Part 1.1

3.3K 197 3
                                    

Haiii~^^~

Welcome to another of my wattpad story. I hope you enjoy reading it.

Mari kita mulai, Let's go~

._.

Sunoo perlahan membuka kedua matanya walau masih terasa berat. Jam weker dinakas samping tempat tidurnya sudah menunjukkan pukul 05.25.

"Huuuuaaahhhh"

Rasa kantuk itu masih tetap ada, dan matanya kembali terpejam. Beberapa detik selanjutnya kedua sudut bibir Sunoo tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman. Dan setelah itu matanya terbuka lebar, ia menoleh ke nakas sebelah kiri dan memposisikan tubuhnya menjadi tengkurap.

"Selamat pagi" Ucap Sunoo sambil tersenyum.

Seorang pemuda tersenyum sangat tampan dalam foto itu. Rambut hitamnya yang tertata rapi dengan mata yang bersinar. Dia selalu membuat hari-hari Sunoo berwarna walaupun pemuda itu tidak mengetahuinya secara langsung.

Sunoo segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Setelah itu ia bergegas ke dapur untuk membuatkan bekal makan siang kepada pemuda di foto tadi, Park Sunghoon. Pemuda tampan yang begitu Sunoo kagumi, yang telah berhasil merebut hatinya.

***Please, Look At Me***

Pergi ke sekolah pagi-pagi dan berjalan mengendap menuju loker Sunghoon adalah rutinitas Sunoo setiap hari. Dia selalu memberinya bekal makan siang, coklat, surat cinta, atau benda apapun yang dianggapnya istimewa melalui loker ini.

Park Sunghoon. Pemuda tinggi dan tampan yang seangkatan dengannya, tingkat terakhir di Enitriks High School, hanya saja mereka beda kelas. Dia menyandang peran sebagai ketua tim basket di sekolah, mungkin karena tinggi badannya yang di atas rata-rata. Selain itu ia juga seorang gitaris dalam band sekolah. Tidak heran kenapa banyak perempuan dan pemuda manis yang mengaguminya.

Sebenarnya Sunghoon tidak pernah mengenal Sunoo, apalagi mengetahui namanya. Mungkin melihat saja dia tidak pernah, atau mungkin tidak ingat. Sunoo hanya mengaguminya dari jauh, dan lama kelamaan rasa kagum itu berubah menjadi rasa cinta. Ia tidak tau darimana awalnya, yang pasti ia akan selalu berdebar jika menatap wajahnya, melihatnya tersenyum, tertawa, atau hal-hal kecil yang dilakukannya. Debaran itu seakan membakar pipinya hingga memerah, dan tangan Sunoo akan gemetar karenanya.

Sunoo sudah lama menjadi penggemar rahasia Sunghoon, terhitung sejak ia memasuki sekolah ini. Bahkan tidak terhitung berapa kali Sunoo membeli kotak bekal untuk ia berikan pada Sunghoon setiap hari, beberapa lembar surat cinta yang telah ia tulis, dan beberapa uang yang ia habiskan untuk membelikannya hadiah.

Tidak banyak yang tahu tentang perasaan Sunoo pada Sunghoon, hanya Jungwon, teman sekelas sekaligus sahabat terdekatnya.

Setelah selesai melakukan ritual wajib, Sunoo bergegas menuju ke kelas di lantai dua. Kosong, masih sangat sepi karena ini memang masih terlalu pagi.

Sunoo berjalan menuju tempat duduknya disamping jendela. Bibirnya kembali tersenyum, betapa senangnya bisa membuatkan Sunghoon sarapan setiap hari.

"Sunoo!"

Lamunan Sunoo buyar karna suara itu. Dia tahu siapa itu, si kucing kecil dengan wajah polosnya.

"Heh! Jungwon! Kau menghancurkan lamunan indahku" Ucap Sunoo sedikit kesal.

"Oh? Biar ku tebak. Pasti tentang si kulkas itu bukan?"

"Dia bukan kulkas!"

"Baiklah baiklah. Lalu apa? Pinguin?" Pemuda manis itu tertawa terbahak. Dia suka sekali membuat Sunoo kesal.

Sunoo hanya diam dan menunjukkan tatapan killer pada Jungwon.

"Maaf maaf. Aku hanya bercanda ddeonu" Ucap Jungwon manja. Dasar kucing kecil.

"Masih belum berani mengungkapkannya?"

Sunoo hanya menyahut dengan mengangkat bahu dan menggeleng. Kini pandangannya mengarah keluar jendela.

"Sampai kapan?" Tanya Jungwon.

"Entahlah"

._.

kkeut!

Semoga suka yeoreobun♡

Please, Look At Me | SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang