOU Winter sangat menyukai Jaehyun, jika ada kesempatan sebisa mungkin Winter selalu mengungkapkan perasaannya pada Jaehyun. Akan tetapi Jaehyun selalu menolaknya dengan alasan yang tidak pasti. Namun sebuah...