Assaalamualaikum guys...
Gimana kabarnya?
Absen asal kota yuk, mana tau satu kota sama author..
Etsss, sebelum baca follow dulu yaa
Happy Reading...
*
*
*
*
********************************
Sesuai pembicaraannya dengan Risa kemarin di masjid. Hari ini Queen bersiap merapikan pakaian yang ia beli malam tadi bersama Risa. Karena ia akan menetap dipesantren, Queen pun membeli baju yang longgar dan beberapa hijab yang akan ia kenakan disana.
Usai berberes didalam kamar, Queen pun duduk diatas ranjang sembari menelusuri satu persatu sudut kamar yang beberapa tahun ini menemaninya. Perpindahannya juga sudah ia sampaikan kepada kedua orangtuanya, yang melepas putrinya dengan lapang dada.
Queen, menyeret kopernya keluar dari kamar dan menuruni satu persatu anak tangga. Rumahnya saat ini sepi. Cleo, sudah pergi entah kemana.
Diluar rumah sudah ada Risa yang menunggu Queen didalam mobil. Queen memasukan kopernya dibagasi mobil Risa dan ia berjalan menuju pintu sebelah Risa.
"Siap?" Risa masih menanyakan kesiapan dari Queen dan tentunya gadis itu membalas dengan anggukan.
"Kak Cleo mana? Gak ikut ngantarin lo?" tanyanya lagi.
"Lagi pergi. Mungkin lagi bahagia sama cowoknya." ketus Queen.
"Queen, lo cantik deh kalau pakai hijab." goda Risa.
Queen mengangkat satu alisnya heran, "Lo lagi gak ngeledekin gue kan?"
"Ngeledek gimana? Orang gue serius." ucap Risa sembari terkekeh melihat raut wajah tak percaya dari sahabatnya itu.
"Ih serius dongggg,,, gue jadi malu nihh.." rengek Queen dengan menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan.
"Hahaha, lo kok jadi salting gitu sih? Gue serius loh! Sahabat gue bakkan bidadari surga. MasyaAllah.." puji Risa tak henti-henti.
Mobil mereka berjalan santai menuju pesantren yang telah orangtua Queen pilihkan. Katanya, pesantren itu milik keluarga teman dari papap Queen."Ris, gue pasti kangen sama lo." seru Queen.
"Apalagi gue Queen, gue gak bisa jauh dari lo."
Queen mendengus, "Apaan sih! Lebay banget."
"Tapi serius loh, gue pasti rindu sama lo. Lo yakin mau ninggakin gue?"
Queen mengangguk kecil, "InsyaAllah yakin kok. Kalau ada waktu libur gue akan nemuin lo, Ris." ucap Queen menenangkan sahabatnya.
Tiga puluh menitan mereka dijalan akhirnya gerbang pesantren Al-Hakim terlihat juga.
"Ini pesantrennya, Ris?" tanya Queen memastikan.
Risa mengangguk sembari keluar dari dalam mobil diikuti oleh Queen, "Adem ya." ucap Risa sambil tersenyum.
"Seperti tidak asing lagi tempat ini." batin Queen dengan mata yang tak lepas dari setiap sudut pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Littel Queen
Teen FictionJika mencintaimu adalah kebodohanku yang terlihat nyata bagimu maka melihatmu mencintainya adalah kebodohanmu yang terlihat nyata bagiku. Lantas siapa yang bodoh diantara kita? Jika kita sama-sama bodoh perihal cinta mencintai.