2.0 : falling in love ✓

88 9 2
                                    

Senin malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin malam... Supermarket...

" Kok lo santai banget sehari ini? Gak ada bimbingan kah? " Shiba yang mengetahui jika satu hari ini, Jirana tidak ke kampus pun bertanya karena merasa bingung. Berbeda dengan Jenaya, Mawar, dan Lisa yang memang sama-sama pulang saat makan siang, dan toko mereka tutup karena kepindahan mereka, dan tentu saja Shiba yang sudah ijin cuti selama dua hari.

" Rabu gue bimbingan nya. Udah mau kelar juga sih selama ini. Gak tahu kenapa, gak ada bab yang harus gue ulangi. Makanya gue lumayan santai, walaupun tetep khawatir. " Jawab Jirana sembari ia mengecek kembali hal-hal yang akan mereka beli malam ini.

Iya betul sekali, jika mereka malam ini tengah berada di supermarket terdekat. Dan sekali lagi, mereka tidak memiliki kendaraan pribadi untuk bisa berpergian secara jauh sekali. Mobil yang tadi sore mereka tumpangi pun, sudah kembali kepada yang punya, yaitu Harja. Mereka berlima, dengan dua keranjang belanja yang mereka dorong, dan juga ada Jirana yang membacakan apa saja yang dibutuhkan.

Dan untuk pertama kalinya, mereka berlima berbelanja di sebuah supermarket, yang di mana mereka biasanya berbelanja di pasar tradisional. Bahagia tentu saja, ditambah uang yang Harja beri sangat banyak, hanya untuk sekedar membeli hal-hal yang mereka butuhkan. Dan sekali lagi, dalam lubuk hati Jirana ia bertanya, apakah memang seorang atasan selalu bertindak demikian? Dia merasa tidak yakin.

" Daging di sini mahal ternyata. Lebih baik beli daging sapi di pasar saja, dan sekarang beli saja itu daging ayam yang sudah di bersihkan satu ekor. " Sahut Jirana sesaat setelah ia melihat harga daging merah di supermarket ini.

" Mbak, ini ada daging ayam sudah potongan tapi satu bagian aja. Ada hampir lima kilo, mau beli yang satu ekor atau satu bagian saja? " Tanya Jenaya saat ia sedang mengambil ayam satu ekor itu, dan melihat ada ayam tetapi hanya ada satu bagian saja.

" Beli dua-duanya saja tidak apa-apa. Supaya nanti kita makan akan terus, dan tidak mendengarkan orang protes karena makan tempe dan sambal terus menerus. " Sahut Jirana menjawab. Dan dia pun segera beranjak untuk melihat ikan segar di sana.

Sepertinya Jirana tidak begitu tertarik, karena dia langsung melewati bagian tersebut dan berjalan menuju ke arah frozen food seperti nugget, sosis, dan juga bakso. Ya, sesekali mereka makan dengan merk terbaik untuk memperbaiki gizi mereka yang sepertinya sudah sangat buruk itu.

Sesaat setelah Jirana ingin beranjak dan sudut ini, tiba-tiba ponsel miliknya bergetar, dan muncul nama Mas Harja tidak pakai love terpampang jelas di depan. Jirana tentu saja tanpa berfikir langsung mengangkat telpon tersebut. " Hallo Mas Harja, ada apa? "

" Kamu di mana? Ini saya datang ke rumah baru kamu sepi. Saya sudah ketuk pintu dan panggil, tetapi tidak ada sahutan. " Harja dari sebrang sana bertanya dengan bingung.

Ji dan Ha [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang