"temen homo lo kenapa bang?" hiyyih datang sambil membawa dua gelas es teh dan beberapa gorengan, hyuka melirik taehyun yang tengah bermain mobil legend namun lagi lagi taehyun kalah.
"galau, biasa anak muda" hiyyih mengangguk, lalu berpamitan kepada keduanya untuk kembali mengerjakan tugas. hyuka kembali melirik taehyun yang masih berusaha menang, namun lagi dan lagi ia kembali mengalami kekalahan.
"udahlah hyun, biarin aja papa lo pacaran" taehyun melirik tajam hyuka, ponsel yang ditangannya digenggam erat kemudian hancur, screen protector nya sampai menancap di telapak tangan taehyun namun sang pelaku tidak mengaduh kesakitan sedikitpun.
"dek! bawain obat yang dikamar gua" hyuka berlari keluar menuju pintu untuk, membeli beberapa obat-obatan.
"oke!" teriakan yang tak kalah nyaring terdengar setelah hyuka meminta adiknya untuk membawakan kotak obat.
"anjing, karpetnya. ntar kak lea liat gimana?"
"urusin nanti ini obatin taehyun dulu" hiyyih bergegas mengobati tangan taehyun yang masih mengeluarkan darah. satu persatu kaca ditarik dan ditaruh dikapas, serpihan kaca yang sangat kecil membuat hiyyih sedikit kesal.
"dasar mahluk homo, nyusahin aja" keluhnya dengan emosi yang menggebu-gebu, taehyun tak menggubris perkataan hiyyih. dirinya justru sibuk memikirkan beomgyu, memikirkan bagaimana lelaki kesayangannya tertawa dan bahagia bersama orang lain.
tanpa disadari, air matanya jatuh dan mengenai telapak tangannya. hatinya begitu sakit, sangat sakit saat kembali mengingat percakapan beomgyu dengan pacarnya.
"jangan nangis anjeng, obatnya luntur nanti" hiyyih sengaja menekan kapas yang digunakan untuk mengobati taehyun, dan membuat sang empu meringis kesakitan.
"lo niat ngobatin orang ga sih?" taehyun melirik tangannya yang kembali diberi obat oleh hiyyih.
"MAKANYA DIEM, GINIAN DOANG KOK NANGIS. DASAR CENGENG" hiyyih benar benar kehilangan kesabaran, taehyun yang ikutan tersulut emosi menarik tangannya bermaksud mengobati tangannya sendiri.
"diem atau tangan lo gua patahin?" oke taehyun takut, ia kembali duduk diam dan sedikit terisak saat perban yang dibalutkan ditekan tekan oleh hiyyih. setelah selesai hiyyih kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal.
"cuma kena kaca kok nanges, bocil sd aja lebih kuat dari lo" hyuka yang baru kembali dari warung melirik adiknya lalu melirik taehyun yang masih termenung.
"dia kenapa?" taehyun menggeleng, dipikirannya sekarang hanya terisi oleh beomgyu dan pacarnya. bolehkah dirinya bersikap egois, kalau bisa dirinya saja yang menjadi pasangan hidup beomgyu ia tidak sanggup melihat sang papa bahagia dengan orang lain.
"inget bro, level tertinggi mencintai tuh merelakan dia bersama orang lain" ujar hyuka sambil membuka kreseknya yang berisi seperangkat jajanan bocil.
"bacot deh lo" hyuka terkejut dengan ucapan taehyun barusan, temannya ini jarang berkata kasar bahkan tidak pernah. ini kali pertama hyuka mendengar taehyun berkata kasar sultan bisa ngomong kasar juga ternyata pikirnya.
taehyun beranjak dari tempatnya dan meninggalkan hyuka yang sibuk menata jajanannya.
"mau kemana hyun"
"mau pulang, ngantuk pengen tidur" jawabnya tanpa menoleh.
bahiyyih yang baru datang langsung mengambil salah satu bungkus jajanan yang ditata hyuka.
"mau kemana temen homo lo?"
"mau balik katanya, palingan bakal berendam dibak mandi sambil merenung" bahiyyih mengangguk dan pergi membawa jajanan hyuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Random"aku akan tetap mencintaimu dan tidak peduli apa resikonya" - choi taehyun "sadarlah nak, keputusanmu itu salah" - choi beomgyu -------------------------------------------------------- i! sebelum baca cerita ini, silahkan baca bioku dulu. yg gak bac...