The Real Reason | 11

180 30 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Jaehyun semakin mengeratkan pelukannya pada Winter, bagaimana tidak? Gadis itu semakin banyak mengeluarkan air matanya setelah Jaehyun berkata untuk tidak menangis lagi.

“Jaehyun, maafkan aku...”ujar Winter dengan suara serak dan mata sembab karena terus-terusan menangis.

“Hei look at me, jangan nangis.”Jaehyun menatap mata Winter yang mulai berani menatap matanya lagi.”Kau sama sekali tidak salah, aku tidak marah atas pertanyaan mu kepadaku.”katanya sambil mengusap pelan rambut pirang Winter.

“Benarkah?”

Jaehyun menganggukkan kepalanya dan menghapus jejak air mata Winter dipipi gadis itu.”Ya,aku sama sekali tidak marah.”Jaehyun tersenyum sampai lesung pipitnya terlihat.

“Aku dan Taeyong tidak berkencan, kami berdua sama-sama normal. Aku hanya membantunya untuk menjauhkan Seulgi darinya.”

Winter menegakkan badannya.”Kenapa kalian berdua ingin menjauhkan Seulgi dari Taeyong? Bukankan Taeyong dan Seulgi berpacaran?”tanya Winter penasaran.

Jaehyun terkekeh, sepertinya ia tahu awal mula kesalah pahaman disini.”Taeyong dan Seulgi mereka tidak berpacaran asal kau tahu, Taeyong tidak menyukainya karena dia terlalu agresif dan sensual.”katanya.”Lalu kau tahu kalau aku gay dari Seulgi ya?”tanya Jaehyun balik.

“Bukan Seulgi yang pertama kali memberitahu ku, tapi teman mu Kim Doyoung. Dia bilang aku harus membantumu agar tidak berbelok arah menjadi seorang gay. Awalnya aku ingin percaya kemudian aku mencoba berpikir positif, sampai akhirnya Seulgi juga menyuruhku melakukan hal yang sama dan berkahir aku mengetahui semua faktanya.”

***

Masalah terpecahkan, akhirnya Winter bisa tersenyum cerah seperti sedia kala. Seperti sekarang, Winter tengah menunggu Jaehyun didepan kelas. Katanya sih, Jaehyun ingin memberi sesuatu pada Winter.

“Kau belum makan kan? Aku membawakan mu sesuatu yang kubuat dari rumah.”ucap Jaehyun menebak, sembari menunjukkan  kotak bekal.

“Ah jadi sekarang Jaehyun ku perhatian?”goda Winter sambil menaik turunkan alisnya.

Telinga Jaehyun memerah,ia benar-benar tidak bisa menyembunyikan perasaannya.”Iya.”aku Jaehyun lalu menggandeng lengan Winter untuk pergi kearah pinggir lapangan basket—dibawah pohon yang tersedia kursi.

“Jadi Jaehyun,bberi tahu aku apa alasan mu menolak ku? Apa karena waktu itu kau sedang membantu Taeyong?”tanya Winter to the point.

Jaehyun menaruh sendok makannya kembali dalam kotak bekal, lalu ia menggenggam satu tangan Winter.”Aku memikirkan banyak hal ketika aku bersama mu nanti, apakah semuanya akan berjalan baik-baik saja?”

“Jae, kita tidak akan pernah tahu jika kita belum mencobanya.”

“Aku tahu Winter, masalahnya adalah aku berdebat dengan pikiran ku sendiri. Ada banyak hal yang membuat kita menjadi berbeda!”

“Apa yang berbeda? Bukankah kita beragama yang sama? Kita tidak akan menyalahi aturan jika tuhan kita sama.”balas Winter nyaring.

“Bukan itu yang kumaksud, tapi kasta. Aku ini orang yang tidak mampu, sedangkan kau memiliki segalanya. Kau berkehidupan lebih dari cukup, aku takut jika kau bersama ku maka ada banyak orang yang akan meremehkan mu karena diriku.”

“Hanya itu alasanmu? Berbeda kasta bukan berarti kita tidak bisa bersama Jaehyun. Jika kau hanya mementingkan tanggapan orang lain terhadap kita, sampai kiamat pun kita tidak akan pernah bersama.”ujar Winter marah diiringi air mata yang membasahi pipinya, lalu ia bangkit meninggalkan Jaehyun yang sedang terdiam seribu bahasa.

[.]

Published : February 17, 2022

Republish: January 08, 2024

𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗧𝗛𝗘 𝗥𝗘𝗔𝗟 𝗥𝗘𝗔𝗦𝗢𝗡 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang