Suara huru hara terdengar dimana-mana. Mereka saling mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka di sekolah menengah atas. Banyak orang yang tengah saling berpelukan dengan teman dan orangtuanya. Sekolah itu benar-benar sangat ramai.
Jungkook, lelaki itu menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang. "Yak! Daehoon!" dirinya mendatangi Daehoon yang asik mengobrol dengan para wanitanya. Biasalah, buaya darat.
"Kau kucari kemana-mana. Tolonglah bantu aku mempersiapkan acaranya." Jungkook menarik Daehoon dan meninggalkan wanita-wanita itu.
"Ck! Kau mengganggu."
"Sudahlah, acaranya juga sudah mau mulai. Ayo duduk dan cari tempat."
Keduanya duduk di barisan paling depan. Disana sudah ada Nara, Yumi, Yona dan Jeyno. Mereka sudah siap untuk mengikuti kegiatan hati itu. Tak lama acara itu mulai di awali dengan pembuka dan penutup yang disana ditampilkan sebuah rekaman video.
Melihat itu, raut wajah Jungkook terlihat terkejut. "Hyunae," lirihnya. Di video itu terlihat Youra yang memakai baju pasien. Bisa di bayangkan, Hyunae membuat video itu di rumah sakit. Wajahnya terlihat sangat pucat dan benar-benar terlihat lemah. Video itu di putar, dan Jungkook merasakan sesak di dadanya.
Halo teman teman! Aku ingin mengucapkan selamat kepada semuanya karena sudah berhasil berjuang dan bertahan hingga di tahap ini. Kalian benar-benar hebat sudah melewati rintangan yang sulit. Selamat atas kelulusan kalian!
Disini aku akan memainkan dan menyanyikan sebuah lagu buatanku yang ingin aku bagikan kepada kalian semua. Aku sudah mengatakan pada kalian bahwa aku akan membawakan lagu ini disana bersama kalian. Tapi kalian bisa lihat kondisiku sekarang.
Aku membuat video ini untuk memenuhi janjiku pada kalian. Aku berharap bisa memainkannya secara langsung. Entah mengapa aku harus membuat rekaman seperti ini. Aku tidak tahu video ini akan ditampilkan atau tidak. Tetapi yang pasti, jika video ini ditampilkan, itu tandanya aku sudah di atas sana. Mungkin melihat kalian yang akan menikmati laguku.
Lalu yang terakhir, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena sudah memberikan kenangan yang indah untukku. Terutama untuk teman terdekatku. Aku menyayangi kalian!
Setelah mengucapkan itu, Hyunae mulai memainkan instrumen menggunakan pianonya dan mulai bernyanyi. Suara indah itu terdengar merdu. Terdengar suara isakan dan tangisan. Semua orang yang ada disana menangis. Entah itu murid, guru ataupun orang tua yang hadir. Semuanya meneteskan air matanya setelah menonton video dan mendengarkan lagu yang dibuat oleh Hyunae. Mereka merindukan si pemimpin sekolah.
Nara terisak kencang. Mungkin paling kencang diantara yang lain. Dirnya bahkan memeluk Daehoon dan memukulnya. Teman yang lain pun ikut menangis. Jungkook memukul dadanya yang sesak. Lelaki itu menangis dan mengusap wajahnya frustasi. Jeyno mendekat padanya memeluk dan menepuk punggung sahabatnya itu—memberikan ketenangan.
"Sudah Jung. Hyunae sudah baik-baik saja. Jangan bersedih, Hyunae pasti marah melihatmu seperti ini," Jungkook menggeleng. "Aku merindukannya," suara serak itu terdengar menyedihkan. Nara, Yumi, Yona dan Daehoon mendekati Jungkook. Mereka memeluk Jungkook sembari menangis. Semuanya merindukan Hyunae, ingin bertemu setidaknya sekali.
Hyunae, aku merindukanmu. Tolong datang padaku setidaknya sekali saja. Aku mencintaimu.
Jungkook mencintainya, dan Hyunae tahu itu.
END RIL End
KAMU SEDANG MEMBACA
Nest [END]
Roman pour AdolescentsDunia seorang wanita yang bernama Park Hyunae tidak merasakan kenikmatan hidup. Tertanam sebuah penyakit di dalam tubuh, membuatnya ingin menyerah akan segalanya karena terlalu lelah. Lelaki itu, Cho Jungkook, lelaki yang selalu bersama dengan Hyun...