Seluruh murid baru dipersilahkan masuk ke ruangan masing-masing karena setiap kelompok ditempat di ruangan yang berbeda. Kara memilih duduk dipojok karena menurutnya itu tempat paling nyaman. "Misi, disini ada orangnya gak?" Tanya seorang gadis karena melihat Kara duduk sendiri. "Enggak, duduk aja." Jawab Kara dengan senyumannya.
"Oiya, kenalin gue Jharna, nama lo siapa?" Gadis itu memperkenalkan dirinya. "Gue Kara." Sejauh ini Jharna adalah teman pertama Kara, entah gimana jadinya jika Kara tidak bertemu dengan Jharna.
Sekarang Kara tidak henti-hentinya memperhatikan Cowok yang duduk di depan, Cowok yang tadi menabrak Kara. "Hai, boleh kenalan gak, nama gue Dita." Gadis itu, yang baru saja memperkenalkan dirinya membuyarkan lamunan Kara. "Gue, Kara." Jawab Kara karena ia tidak mau dicap sebagai orang sombong. "Gue Jharna." Jharna ikut memperkenalkan diri.
"Halo semuanya," Salah satu anggota OSIS masuk kedalam ruangan. "Kenalin nama aku Fani, nah aku bakal jadi mentor kelompok kalian selama Mos berlangsung. Sekarang aku mau kalian kenalin diri kalian satu-satu mulai dari depan ya."
Semua pun memperkenalkan dirinya sampai tiba giliran Lelaki yang menabrak Kara. "Halo semua, kenalin nama saya Elzan Farraz Guinandra biasa dipanggil Elzan, Terima kasih."
Kara menghela nafas lega, Akhirnya ia tahu nama Cowok itu dan Kara tidak berhenti mengingat nama Elzan.
...
"Oke, semuanya makasih untuk hari ini, jangan lupa besok bawa barang yang disuruh ya, terutama Nametag." Kata Fani dan seluruh murid berhamburan keluar dari ruangannya masing-masing.
"Kar, lo dijemput atau balik sendiri?" Tanya Jharna saat mereka sudah berada didepan gerbang sekolah.
"Minta jemput, kayanya." Jawab Kara ragu, karena Kara sendiri bingung takut keluarganya tidak ada dirumah.
"Kalau lo, Dit? Dijemput atau gimana?" Tanya Jharna lagi, sekarang ia bertanya ke Dita. "Lagi nunggu ojek online nih."
"Yaudah, kalau gitu gue duluan ya, ojek gue udah nunggu, bye." Jharna pergi dari hadapan Kara dan Dita sambil melambaikan tangannya kearah mereka berdua.
Selama menunggu jemputan masing-masing, mereka berdua pun ngobrol untuk meningkatkan chemistry.
"Yah, Kar, ojek gue udah sampe nih." Ujar Dita yang ternyata ojeknya lebih dulu sampai daripada jemputan Kara.
"Yaudah, gih sana, nanti ojeknya nunggu." Kata Kara tidak mau membuat ojeknya menunggu.
"Lo sendiri dong?" Kata Dita karena sekolah memang sudah mulai sepi.
"Iya, udah sana pulang."
Dita pun pergi dari hadapan Kara dan sekarang Kara sendirian sedang menunggu jemputan. Sebenarnya Kara tidak benar-benar sendiri masih ada anak-anak lain di sebrang yang sedang nongkrong tapi tidak mungkin juga Kara gabung dengan mereka.
BRUK
Lagi-lagi ada yang menabrak tubuh Kara, "Maaf, maaf. Gue gak sengaja." Cowok itu, Cowok yang sama menabrak Kara tadi pagi, Itu Elzan.
"Eh, iya gapapa." Ucap Kara dengan senyumannya.
"Lah lo lagi, kok belum pulang? sekolah udah mulai sepi tau." Tanya Elzan padahal ia sendiri pun masih ada disekitar sekolah.
"Lagi nunggu jemputan." Jawab Kara dan Elzan hanya ber-oh ria.
"Oke, Yaudah gue duluan ya, itu temen gue udah nunggu. Gapapa kan gue tinggal?" Kata Elzan pamit ingin pulang duluan tapi tidak enak meninggalkan Kara sendirian.
"Gapapa, dikit lagi sampe kok jemputan gue."
"Yaudah, kalau gitu, gue duluan ya. bye." Elzan berlari kecil menemui temannya yang sudah menunggunya dari tadi dan Kara memperhatikan Elzan dengan senyuman yang belum luntur saat tadi ngobrol dengannya.
Tanpa sadar, orang yang Kara tunggu sudah berada tepat didepan Kara. "Woi, senyum senyum sendiri, kesambet lo ya?"
Itu Kakak laki-laki Kara, Kevan namanya. Iya, dia yang jemput Kara sekarang dan Kevan juga yang sedari tadi memperhatikan Kara senyum-senyum sendiri. "Apaan sih, kak. Ganggu, ayo pulang."
Tanpa persetujuan Kevan, Kara langsung menaiki jok belakang motor. "Baru hari pertama, udah ada yang ditaksir aja." Ujar Kevan dengan kekehannya.
"Udah ayo jalan ih, lama." Dan Kevan menyalakan motornya lalu bergegas pergi dari area sekolah dan sepanjang pulang Kara masih selalu terbayang-bayang wajah Elzan Farraz Guinandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Hoodie [END]
Teen FictionElzan Farraz Guinandra. Laki-laki yang selalu memakai hoodie, yang sejak pertama kali aku melihatnya sudah berhasil bikin aku jatuh pada pandangan pertama.