Assaalamualaikum guys...
Gimana kabarnya?
Semoga yang baca slalu diberikan lindungan oleh Allah dan kemudahan dalam setiap urusannya. Aamiin.
Happy Reading guys
Jangan lp fllw, vote dan komen ya.
*
*
*
*Takdir siapa yang tau. Kehilangan seseorang yang kita cintai adalah hal yang sangat menyakitkan. Anak yang selama ini Cleo nantikan hadirnya kini harus pergi begitu saja dengan cara yang tragis.
Ayah, orang yang seharusnya menjadi pelindung untuk buah hatinya dan suami adalah tumpuan untuk istrinya kini ia yang membuat semua hancur dalam sekejap mata.
Apakah dengan kejahatan Tiger ini bisa membuat Cleo sadar bahwa bahagia yang ia bayangkan adalah racun untuknya.
Tidak ada bahagia yang membuat kita menderita seperti ini.Sadar dari pingsannya, Cleo langsung menanyakan kondisi anak yang ada didalam perutnya. Ia berharap bahwa buah hatinya masih bertahan hingga ia melahirkan.
"Sus, anak saya gimana? Masih sehat kan? Kok saya belum merasakan gerakannya?" tanya Cleo sembari mengelus perut yang masih terlihat datar itu.
Suster yang tadinya memeriksa keadaan Cleopun terdiam kaku mendengar pernyataan itu.
"Susterr, kok diam? Anak saya baik-baik aja kan?" tanyanya memastikan kembali dengan harapan bahwa suster tersebut akan mengatakan iya. Harapan yang akan membangun semangat Cleo untuk melanjutkan hari-harinya bersama keluarga kecil mereka.
"Maaf sebelumnya mbak Cleo, tapi anak mbak---"
"Anak saya kenapa?! Kenapa suster jadi gagu gini sih?! Ngomong yang jelas sus!" bentak Cleo mulai merasakan sesuatu yang aneh dari suasana sekitar dan perutnya yang mulai terasa ngilu.
"A-anak mbak tidak bisa kami tolong. Mbak keguguran saat dilarikan kerumah sakit dan mengalami pendarahan hebat." jelas suster itu tak tega hati.
Cleo terkekeh mendengar hal tersebut dan ia kembali memegangi perutnya yang datar dengan mata yang berkaca-kaca antara yakin tidaknya bahwa buah hatinya telah pergi dari dalam sana.
"Anak mama, kamu masih didalam kan, sayang? Kamu gak mungkin ninggalin mama gitu aja kan? Kamu selalu ada buat mama kan nak?" tanya Cleo dengan suara yang bergetar.
"Sus, anak saya masih ada diperut kok. Kalau suster gak percaya suster periksa lagi deh. Sekarang dia gak gerak karna lagi tidur aja, sus. Suster pasti boong sama saya kan? Anak saya masih ada kan?" tanyanya dengan tatapan sayu, berharap suster tersebut akan tersenyum dan mengatakan prank dengan ucapan yang ia sampaikan mengenai keguguran itu. Cleo berharap ini hanya prank dan anaknya masih baik-baik saja.
Suster Hana menggeleng pelan dan tak berani menatap manik mata Cleo yang terlihat lelah itu, "SUSTERR... SUSTER JANGAN BOHONGIN SAYA! SAYA BISA TUNTUT ANDA KALAU ANDA BOHONGIN SAYA! JAWAB SUS! ANAK SAYA MASIH ADA DIDALAM PERUT SAYA KAN?! SAYA GAK KEGUGURAN KAN?!" tanyanya histeris.
"Mamaaaaa..."
"Papappppp"
"Arghhhhh..... Gak mungkin! Ini gak mungkin!" teriaknya semakin histeris.
Suster Hana panik dan cepat menekan tombol darurat. Sepertinya Cleo harus diberikan obat penenang saat ini.
"Astagfirullah, ada apa ini sus? Kenapa anak saya seperti ini?" tanya Yana yang baru saja datang bersama dengan Doni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Littel Queen
Teen FictionJika mencintaimu adalah kebodohanku yang terlihat nyata bagimu maka melihatmu mencintainya adalah kebodohanmu yang terlihat nyata bagiku. Lantas siapa yang bodoh diantara kita? Jika kita sama-sama bodoh perihal cinta mencintai.