Alfasya - 09🐳💫

971 49 1
                                    

Vote dan komen

Happy Reading....
Tandai Typo......

Sebelumnya

"Gak, gw gak mau ikut sama lu pada. Pergi" ucap Fasya kepada mereka dengan tangisan keras nya

"Kau memilih hal yang salah Fasya, jadi terima akibatnya" ucap Geraldo dan langsung saja kembali menodongkan pistol nya ke arah kepala Ariska.

*****

"Bawa Fasya kemari Gennaro" suruh Geraldo pada anaknya pertamanya

Gennaro dengan segera menarik Fasya dengan paksa di pelukan bundanya itu yang membuat tangis Fasya semakin keras. Gennaro dengan cepat membawa Fasya menjauh dari Ariska dan memeluknya erat agar tidak bisa lepas.

"Lepas. Hiks, gak mau, lepasin hiks" tangis Fasya sambil memberontak di pelukan Gennaro

"Diam" ucap Gennaro dingin

"Gak mau, lepas. Bunda hiks, tolongin Fasya hiks Fasya gak mau ikut" ucap Fasya sesenggukan karena menangis

"Sudah kami katakan ikut dengan kami secara baik baik tapi kau memilih dengan cara paksaan Fasya" ucap Geraldo yang masih menjulurkan pistolnya kearah ariska

"Dan kini kau harus menanggung akibatnya" sambungnya, dengan segera dia menarik pelatuk pistolnya itu, dan.

"T___tunggu" ucap Fasya mencegah Geraldo menarik pelatuknya

"Oke. g__gw bakalan ikut, tapi. Dengan syarat bunda juga harus ikut" ucapnya meminta persetujuan atas syarat nya pada Geraldo

Geraldo yang mendengar persyaratan dari Fasya terdiam. Dalam fikirnya bagaimana mungkin dia membuka Ariska ikut bersamanya, sedangkan mereka sudah tidak memiliki hubungan apa pun. Dan hal itu sangat lah tidak mungkin ia lakukan, bahkan keluarganya yang lain pun belum tentu menyetujuinya.

"Setuju atu tidak" ucap Fasya meminta jawaban

"Kau tau betul Fasya, bahwa hal itu tidak akan mungkin terjadi" ucap Geraldo

"Maka gw gak akan pernah ikut dengan kalian" ucap Fasya

"Dan kau akan melihat kematian bunda mu" ucap dingin Geraldo

Fasya yang mendengar itu sangat takut dan cemas tapi dia tidak memiliki pilihan lain untuk tetep bisa bersama bundanya, selain mengajukan persyaratan tersebut pada mereka.

"Sudahlah Geraldo, bawa saja dia ikut bersamanya. Untuk masalah kedepannya kita bisa memikirkannya lagi" ujar Alferdo yang sejak tadi melihat adegan di didepannya itu

Geraldo yang mendengar ucapan dari kakaknya itu pun menghela nafas kasar dengan terpaksa ia menyetujui permintaan Fasya.

"Baiklah, kau dan bundamu akan ikut bersama kami" ucapnya menyetujui

Fasya yang mendengar itu sontak bernafas lega, walaupun dia akan ikut dengan pria yang mengaku ayah nya itu tapi setidaknya bundanya juga tetep berada di dekatnya.

"Bangunlah Ariska, kau beruntung karena keinginan putra bungsu ku kau tidak ku lenyapkan saat ini" ucapan kepada Ariska yang sejak tadi berlutut di hadapan nya itu

Alfasya ArigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang