Alfasya - 10🐳💫

1.4K 75 6
                                    

Vote dan komen

Tandai Typo......

Happy Reading......

Mobil yang di tumpangi oleh Geraldo kini sudah sampai di depan gerbang mansion, Penjaga yang menjaga gerbang pun dengan cepat membukakan gerbang secara otomatis dengan menekan tombol yang berada di sisi gerbang yang membuat gerbang terbuka otomatis. Setelah gerbang terbuka Mobil Geraldo segera masuk kedalam di ikuti oleh mobil Gennaro dan Alferdo di belakangnya, serta mobil para bodyguard yang juga masuk kedalam.

Setelah mobil berhenti di depan halaman mansion bodyguard yang berjaga di sisi pintu mansion segera mendatangi mobil Geraldo untuk membukakan pintu mobil untuk tuanya itu, setelah terbuka Geraldo keluar dari dalam mobil dengan sedikit perlahan karena Fasya yang tertidur di pelukannya tadi saat perjalanan, Geraldo keluar di ikuti oleh Ariska yang juga keluar dari dari dalam mobil Serta Gennaro dan Alferdo yang juga sudah keluar sejak tadi.

Mereka pun dengan segera masuk kedalam mansion, Ariska yang merasa sangat Canggung dan juga takut, takut karena dia akan di usir kembali oleh mereka dan memisahkan dia dengan anaknya. Dia tidak mau itu terjadi Ariska sangat menyayangi Fasya dan dia tidak mau di pisahkan dengan putra tercintanya.

Sesampainya di dalam lebih tepatnya di ruang keluarga sudah ada semua keluarga Dominico yang sedang duduk di sofa menunggu mereka di sana. Amara yang melihat kedatangan mereka segera berdiri dan mendekat pada Geraldo yang sedang menggendong Fasya yang tertidur sejak tadi

"Apa dia cucu bungsuku, Geraldo" ucap Amara

"Yah, dia cucu mu Bu" jawab Geraldo dengan mengangguk 

" Oh astaga, dia sangat imut" ucapan heboh itu berasal dari Agnola yang melihat wajah Fasya yang sangat imut saat tertidur, bagaimana tidak saat ini Fasya tertidur di gendongan Geraldo ala koala yang menyebabkan pipi berisinya tergencet di di bahu Geraldo.

Mereka semua yang berada di sana melihat Fasya yang begitu mengemas mengigit bibir dalam mereka, karena tidak bisa menahan kegemaran pada Fasya.

"Dia tertidur" tanya Abrahamo

"Hmm" jawab Geraldo singkat

"Bawa dia keluar mu dulu, kamarnya masih di renovasi" ujar amara dan di angguki Geraldo

"Hmm, aku keatas dulu" pamit nya dan segera pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Mereka yang berbeda di sana mengalihkan pandangannya kearah Ariska yang sejak tadi berdiri di belakang Geraldo. Ariska yang menjadi arah Padanan mereka pun di buat gugup dan takut, dia selalu berdoa dalam hati agar apa yang dalam fikirnya tidak terjadi.

"Kau juga ikut?" ucap Amara saat melihat Ariska dengan tatapan bertanya nya meminta penjelasan.

"Kita duduk dulu oma, nanti akan kami jelaskan" ucap Gennaro pada Oma nya itu untuk duduk terlebih dahulu, dia tau bahwa saat ini suasana cukup Canggung.

Geraldo yang sudah kembali ke ruang keluarga pun segera mendudukkan dirinya di sofa, Geraldo menghela nafas kasar nya saat melihat ibunya sedang menatapnya dengan tatapan yang meminta penjelasan padanya.

"Fasya yang memintanya bu, dia tidak mau ikut dengan kami tadinya. Tapi saat dia mau ikut dia memiliki syarat dan syarat nya Ariska harus ikut dengan kami" ucap Geraldo memberi penjelasan pada ibunya dan mereka yang berbeda di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alfasya ArigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang