!5

390 43 6
                                    

choi taehyun, anak itu kini berumur 5 tahun dirinya tengah sibuk mencorat-coret buku gambar yang diberikan papanya. sementara beomgyu tengah sibuk mengerjakan pekerjaan kantor dan harus sebisa mungkin membagi waktunya dengan taehyun.

"papa! tyun gambar ini, bagus ngga?" beomgyu yang tengah mengurut pangkal hidungnya langsung menoleh ke arah taehyun dan melihat gambar sang anak.

"wahh bagus banget, ini tyun yang gambar?" yang lebih kecil mengangguk semangat, tak lupa tersenyum bangga. jari kecilnya menunjuk seseorang yang lebih besar dan kemudian menujuk seseorang yang lebih kecil.

"ini yang besar tyun, yang kicik papa"

"kenapa harus papa yang kecil?"

"soalnya nanti pas tyun sudah besar, tyun bakal lebih besar dari papa. besaaaarr banget" tangan kecilnya bergerak membentuk lingkaran diatas kepalanya, beomgyu hanya mengangguk mengiyakan celoteh taehyun.

"yaudah iya nanti tyun pas besar bakal lebih besar dari papa. sekarang tyun main sendiri dulu gapapa kan? papa mau cari uang dulu, buat beliin tyun lebih banyak crayon, okai?" taehyun mengangguk semangat, kemudian anak kecil itu berjalan menjauhi beomgyu dan kembali fokus dalam corat-coretnya.

6 tahun berlalu

choi taehyun kini sudah lulus sekolah dasar, dirinya tengah sibuk mpls disekolah menengah pertama. setelah hampir 4 jam lamanya, kegiatan mpls dibubarkan taehyun bergegas mencari kelasnya.

"7B, 7B, 7B" taehyun menggumamkan kelasnya berulang kali agar dirinya tidak lupa. i got it! taehyun sudah sampai didepan kelasnya, segera remaja itu masuk ke kelas dan duduk didepan.

menurutnya duduk didepan sangat menyenangkan, selain dapat melihat tulisan papan tulis tanpa terhalang kepala kepala menyebalkan dari teman sekelasnya, ia juga dapat mendengarkan penjelasan guru dengan baik.

seorang murid berwajah bule datang dengan lesu dan duduk disamping taehyun, remaja itu langsung meletakkan kepalanya diatas meja. taehyun yang tengah membaca buku kelas 6 langsung beralih menatap remaja disampingnya.

"lo kenapa?"

"ngantuk, pengen tidur tapi ga bisa tidur"

taehyun mengangguk, rambut anak itu berwarna sedikit putih. mungkin anak itu beruban, pikirnya.

"nama lo siapa bro?" kini giliran anak berambut putih itu bertanya.

"choi taehyun, panggil aja taehyun"

"kai kamal huening, panggil aja hyuka/kamal"

hyuka mengulurkan tangannya dan disambut dengan baik oleh taehyun, setelahnya keduanya berbincang-bincang seolah teman lama yang bertemu kembali.

"oiya bentar ka, gua ngabarin papa dulu"

"oke bre"

taehyun menekan nomor beomgyu dan menempelkan ponsel miliknya ditelinga.

"kenapa sayang?"

"tyun udah masuk kelas pa, kelas 7B"

"selamat ya anak papa, jangan nakal nakal disana okei?"

"oke papa, udahan dulu ya pa? wali kelas taehyun udah dateng"

"okee, semangat jagoan"

"semangat untuk papa juga, love you"

setelahnya panggilan terputus sepihak, hyuka mengintip ponsel taehyun dan melihat foto profil beomgyu. hyuka terkejut, dirinya menatap wajah taehyun.

"lo anaknya om beomgyu? loh kok lo sekolah disini anjeng?!" hyuka berbicara sangat keras sehingga atensi beberapa orang menuju ke arahnya.

taehyun hanya mengangguk, dan memasukkan ponselnya ke saku sekolahnya. dirinya kembali fokus membaca ulang materi kelas 6 siapa tahu ada yang taehyun lewatkan.

"gua ga nyangka orang kaya sekolah di SMP yang terbilang kurang layak, ngapain sekolah disini?! harusnya lo milih SMP favorit" taehyun melirik hyuka, tatapannya yang sedikit mengintimidasi membuat hyuka ciut. setelahnya atensi taehyun kembali terfokus pada bukunya.

"kalo di SMP favorit jauh, disini kan deket"

hyuka mengangguk, kemudian mulut mercon miliknya kembali bocor.

"lo tau gak sih? om beomgyu tuh kolega papa gua, kita bisa temenan anjai"

"semisal papa lo bukan kolega papa gua kita tetep temenan kok"

"masa?!" hyuka berteriak karena saking terkejutnya, biasanya anak sultan akan sombong namun tidak dengan taehyun. anak itu bergitu rendah hati namun terlalu dingin tak jarang beberapa gadis menyebutnya kanebo kering berjalan.

"iya ka" taehyun mengangguk dan tersenyum manis hingga menimbulkan titik cacat dikedua pipinya, bagaimana bisa orang setampan ini tidak ada memiliki pasangan? yang benar saja.

seorang wanita berpakaian rapi datang ke kelas taehyun memberikan pengumuman, setelah sekian lama mengoceh wanita itu pergi. dan disusul dengan bunyi bel sekolah, taehyun segera mengambil tasnya dan menelpon beomgyu.

"pa, tyun udah dibolehin pulang. papa bisa jemput sekarang?"

"oke jagoan, papa segera kesana"

"ka, gua duluan ya? soalnya udah dijemput" hyuka yang tengah bermain mobil legend langsung mematikan ponselnya, berniat mengantar taehyun hingga kedepan gerbang sekolah.

"gausah lah ka, gua sendiri aja"

"yaudah bre kalo ada apa apa, tinggal panggil gua aja" taehyun mengangguk kemudian berjalan menjauhi hyuka dan menuju gerbang sekolah.

disana sudah ada Nissan GT-R50 berwarna gold n black terparkir rapi diantara motor para siswa, taehyun segera menghampiri mobil tersebut dan membuka pintu mobil beomgyu dan menutupnya rapat rapat.

beomgyu melirik anaknya yang tengah menghela nafas karena lelah mendengar teriakan histeris dari para fansnya. taehyun meraih headset ditasnya dan segera memakainya, beomgyu terkekeh pelan.

"kamu dikejar kejar cewe tuh, ngga mau nyapa dulu" taehyun menghela nafas panjang, menggeleng semakin meninggikan volume di headsetnya.

"langsung jalan aja pa"

"okei"

taehyun memejamkan matanya, hari harinya membosankan tanpa papanya. entah mengapa dirinya selalu seperti itu, setiap dekat papa gejolak aneh mulai terasa bukan perasaan sayang anak terhadap ayahnya.

namun perasaan sayang lelaki satu pada lelaki lainnya (?)





























kini keduanya sudah sampai dikediaman choi, karir beomgyu yang sukses membawa perusahaannya naik daun membuatnya seperti tertimpa rezeki berlimpah, ini rezeki taehyun juga.

taehyun yang masih tertidur segera dibangunkan oleh beomgyu, karena taehyun tak kunjung bangun beomgyu berniat menggendong anaknya seperti semasa kecil dulu. namun baru memegang kaki taehyun, kedua tangannya tidak kuat dan memilih membangunkan taehyun secara manual.

taehyun mulai meregangkan tubuhnya, ia keluar dari mobil dan berjalan sempoyongan.

maklum aja baru bangun, untung ga nabrak tiang kaya gua - hani

sementara beomgyu masih terdiam ditempat, bagaimana bisa remaja berusia 12 tahun memiliki bobot yang terbilang cukup berat? apakah karena taehyun sering workout setiap akhir pekan? mungkin saja begitu beomgyu hanya berpositif thingking.

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang