1.6 : buset ✓

58 12 13
                                    

Malam sebelum pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam sebelum pagi....

Seperti yang Jirana ungkapkan tadi siang, jika dia belum memiliki pakaian yang akan ia pakai untuk berkunjung ke Kantor Harja. Dia bingung, harus pakai pakaian apa? Normal kah? Formal kah? Atau gimana. Kan, emang pada dasarnya Jirana gak pernah ootd, ya jadi gini.

" Eh sumpah ya, gue gak tahu besok harus pakai apaan. " Sungut Jirana kesal. Ya gimana, ini dia lagi pusing, mereka malah lagi pada makan martabak manis sama telur. Kan ya, dia kesel banget.

" Santai kak, nanti aku bantuin. Sekarang, mending kakak juga makan ini martabak. Enak juga! Sambil nonton berita terpanas di Indonesia. Lihat noh, banyak orang ngaku crazy rich ehhh ternyata dapet duit karena jalan kotor. " Ujar Naya, yang memang saat ini mereka sedang duduk bersama menonton berita terpanas di Indonesia. Emang ada-ada saja.

" Tapi itu gila sih. Cuma karena kepengen kaya, sampai melakukan hal kotor gitu. Kalau gue jadi sugar baby gini, termasuk kotor gak ya? " Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar secara rapih, dari bibir seksi nya Jirana.

" Menurut gue sih gak kotor. Lebih ke halus aja sih. Karena, disini Lo sama dia gak ada yang dirugikan. Sama-sama mendapatkan keuntungan. Selain itu juga, Lo gak jadi kaya, cuma beban hidup Lo yang berkurang aja. " Jawab Shiba menjelaskan. Yang entah benar apa tidak, tetapi setidaknya dapat membuat Jirana merasa lega walaupun tidak banyak.

" Tapi, kenapa orang lebih memikirkan ingin hidup kaya itu enak, tanpa memikirkan yang lain? " Mawar bertanya, setelah tadi entah dia habis berapa potong martabak.

" Namanya juga manusia war. Manusia itu dipenuhi oleh nafsu duniawi nya yang gede banget. Padahal, hidup serba pas itu malah lebih enak. Entah mereka itu mencari apa dengan menjadi kaya cepat-cepat. Barang mewah? Orang yang hidupnya serba pas-pasan juga bisa. Asal menabung dan juga berusaha. Ya, semua itu tergantung ke diri nya masing-masing lagi. " Bisa sedikit disebut perkuliahan malam, atas penjelasan Shiba itu tadi. Yang mungkin bisa benar, tergantung persepsi setiap orang itu bagaimana.

" Oh ya, gue mau bilang sesuatu. Nih kalian gak bingung gitu? Kenapa gue beliin martabak banyak? " Tanya Jirana, yang dibalas tatapan malas. Kok malas? Kenapa? Padahal kan, seharusnya mereka itu kepo, karena tumben tumbenan gitu.

" Lo udah bilang ya nyet tadi. Katanya karena tadi toko rame, makanya Lo beli banyak martabak gini. " Shiba tuh malas banget. Kenapa yang otaknya agak utuh cuma dia. Kek capek aja gitu, ngadepin orang kek mereka yang kok sedikit banyak lemotnya.

" Udah lah, ini yang martabak telur buat besok pagi aja. Sekarang tidur, udah capek banget ini badan. " Ujar Lisa, dan setelahnya mereka membubarkan diri. Dan, tentu saja berbeda dengan Jirana dan Naya, yang emang harus memilih pakaian untuk besok pagi.

Ji dan Ha [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang