"Teman? What is teman? Orang yang datang cuma ada maunya doang kan?"
_Kejora Anastasia_
******
"TAU gak kamu itu kayak es krim?"
Kejora memutar bola matanya malas. Ia menatap Alaska jengah. Ia muak pada Alaska, sedari tadi Alaska tidak berhenti mengeluarkan gombalan yang bukannya membuat Kejora salah tingkah justru malah membuatnya ingin muntah. Sialnya hari ini Kejora lupa membawa earphone dan paket datanya juga habis.
Dalam hati ia berdoa semoga saja Bu Rana segera kembali ke kelas. Ini sudah satu jam lebih Bu Rana meninggalkan kelas, tadi katanya ia hanya sebentar tapi nyatanya sudah mau jam pelajarannya habis Bu Rana tak kunjung datang.
"Engga tau, kenapa tuh?" sahut Candra yang berada di bangku samping Alaska.
"Dingin tapi aku suka," jawab Alaska sambil terkekeh.
Candra ikut terkekeh mendengar ucapan Alaska. Sementara itu, Kejora menatap mereka horor. Tidak sengaja pandangan Candra melihat kearah Kejora yang kini tengah menatapnya. Pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik. Candra menenguk salivanya susah payah. Ia merasa tiba-tiba saja bulu kuduknya berdiri. "Ckk kok jadi merinding gini,"ucap Candra dalam hati.
Candra buru-buru mengalihkan pandangannya. Ia melirik Alaska yang kini bukannya merasa takut karena ditatap horor oleh Kejora ia malah tertawa dan melanjutkan aksinya menggombali Kejora. "Gila!" batin Candra.
"Tau gak kamu itu kaya-"
"Stop!" potong Kejora sambil berdiri, ia menatap kesal Alaska.
Tiba-tiba saja bel tanda istirahat berbunyi. Tanpa sepatah kata apapun Kejora melangkahkan kakinya menuju keluar kelas. Alaska beranjak dari tempat duduknya, lalu mengikuti Kejora dari belakang.
Kejora berbalik ia menatap kesal Alaska "Jangan ikutin gue!" sentaknya.
Alaska terdiam matanya fokus menatap punggung Kejora yang perlahan menjauh.
"Hayoh ngambek tuh!" kompor Candra.
Alaska memutar bola matanya malas, "Biarin! Nanti juga engga!" elaknya. Lalu ia berjalan menuju keluar kelas.
"Mau ke mana lo? " tanya Candra.
Alaska menghentikan langkahnya lalu berbalik "WC !" jawabnya singkat.
"Kenapa lo mau ikut?"
"OGAH, " tolak Candra mentah-mentah.
******
Kejora memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya. Disinilah kini ia berada tempat di sekolah yang selalu membuatnya damai yaitu taman. Tadi setelah keluar kelas ia langsung menuju taman, tidak lupa juga ia mampir dulu ke kantin sebentar untuk membeli minum dan roti.
Kejora membuka matanya ketika menyadari ada seseorang yang tengah menatapnya. Ketika ia membuka mata, seorang cewek berkaca mata dengan sebuah paper bag di tangannya tengah berdiri dihadapannya. Ia mengerutkan keningnya bingung, siapa cewek ini?
Masih ingat dengan Rhea? Cewek yang pernah ditolong Kejora waktu itu karena di bully oleh Zia di toilet. Ya, cewek yang saat ini berada dihadapan Kejora adalah dia.
Rhea meremas roknya kuat untuk menghilangkan rasa gugup. Ia menatap Kejora takut. Jantung berdetak begitu kencang, apalagi ketika Kejora menatapnya. Ia menghela napasnya, kamu bisa! Semangatnya dalam hati.
Perlahan bibir Rhea membentuk senyuman. "Hai!" sapanya sambil melambaikan tangannya. Kejora ia hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi sambil menatap Rhea.
"Emm maaf aku ganggu waktunya,"
"Ini aku cuma mau balikin hodie kamu!" ujar Rhea sambil menyodorkan paper bag yang ia bawa kepada Kejora.
"Maaf ya baru bisa balikin sekarang! Soalnya beberapa hari kemarin aku gak masuk sekolah, sama aku bingung harus balikinnya kemana?"
"Hari ini kebetulan banget aku liat kamu disini! Untung aja hodienya selalu aku bawa tiap hari." jelas Rhea.
Kejora menerima paper bag yang disodorkan Rhea padanya. "Udahkan?" ucapnya sambil menatap Rhea.
Rhea menganguk sambil tersenyum manis, "Eh buat yang waktu itu makasih banyak ya,"
"Emm kenalin aku Rhea, kamu?" ucap Rhea ragu sambil mengulurkan tangannya pada Kejora.
"Kejora," jawab Kejora singkat tanpa membalas uluran tangan Rhea.
Rhea menurunkan tangannya. Sebenarnya ia agak merasa kecewa. Tapi tidak papa, intinya sekarang ia tau nama cewek didepannya ini.
"To the point?" kata Kejora.
"Hah?" beo Rhea
"Tujuan lo?"
"Emm aku cuma mau balikin hodie kamu sama ngucapin terimakasih sama kamu!" jawab Rhea.
"Udahkan?"
"Eh emm... Sama satu lagi kamu mau gak jadi temen aku?" tanya Rhea sambil menatap Kejora dengan penuh harap. Selama ia bersekolah sama sekali tak ada yang mau berteman dengannya. Ia tidak tau alasan mereka tak mau berteman dengannya. Mereka selalu bilang ia tidak pantas berteman dengannya. Ia tau ia cupu ia miskin tapi salahkah dia jika ia juga ingin memiliki teman seperti yang lain? Ia juga manusia makhluk sosial, ia tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain?
Entahlah ada keberanian dari mana ia mengajak Kejora berteman dengannya. Padahal ia tau tentang gosip yang beredar mengenai Kejora yang katanya serem sampai ada yang bilang kalo Kejora itu vampir. Tapi Rhea tak peduli tentang itu, ia tahu pasti gosip itu tidak benar. Kejora itu sebenarnya baik. Buktinya kemarin ia menolongnya dari Zia. Sifatnya yang asli pasti tertutupi oleh sifatnya yang dingin. Rhea yakin itu.
Kejora tersenyum miring, teman ya? Ucapnya dalam hati. Ia mengepalkan tangannya kuat. Teman mereka yang datang ketika ada maunya kan?
Kring
Tiba-tiba saja bel tanda masuk berbunyi. Tanpa menjawab pertanyaan Rhea, Kejora beranjak dari duduknya. Ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Rhea menuju kelasnya tanpa sepatah kata apapun.
Rhea terdiam, ia menatap punggung Kejora yang semakin menjauh. Ia menghela napasnya berat. "aku gak bakalan nyerah," ucapnya sambil mengepalkan tangannya kuat.
"Aku pasti bisa jadi temen kamu Kejora!?"
****
Thanks buat yang udah baca 💕
Gimana menurut kalian chapter ketiga belas ini? Ada yang masih penasaran gak sama ceritanya, kalo iya yu langsung aja lanjut ke chapter berikutnya👉See you💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Anesthezed
Teen Fiction"Gimana rasanya jatuh cinta dan patah hati? Gue gak pernah ngerasain. Rasanya hati gue udah lama mati rasa" ***** Nama gue Kejora Kata Ibu kenapa gue di kasih nama Kejora, karena dia pengin gue bisa kayak bintang yaitu bisa nerangin orang - orang di...