Tandai Typo....
Happy reading ....
∆
∆
∆
∆
Tadi saat sepulang sekolah Ariska menyuruh Fasya untuk memberikan dirinya terlebih dahulu sebelum makan, tapi ia sudah menunggu anaknya cukup lama tidak ada tanda-tanda jika Fasya keluar dari kamarnya lalu ia pun memutuskan untuk mengecek keadaan anaknya takut terjadi sesuatu pada anaknya itu karena lumayan lama ia menunggu.
Dan saat ia masuk kedalam kamar putranya itu dia melihat bahwa anaknya itu sedang tertidur pulas di atas kasur nya dengan keadaan yang sudah berganti pakaian, Ariska niatnya ingin membangunkan anaknya itu untuk segera makan. Tapi setelah melihat jam yang menunjukkan jam 5 sore dia tidak jadi membangun anaknya itu karena ia berfikir cukup nanggung jika membangunkan Fasya pada saat itu, jadi dia biarkan saja sampai jam makan malem tiba.
Dan saat ini Ariska sedang menuju kamar putranya itu untuk membangunkan anaknya dari tidur pulas nya untuk makan malem karena tadi siang Fasya tidak jadi makan karena tertidur.
Sesampainya di depan kamar fasya Ariska pun membuka pintu kamar itu secara pelan dan masuk kedalam untuk segera membangunkan fasya, melangkah dengan pelan tanpa menimbulkan suara Ariska kini sudah duduk di sisi ranjang kasur sang anak. Mencoba membangunkan Fasya secara lembut jika tidak begitu Fasya akan merasa kaget dan membuat kepala Fasya pusing karena bangun secara tiba-tiba.
Itulah yang menyebabkan kenapa saat di sekolahan tadi dia di bangunkan secara tiba-tiba oleh pak Danang yang membuat dia sedikit kaget untung saja tidak membuat kepalanya sakit dan pusing.
"Sya, Fasya bangun nak" ucapan Ariska mencoba membangunkan putra itu dengan cara mengelus Surai sang anak, tidak ada pergerakan apa pun dari Fasya hal itu membuat Ariska harus mendengus sabar dan mencoba membangunkan kembali sang anak
"Fasya Bagun hey, kamu belum makan dari siang loh" ucap Ariska
"Egghh" hanya respon erengan yang Fasya berikan membuat Ariska tersenyum lembut
"Ayo bangun, kamu gak mau makan hmm. Bunda kan sudah memasak makanan kesukaan kamu loh, bangun yuk" ujarnya lagi mencoba saat melihat pergerakan dari putranya itu
"Bunda" lirihnya sambil merubah posisi nya menghadap bundanya
"Iyah ini bunda, dah yuk bangun"
Ariska membantu Fasya untuk duduk dan menunggu fasya mengumpulkan tenaganya terlebih dahulu, Ariska hanya bisa tersenyum melihat kelakuan anaknya itu gemas sekali Fikirnya. Bagaimana tidak gemas melihat keadaan Fasya yang saat ini.
Muka bantal, rambut yang berantakan, dan kedua matanya yang terpejam lalu terbuka lagi mencoba menyesuaikan pandangannya sambil menguap.
"Cuci muka dulu sana, abis itu ke ruang makan. Bunda tunggu di sana" ujar ariska kepada Fasya dan pergi dari kamar anaknya.
Fasya tidak menjawab ucapan bundanya tetapi ia segera beranjak dari kasur nya menuju kamar mandi untuk mencuci muka, setelah mencuci muka ia segera beranjak keluar kamar menuju ruang makan yang dimana sudah ada bundanya yang menunggunya untuk makan malam bersama.
"Cepet duduk sini" ucapan bunda sambil menyuruh Fasya untuk segera di sebelahnya duduk di sampingnya.
Fasya yang mendengar ucapan bundanya itu segera menurutinya duduk di samping sang bunda, telah ia duduk bundanya itu segera mengambilkan makanannya berupa nasi, semur ayam kecap dan juga sayur capcay lalu memberikan kepada anaknya itu dengan senang hati fasya menerima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfasya Ariga
Ficción GeneralAlfasya hanya punya bunda bunda yang selalu ada untuknya bunda yang memberikan kehidupan untuknya dia tidak butuh yang lainnya bunda baginya segalanya Ayah? dia tidak tau dan tidak mau tau, yang dia miliki hanya bunda "bunda harus terus bersama fas...