!13

500 50 0
                                    

jam alarm ponsel yang sedari tadi berbunyi membuat taehyun terganggu, ia segera mematikan alarmnya agar bisa tidur kembali. namun atensinya teralihkan saat ada email masuk.

TaehyungKang9530@gmail.com
choi taehyun? temui saya hari ini di cafe raight naw jam 10.00. datang jika ingin beomgyu selamat.

apa apaan ini, mengapa ancamannya harus beomgyu? dan mengapa harus dadakan? taehyun benar benar tidak mengerti.

taehyun segera beranjak dari sana untuk segera mandi, lalu bersiap siap untuk pergi ke cafe yang sudah ditentukan si taehyung.

kaos putih dan celana jeans sudah menjadi stylenya sehari hari, ia tidak ingin ribet. dia juga tidak mau berbicara terburu-buru karena kepanasan.

"udah ganteng, sekarang tinggal berangkat," dengan berat hati dirinya meraih kunci motor didepan kaca lalu keluar dari pintu kamarnya. sebelum pergi, taehyun mengecek beomgyu apakah papa manisnya masih dirumah atau tidak.

"masih tidur ternyata," taehyun menutup pintu kamar beomgyu dan meninggalkan kamar tersebut tanpa suara.


























































"jadi apa yang ingin anda bicarakan?"

didepannya, kini sudah ada seorang pria berumur kisaran 55 tahun, garis tipis di wajahnya membuat dirinya terlihat seperti kakek kakek.

taehyung, lelaki itu menyerahkan ponselnya yang sedang memutar video. taehyun mengerutkan keningnya, seperti papa, apakah ini papa?.

"saya hanya ingin memastikan kalau kamu benar-benar anaknya choi beomgyu, kalau benar berarti kamu anak saya," ujar taehyung dengan enteng.

"apakah anda sudah yakin dengan video itu? bisa saja itu orang lain," taehyun masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan pria dihadapannya.

"tentu saja yakin, saya juga mengenal kang seulgi. dia salah satu adik sepupu saya yang waktu itu membantu beomgyu merawat kamu," ada sedikit rasa kecewa dihati taehyun, namun selebihnya rasa bahagia karena dirinya benar benar bukan anak kandung beomgyu.

"saya juga bisa membantu kamu untuk mendapatkan beomgyu," lanjut taehyung sambil mematikan putung rokoknya.

"apa alasan anda meletakkan saya didepan kost beomgyu? apakah saya anak yang tidak di inginkan?" taehyung menghela nafas panjang, ia melipat kedua tangannya dan menatap kendaraan yang berlalu lalang.

"bisa dibilang begitu, karena kamu lahir dari hubungan yang belum sah. papa kamu mengandung kamu saat saya masih belum siap menjadi seorang ayah dan saya masih berstatus sebagai suami orang" taehyun tidak mengerti

apa yang pak tua ini katakan?.

"singkatnya setelah kamu lahir, saya dan papamu membuang kamu di depan sebuah rumah yang saya tidak tau itu rumah siapa."

"terus untuk apa anda mencari saya?" taehyun mencoba memastikan sekali lagi kalau pria dihadapannya adalah ayahnya.

"papa kandung kamu memaksa saya untuk segera mencari kamu, siang malam jungkook terus menangis karena merasa bersalah telah membuang kamu," taehyun mengangguk, yasudahlah yang penting dirinya sudah tau orang tua kandungnya.

"sekarang, apa yang anda inginkan?"

"saya mau, kamu menemui suami saya" taehyun kembali terdiam, ia masih bingung.

"untuk apa saya menemui suami anda?"

"untuk mempertemukan kalian kembali, serta membuat anda tinggal bersama kami," taehyun bangkit dari tempat duduknya, ia tidak setuju dengan kalimat akhir taehyung.

"tidak bisa," taehyung tertawa remeh melihat gelagat anaknya.

"apakah ini karena si manis beomgyu?" kemudian taehyung memasang wajah mencurigakan.

"memangnya kenapa? apakah anda akan mengambil beomgyu dari saya dan akan menggunakannya untuk mengontrol saya? jangan pernah berani menyentuhnya," ujar taehyun tegas.

"baiklah baiklah, kamu harus menemui suami saya terlebih dahulu. untuk tempat tinggal, kamu bisa memutuskan kapan saja. bagaimana? saya tidak keberatan kalau kamu tinggal bersama beomgyu" taehyun sedikit lega saat mendengar kalimat ayahnya, lelaki itu berfikir sejenak.

ia mempunyai sebuah ide bagus.

"baiklah, saya akan menemui suami anda. untuk tempat tinggal akan saya kabari lagi nanti," taehyung mengangguk, ia rasa anaknya sudah cukup dewasa untuk menentukan keputusan.

"jadi kapan mau bertemu dengan suami saya?"

"sekarang juga," lebih cepat lebih baik batin taehyun bersorak gembira. seperti baru saja mendapatkan jackpot.









































"tyun kamu darimana aja sih? aku cariin dari tadi," beomgyu langsung berlari ke pelukan taehyun saat lelaki itu baru saja membuka pintu. taehyun membalas pelukannya dan menepuk punggung beomgyu agar tenang.

"tyun ada urusan sama temen tadi pa, sebentar doang. lama ya?"

beomgyu mengangguk dan menduselkan wajahnya didada taehyun, sesekali pria choi itu menghirup wangi musk yang menjadi candunya akhir akhir ini.

taehyun lantas menggendong beomgyu dan mendudukkan yang lebih tua dipangkuannya. sementara beomgyu menghirup dan mengecupi lehernya, lelaki itu menelusupkan tangannya kedalam baju beomgyu dan mulai mengelusnya sensual.

"papa sudah makan?" tanyanya sambil mengecupi pipi dan mengigit pelan hidung si manis, hanya dibalas gelengan olehnya. taehyun menangkup kedua pipi papanya dan menatap lamat mata indahnya.

"kenapa belum makan?" beomgyu menepis tangan taehyun dan mendecak pelan, ia kembali menubrukkan wajahnya didada taehyun.

"karena ngga ada tyun, aku maunya makan sambil dipangku," cicit beomgyu sambil memainkan jarinya diatas bibir yang lebih muda.

taehyun meraih jemari cantik itu dan mengecupnya, kemudian kembali mengecupi seluruh wajah jelita pria dipangkuannya.

"kita makan dulu mau?" beomgyu mengerucutkan bibirnya, dia bingung harus makan terlebih dahulu atau menuntut afeksi dahulu.

"habis makan nanti cuddle, mau?" beomgyu mengangguk antusias, dirinya segera bangkit dari pangkuan taehyun dan menarik jemari yang lebih muda agar mengikutinya.

beomgyu segera menata piring beserta lauk yang masih belum tersaji. sementara taehyun, dirinya duduk manis dimeja makan. pandangannya tidak beralih sedikitpun dari pria didepannya.

beomgyu begitu sempurna, sayang jika dilewatkan walaupun hanya sedetik.

"ayo makan, habis makan kita cuddle!" titah si manis saat menyadari taehyun tidak menyentuh piringnya sama sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang