"Tut tutturututuuu ngek ngok turutut"
"TEW!"
"Ih mengganggu ke cute-an"
"Hehe"
"By"
"Hmmm?"
"Kok kamu keringetan banyak gitu sih"
"Oh ini ya iyalah kan capek"
"Aku aja gak se-banjir itu"
Anis mengambil handuk dari tas kecilnya mengelap keringat Winda yang bercucuran memang ini yang akan terjadi saat ia banyak melakukan aktivitas keringatnya akan di proses dengan berlebih
"Thanks"
"Iya"
"Bubur?"
"Ayok!"
Ia mengangguk kencang kalau masalah makanan jangan di tanya lagi
"Nungguin apa si lo Li?" Toni
"Kemaren gua nyuruh Anis Sherlock rumah bibinya kok gak ada ya"
"Lupa kali"
"Gak mungkin Ra"
"Mungkin aja Li bukannya telfon kemaren putus-putus" Adam
"Iya sih"
"Udah tungguin aja nanti juga pulang sendiri"
"WOOO KECOAAAK!"
"Berisik Yu!"
"Raden Kecoak Den Kecoak!"
"Kecoak doang si ah"
"Doank doank lo Dra sembarangan!"
Mereka menghela nafas kenapa Para gadis selalu takut dengan serangga kecil seperti itu
"JIJIK ANJIR!"
"NGEH!"
"Eh Anis pulang sekarang kan" Ayu
"Iyalah katanya se-minggu" Lion
"Lo gak jemput Li?"
"Minta Sherlock aja gak di respon"
"Ululu kalian di kalangan ayang"
"Apasi lo!"
Mereka tertawa meremehkan sangat lucu melihat Lion bertingkat seperti itu
"Kapan-kapan ke rumah gua lagi ya"
"Gimana nanti By kan nanti kita satu sekolah"
"Lo masih mau sekolah di sana"
"Iyalah mau di mana lagi"
"Kali aja lo homeschooling gitu atau pindah"
"Enggak ah"
Selesai berkeliling Winda mengarahkan mobilitas ke arah rumah Anis saat ini kesehatannya terus menurun bahkan sepanjang perjalanan tadi Anis sibuk menanyakannya
"Kamu gak sakit kan?"
"Enggak cuma capek aja paling"
"Jangan-jangan gara-gara balapan waktu itu"
"Bisa jadi"
"Maaf ya"
"Santai aja gua malah seneng berkat lo kita bisa ngerasain balapan berduka kan keren"
"Iya deh"
"Daaah"
"Hati-hati By"
Ia menngacungkan jempolnya menancap gas dan pergi Anis membuka pintu belakang sepertinya ia harus beres-beres sekarang rumah ini cukup kotor karna di tinggal 1 minggu lamanya
KAMU SEDANG MEMBACA
LION!!!!
Novela JuvenilKecelakaan yang memakan banyak korban ini ikut menelan dirinya juga semuanya merasa kehilangan tapi suasana pemakaman yang sangat sepi dan sunyi seperti tak ada kehidupan di sana. "Li ini aku" "diem lo bangsat!!, gak mungkin Anis masih hidup!" "Tap...
