Chapter 3 [ Penasaran]

24 7 5
                                    

“Percaya gak kalo rasa suka itu, berawal dari rasa penasaran lo sama dia? Terus berubah jadi rasa kagum dan pada akhirnya jadi rasa suka deh.”

_Alaska Devantara _

*****


Bel tanda istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tapi Alaska masih tetap setia duduk di tempatnya. Bukan karena tidak ada teman yang mengajaknya ke kantin, sebenarnya sih tadi hampir semua teman sekelasnya mengajaknya untuk ke kantin tapi ia menolak. Alasannya karena ia belum lapar, tapi pada kenyataannya bukan karena itu. Tapi karena Kejora - cewek yang tengah duduk disampingnya ini. Sedari tadi ia benar-benar penasaran padanya. Hawa dingin dan tatapan datar yang selalu ditampilkan Kejora membuat nya penasaran. Rasanya ada banyak tanda tanya di kepalanya. Kejora benar-benar mengganggu pikirannya.

Alaska mengedarkan pandangannya pada setiap sudut kelas. Sepi jelas karena saat ini dikelas hanya ada dirinya dan Kejora. Ia melirik ke samping kanannya. Terlihat Kejora tengah duduk dengan wajah menghadap ke jendela. Ia heran memangnya ada apa diluar jendela itu hingga membuat Kejora terus memandangnya? Setelah cukup lama ia berperang dengan pikirannya, akhirnya Alaska memberanikan diri untuk membuka suara.

"Lo gak ke kantin?" tanya Alaska

Hening. Tak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut Kejora. Bahkan Kejora sama sekali tak melirik Alaska. Alaska ia menghela napasnya berat.

"Atau lo nungguin gue ngajak lo ke kantin?"Kejora ia hanya memutar bola matanya malas.

Alaska menggaruk tenguknya yang tak gatal. "Kenapa lo ngomong gitu sih Al" gerutunya dalam hati "Eh tapi kan bisa aja dia emang nungguin gue ngajak dia ke kantin"gumannya.

"Kalo iya yu ke kantin?" ajak Alaska

Kejora tak menjawab apa - apa ia hanya menatapnya sekilas. Alaska berdecak kesal.

"Lo bisu? Lo budeg?" ucap Alaska. Sudah cukup kesabarannya sudah habis. Ia benar-benar kesal karena sedari tadi ia berbicara Kejora sama sekali tak menanggapinya. Ingat kacang itu emang gurih tapi dikacangin itu perih tau gak.

"Dari tadi gue ngomong gak dijawab mulu"

Kejora sama sekali tak merespon. Kini ada pikiran-pikiran aneh mulai memasuki pikiran Alaska.

"Atau lo-lo itu arwah yang nempatin bangku kosong ini dan cuma gue yang bisa liat." ujar Alaska takut

Kejora menggebrak meja membuat Alaska terlonjak kaget. Ia menatap tajam Alaska.

"Bisa diem?"

"Dari tadi ngomong terus, gak capek"

"Gue-" baru saja Alaska akan berbicara lagi, Kejora langsung memotongnya.

"Gak paham bahasa manusia?"

Alaska terdiam mendengar ucapan Kejora. Kejora menghela napasnya, lalu ia pergi meninggalkan Alaska yang tengah sibuk dengan pikirannya.

"Gue salah ya?" tanya Alaska pada dirinya sendiri. Ia mengacak rambutnya frustrasi. "Gue harus minta maaf" gumannya.

Tanpa berpikir panjang Alaska beranjak dari tempatnya lalu pergi keluar kelas untuk menyusul Kejora.

*****

Kejora meninggalkan kelas dengan perasaan kesal. Sepertinya mulai hari ini ketenangannya akan terganggu oleh murid baru itu. Kejora menghembukan napasnya . Ia berjalan di koridor sekolah tak tentu arah. Kejora bingung harus kemana, biasanya ketika istirahat ia hanya berdiam diri dikelas sambil memainkan ponselnya. Ini semua gara gara cowok itu, ia jadi bingung seperti ini.

AnesthezedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang