Hyunae menatap sendu dirinya di cermin kamar mandi. Semakin hari, keadaannya semakin memburuk. Hyunae sudah mulai memakai tudung di kepalanya. Sudah jelas tahu apa alasannya. Air mata mulai berjatuhan di pelupuk matanya. Hyunae terisak sambil menutup mulutnya. Takut jika ada yang mendengar.
Pagi tadi, dokter memeriksa keadaanya bersama beberapa perawat saat dirinya sedang tidur. Hyunae tidak tidur, dia hanya menutup matanya dan berniat membuka ketika dokter selesai memeriksa. Tak sengaja Hyunae mendengar perkataan dokter mengenai keadaannya.
"Aku rasa sudah tidak ada harapan lagi untuk anak ini."
"Apa tidak ada cara lain dok?"
"Tidak. Yang bisa kulakukan hanya membuat dirinya bertahan lebih lama di dunia."
Air mata semakin jatuh ketika mengingat perkataan sang dokter. Hyunae harus menerima kenyataan bahwa tidak lama lagi dia akan pergi. Sudah tidak ada yang bisa membuatnya sembuh kembali. Semuanya seudah selesai, hampir selesai.
Hyunae mendekat ke pintu keluar kamar mandi, berniat kembali beristirahat. Gerakannya yang ingin membuka pintu terhenti saat mendengar suara sang ibu menangis. Hyunae tahu sepertinya dokter sudah mengatakan keadaannya kepada orangtuanya.
Hyunae menyandarkan punggung dan kepalanya pada pintu. Lalu tubuhnya merosot manakala tungkainya tidak lagi kuat menopang tubuhnya. Dadanya dipukuli karena merasa nafasnya yang sesak sambil menangis. Semakin lama matanya sudah tidak melihat jelas. Tanpa aba-aba pandangannya memburam dan menggelap seketika dengan dirinya yang tak sadarkan diri.
+++
"Bibi, apa yang terjadi dengan Hyunae?" tanya Jungkook yang baru saja datang kepada ibu Hyunae. "Tadi kita menemukannya pingsan di dalam kamar mandi. Dokter mengatakan penyebabnya Hyunae kelelahan." Nyonya Park menoleh kepada Jungkook. Terlihat sekali raut wajah khawatir dari lelaki itu. "Dia akan baik-baik saja Jung. Tak perlu khawatir." Jungkook hanya mengangguk pelan.
Selang beberapa waktu Hyunae membuka matanya. Pandangannya pertama melihat sang ibu yang tersenyum padanya. "Sudah bangun?" Hyunae menganggukkan kepalanya. "Kau harus minum obat dulu." Tuan Park yang ada di sebelahnya membantu sang putri untuk menduduk tubuhnya.
"Tadi Jungkook kemari. Dia sudah pulang karena katanya harus menjemput ibunya terlebih dahulu. Nanti kembali lagi," ucap ibu Hyunae setelah memberi anaknya obat.
"Oppa dimana?"
"Dia di kampus mengerjakan tugasnya yang banyak. Dia akan kemari nanti."
"Ibu, Ayah, aku ingin mengatakan sesuatu." Tuan Park yang sebelumnya sedang sibuk dengan laptopnya mengalihkan pandangannya pada Hyunae. "Ada apa nak?"
"Aku ingin pulang ke rumah." Hyunae melihat ibunya yang mengerutkan dahinya. "Kenapa tiba-tiba?"
"Hanya ingin. Aku juga bosan di rumah sakit."
"Tidak!" suara Tuan Park terdengar. "Kau tidak boleh pulang sebelum kau kembali pulih!" Hyunae menghela nafas mendengar penuturan sang ayah. "Ayah, keadaanku sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Aku tahu itu. Aku hanya ingin pulang dan melepaskan semuanya. Aku sangat ingin beristirahat di rumah. Setidaknya untuk yang terakhir."
"Hyunae! Kau tidak boleh berbicara seperti itu! Kau akan baik-baik saja. Mengerti?" Hyunae mengambil kedua tangan sang ibu, dan mengelusnya. "Eomma, kau dengar apa yang dikatakan dokter tadi? Bahwa aku sudah tidak ada lagi harapan. Eomma dan Appa mengerti kan maksudnya?"
"Hyunae-ya,"
"Ibu, Ayah, aku hanya ingin pulang. Aku mohon." Wajah memohon yang Hyunae tunjukkan membuat Tuan Park menghela nafas panjang. "Baiklah, Ayah akan membicarakannya dengan Dokter." Hyunae tersenyum senang mendengar perkataan sang ayah. Dirinya menarik sang ibu ke dalam pelukannya. Tahu jika ibunya itu sedang bersedih dengan air mata terus keluar dari pelupuk matanya.
"Tidak apa Bu, aku akan baik-baik saja. Seperti kata Ibu."
Tanpa kedua wanita itu sadari, lelaki yang ada di belakang mereka sedang menahan hasratnya yang ingin menangis kencang. Bagaimana jika kehidupannya akan hancur setelah putrinya tiada?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nest [END]
Teen FictionDunia seorang wanita yang bernama Park Hyunae tidak merasakan kenikmatan hidup. Tertanam sebuah penyakit di dalam tubuh, membuatnya ingin menyerah akan segalanya karena terlalu lelah. Lelaki itu, Cho Jungkook, lelaki yang selalu bersama dengan Hyun...