LION 2

1 1 0
                                    

*pranggggg*

"Bangsat!"

"Santai santai tenang dulu Li lo liat dia siapa?"

"Lo gak usah ganggu hidup gua!"

"Ayolah dia baru pulih dari kecelakaan lho"

"Lo pikir gua bakal percaya, Anis udah MATI!"

Jantungnya berdegup kencang emosi nya di ujung tanduk bagaimana mungkin sosok yang telah di telan kecelakaan itu terduduk diam di hadapannya

"Li ini aku"

"Lo udah mati gak usah gentangin gua!"

"Cukup Nis lo gak usah maksa dia!"

"Tapi Lan..."

"Lo liat sendirikan sekarang dia udah bukan Lion yang asli lagi, dia udah berubah dia bukan Lion yang lo kenal Nis!"

"Jadi selama ini lo ngurung gua buat ini?"

"Iya buat semua ini supaya lo tau kalo Lion udah gak ada di hidup lo!"

"Gak masuk akal kalo lo berdua mau bikin sandiwara yang mulus dikit setahun itu bukan waktu yang lama buat gua lagipula gak semudah itu gua lupa muka dia"

Ucapnya sambil menunjuk rendah Anis matanya berkaca-kaca menyiratkan rasa rindu yang sudah basi di ujung hari.

"Lo ngabisin waktu gua Lan!"

"Li lo tunggu aja sampai semuanya jelas!"

Bayangan tubuh nya mulai hilang dari celah pintu Anis meremas kuat bantal di sampingnya air mata nya mulai turun

"Setaun Lan setaun lo sembunyiin gua dari luar setaun lo jauhin gua dari kehidupan setaun lo bohongin orang-orang setaun lo bikin gua sakit ternyata cuma buat ini!?"

"Bukannya itu yang lo mau Nis?"

"Dengan cara nunjukin gua ke Lion secara terang-terangan bikin dia makin Stress gitu caralo?"

"Haha toh dari awal emang itu yang gua mau bikin dia gila stress merasa paling bodoh karna lo gua mau dia tersiksa karna diri sendiri!"

*plak*

Tangan itu melayang indah di pipi Dilan air mata gadis itu terus mengalir mengeluarkan seluruhnya apa yang ia tahan selama setahun terakhir.

"Gampang lo ngomong Lan lo gak tau sesusah apa Lion bertahan setelah kabar itu sesusah apa dia berusaha buat gua dan sekarang lo yang statusnya temen gua manfaatin semua keadaan itu lo tau apa yang gua pikirin waktu tim sar ngangkat gua ke atas gua pikir gua bakal mati di sana gua bersyukur buat kesempatan dua kali ini waktu lo nawarin bubur di kamar rumah sakit gua seneng masih ada yang nemenin gua waktu itu gua perccaya sama lo sampai lo ngurung gua di kamar itu sampai lo ngerencanain persembunyian gua hari itu semuanya hancur harapan gua hancur keluarga gua makin ringset gara-gara apa semuanya gara-gara rencana gila dari lo!"

"Nis lo cuma ke makan omongan orang-orang selama ini keluarga lo emang nya mereka peduli ayah? Bunda? Gak ada kan mereka sibuk kalaupun iya cuma ada ayu sama raden itupun gak selamanya kan Lion lo tau sekarang dia gimana jadi apa lagi yang lo harapin?"

"Semuanya gak akan gini kalo lo bebasin gua setaun lalu!"

Dilan memegang bahunya kuat mengusap air mata itu lembut bagaimanapun sekejam apapun ia Anis tetap temannya

"Gua punya rencana lebih baik lagi dari rencana lo"

"Lo bakal hidup baru di bogor bareng gua lo bisa sekolah di rumah semuanya bakal lebih baik Nis!"

21.Mei.2023

Pagi nan cerah di kota bogor itu di guyur hujan kecil beberapa menit lalu di suatu rumah pinggiran kota lampu remang-remang di salah satu kamar menyala dua remaja muda itu sedang berusaha mengganti sambungan kabel lama dengan yang baru

"Awas Lan kesetrum!"

"Iyaaaa"

*clingk*

Cahaya baru itu menggantikan lampu redup tadi Anis berlari ke dapur sup ayam itu sudah mengepul sejak tadi aromanya memenuhi sekeliling ruangan dia memuangkan beberapa sendok ke mangkuk menyediakannya dengan nasi panas

"Sarapan sempurna!"

"Sejak tinggal sama lo sarapan berasa makan siang"

"Gak ada salahnya kan"

"Iya sih,kayaknya minggu depan gua harus ke jakarta deh"

"Ngapain?"

"Biasa urusan kantor papah gua di suruh ikut lo sendiri aja ya gak papa kan gak lama kok paling dua tiga harian aja"

"Kalo ikut?"

"Jangan!,lo kan ada zoom sekolah"

"Izin?"

"Enggak udah diem di rumah oke?"

"Huh iya deh"

Meja makan kembali rapi aktivitas pagi di mulai Dilan menyalakan mesin motornya berangkat ke sekolah Anis membuka layar laptop nya memasukan sandi pelajar dan memulai zoom hujan Di luar sudah tidak terlalu besar suara bell mesin cuci pun terdengar menandakan sudah siap di jemur.

"Hari ini zoom nya sampai jam 11 saja ya"

"Baik buuu"

LION!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang