Hyunae tengah bersiap-siap untuk pergi. Dia akan mengambil fotonya itu hari ini. Pihak studio sudah mengabarinya bahwa foto dirinya sudah selesai. Awalnya Hyunae berniat untuk naik kendaraan umum, tetapi entah kebetulan atau sebuah kesengajaan, Hyunae mendapati Jungkook yang sedang menunggu di depan rumahnya. Lelaki itu hanya bilang bahwa dirinya tidak sengaja lewat. Mungkin itu alasan saja agar bisa bersama Hyunae.
Sesampainya di studio, Hyunae turun dari motor Jungkook dan meninggalkan lelaki itu yang masih memakirkan motornya. "Hey! Tunggu!" Jungkook segera berlari menyusul Hyunae yang sudah masuk.
"Jadi, kau ingin berfoto disini?" tanya Jungkook yang belum tahu apapun. "Tidak, aku akan mengambil fotoku." Mulut Jungkook berbentuk huruf O ber-oh ria.
"Permisi, aku ingin mengambil foto yang kemarin."
"Oh, ini foto anda." Fotografer itu memberikan foto Hyunae yang menggunakan bingkai hitam.
Jungkook mengerutkan keningnya melihat foto Hyunae. "Hyunae-ya, fotomu bagus, tapi kenapa harus bingkai hitam? Fotomu jadi terlihat seperti foto yang dipasang untuk kematian seseorang." Yang ditanya hanya tersenyum tak menjawab.
Fotografer yang ada di depan mereka itu menganggukkan kepalanya kepada Jungkook. Lelaki itu sempat tidak mengerti apa maksudnya. Butuh beberapa waktu untuk Jungkook memahaminya. Akhirnya Jungkook tahu apa maksud dari foto itu. Pemikirannya membuat dirinya sendiri terdiam. Harus berekspresi seperti apa?
"Baiklah, sudah selesai. Mari kita pulang," ajak Hyunae pada Jungkook.
Jungkook yang terdiam akhirnya tersadar saat Hyunae menarik lengannya. Dengan gerakan cepat Jungkook menarik Hyunae mendekat pada fotografer yang masih di depan mereka. "Bisa tolong foto kami berdua?" tanya Jungkook.
"Hey! Untuk apa? Tidak perlu. Sudahlah kita pulang saja," tolak Hyunae dengan gerakan menarik-narik lengan Jungkook.
"Bisakah?" tanya Jungkook sekali lagi. Fotografer itu mengangguk setuju dan menyuruh mereka untuk masuk ke dalam ruangan studionya.
Kedua insan itu sudah bersiap diri di depan kamera. Fotografer itu mengarahkan bagaimana pose yang cocok untuk mereka. "Tolong berekspresi bahagia. Seperti rasa senang yang membuat kalian bangkit." Hyunae dan Jungkook mengikuti arahan sang fotografer. Tentu foto yang di dapat sangat bagus.
"Tolong kirimkan saja semua fotonya ke ponselku."
"Ya, anda bisa tuliskan nomor ponsel anda, lalu saya akan menggiringnya setelah selesai saya edit." Jungkook menulis nomornya di kertas yang disediakan. "Ah, permisi. Apakah saya bisa menyimpan foto kalian untuk saya pajang di studio ini? Itu sangat bagus dijadikan model dan foto kalian membuat saya tertarik. Kalian tidak perlu membayar atas foto itu, anggap saja bayaran karena saya memasang fotonya di sini. Bagaimana?"
"Tentu, boleh saja," ucap Jungkook sepenuh hati. Walaupun Hyunae sempat menolak, tapi Jungkook membiarkannya dan berakhir Hyunae mengalah.
"Yasudah, kami akan pulang. Terima kasih banyak." Dan keduanya pergi meninggalkan studio.
+++
Petang ini, Hyunae dan Jungkook sedang bersantai di rumah milik Hyunae. Mereka sedang sama-sama menikmati angin petang di atas rooftop. Segelas teh hangat Hyunae pegang, dan segelas kopi berada di tangan Jungkook.
"Jung, apakah wajahku terlihat bagus disini?" tanya Hyunae sambil menunjukkan fotonya yang dilapisi bingkai hitam itu. "Kau terlihat bagus. Tetapi aku tidak suka foto itu," jawab Jungkook dengan nada ketus.
"Why?"
"Aku tahu, foto itu akan kau gunakan saat kematianmu nanti, begitukan?"
"Jung, aku hanya mempersiapkannya saja. Setidaknya jika aku mati nanti, foto yang digunakan tidak jelek. Jika begini aku tau foto apa yang digunakan." Senyuman mengiringi perkataan Hyunae. Jungkook yang mendengarnya menatap Hyunae dengan kesal. Ditaruhnya kopi itu di lantai.
"Tapi persiapanmu terlalu jauh! Kau bilang kau sudah membaik, tapi kenapa kau mempersiapkan seperti ini? Seolah kau akan pergi besok."
"Jungkook," Hyunae menghadapkan tubuhnya pada Jungkook. "Setidaknya aku mempersiapkan untuk apa yang terjadi kedepannya. Tidak ada yang tahu bagaimana aku selanjutnya."
"Tapi tidak seperti ini. Kau membuatku takut!" Jungkook memeluk Hyunae dengan erat. Hyunae menerimanya dengan senang.
Tidak hanya kau yang takut Jung, aku bahkan lebih takut darimu. Bantu aku Jung.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nest [END]
Teen FictionDunia seorang wanita yang bernama Park Hyunae tidak merasakan kenikmatan hidup. Tertanam sebuah penyakit di dalam tubuh, membuatnya ingin menyerah akan segalanya karena terlalu lelah. Lelaki itu, Cho Jungkook, lelaki yang selalu bersama dengan Hyun...