1.3 : membereskan dan membersihkan ✓

67 12 0
                                    

Perjalan yang memakan waktu sekitar tiga puluh sampai satu jam dari pasar ke rumah mereka, akhirnya sampai juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalan yang memakan waktu sekitar tiga puluh sampai satu jam dari pasar ke rumah mereka, akhirnya sampai juga. Dengan banyak sekali barang yang mereka beli, karena mereka hidup berlima tentu saja banyak sekali yang harus mereka beli. Entah untuk kehidupan bersama, pribadi seperti perlengkapan sehari-hari, atau juga barang-barang besar seperti kotak penyimpanan yang dibeli untuk menjadi tempat barang dagangan mereka.

" Gue baru sadar, kalau rumah gue ternyata cakep tapi kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gue baru sadar, kalau rumah gue ternyata cakep tapi kecil. Rumah gue emang dari lama cakep sih, cuma karena kalian dateng aja jadi terlihat suram. " Sahut Jirana miris saat ia melihat ke depan yang terlihat rumah miliknya yang sebenarnya cukup hangat itu.

" Rumah lo jadi di robohkan tuh. Berganti menjadi rumah bagi petani teh, buah dan padi kan? Gak sia-sia juga sih. Semoga nih tempat makin rame dikit. Kenapa juga, gue dulu pilih di sini? Sepi banget seperti tidak ad seseorang yang menemani. " Lanjut Jirana entah kepada siapa setelah bertanya kepada Shiba.

" Udah Jir, lo gak usah adu nasib gitu. Gak ada yang mau dengerin. Orang sama-sama hidup susah. " Shiba menyahuti dengan dia memilih untuk berjalan menuju ke dalam rumah lebih awal. Salah satu ciri manusia tidak sopan ya itu, yang punya rumah saja sedang mentap tidak percaya kepada Shiba, dia malah dengan enaknya langsung berjalan masuk ke dalam rumah.

" Sialan! " Dengan tidak sabar, Jirana langsung berjalan dengan cepat ke dalam rumah. Dia harus segera membereskan semua itu. Sudah cukup matanya selalu sakit melihat rumah yang seperti pasar itu.

" Iya mbak, rumah mbak Jirana memang hangat. Soalnya banyak barang, jadi lebih hangat. " Lisa meledek Jirana atas perkataan Jirana tadi yang mengatakan jika rumahnya terlihat lebih hangat itu.

Memang tidak salah. Karena saat pertama kali masuk, maka mata kalian akan langsung disajikan sebuah barang yang berserakan bukannya sebuah ruang tamu yang rapih dan aesthetic itu. Entah barang yang masih di dalam kardus, atau barang-barang kecil yang walaupun sudah dibersihkan tetap saja terlihat berantakan.

" Kita bagi saja. Karena ini rumah tinggal berlima. Shiba bagian dapur aja. Jangan sampai ada barang selain barang dapur di sana. Bawa ke sini! Dapur hanya dapur. Gue gak mau ada yang namanya meja makan itu. Mending jual aja. Kita lesehan. " Dulu rumahnya memang tidak ada meja makan, oleh karena itu Jirana memilih untuk menjual meja makan itu. Meja makan itu ada, karena Jenaya yang membeli supaya rumah tampak enak dilihat.

Ji dan Ha [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang