Chapter 2 [ Alaska Devantara ]

26 8 2
                                    

“Ketika lo nganggap kalo dunia ini menyakitkan, tersenyumlah karena tanpa lo sadari senyum itu bisa membuat lo kuat.”

_Alaska Devantara_

*****


“Happy best day to Al,”

“Happy best day to Al,” 

“Selamat ulang tahun Al, jagoannya  Ayah.”

“Selamat ulang tahun Al, kesayangan Bunda.”

Al menatap kearah Ayahnya yang sedang berdiri dengan sebuah kue ulang tahun ditangannya, lalu pandangannya beralih menatap Bundanya yang tengah tersenyum lebar. Perlahan bibir pucat milik Al terangkat membentuk senyuman. Ah ia lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Matanya berkaca-kaca karena terharu. Tanpa aba-aba ia langsung turun dari tempat tidurnya lalu memeluk erat Ayah dan Bundannya.

“Terimakasih kasih Ayah, Bunda”

Ayah dan Bunda Al tersenyum membalas pelukan Al tak kalah eratnya.

“Udah - udah pelukannya sekarang tiup dulu nih lilinnya.”

“Pegel Ayah dari tadi megangin terus kuenya,” ucap Ayahnya

Al tersenyum kecil lalu melepaskan pelukan pada Ayah dan Bundanya. Kini pandangannya menatap kearah kue ulang tahun dengan lilin berbentuk angka tujuh yang menyala.

“Jangan lupa make a wish” kata Bunda Al mengingatkan.

Al mengangguk, lalu ia memejamkan matanya. “Semoga Al bisa terus sama Bunda dan Ayah selamanya.” ucapnya dalam hati. Lalu ia pun meniup lilinnya. Ayah dan Bunda Al bertepuk tangan.

“Ah gak kerasa kamu sekarang udah gede aja udah tujuh tahun. ucap Bundannya

AnesthezedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang