Part 1.4

1.6K 165 5
                                    

Haiii~

Mari kita mulai, hope you enjoy, let's go!

._.

"Kau yakin tidak makan siang?" Tanya Jungwon pada Sunoo.

"Tidak. Aku tidak lapar" Sahut Sunoo dengan lirih.

Ia dengar Jungwon menghela nafas.

"Baiklah. Kau tunggu disini, aku akan membelikan makanan. Mengerti?"

"Ti-" Dasar kucing, Sunoo bahkan belum menjawab dia sudah pergi begitu saja.

"Haaahhh" Sunoo menghela nafas lagi. Fakta itu kembali menghantui pikirannya.

Pandangan Sunoo terarah keluar jendela. Memperhatikan ranting pohon yang bergoyang kesana kemari karena angin. Juga burung-burung kecil yang berterbangan entah dari mana. Bibirnya sedikit menyunggingkan senyum.

"Hei lemparkan bolanya!" Seseorang berteriak dari bawah. Tepatnya dari lapangan basket outdoor sekolah.

Sepertinya Sunoo mengenal suara itu. Dia menyipitkan mata untuk lebih meyakinkan tebakannya. Dan ternyata benar. Suara itu, suara Park Sunghoon.

Sunoo tersenyum lirih. Sunoo ingin melihatnya lagi, benar, ia ingin melihatnya lagi, mungkin dengan jarak yang dekat.

Sunoo berdiri dan segera berlari menuju lapangan basket tempat Sunghoon bermain. Tapi sebelumnya dia akan membeli air mineral dingin terlebih dulu, dan akan memberikannya pada Sunghoon.

Nafasnya terengah saat sudah sampai disisi lapangan. Tapi yang ia lihat lapangan kini tampak lenggang, sepertinya mereka sudah selesai bermain. Diedarkannya pandangan Sunoo untuk mencari Sunghoon, dan ia melihat Sunghoon sedang duduk dibawah pohon besar tak jauh dari lapangan.

Dibulatkannya tekad untuk menghampiri Sunghoon, Sunoo tak boleh takut lagi.

Ia menarik nafas dalam-dalam, dan... Huuuuhhhh....

Kakinya mulai melangkah, namun terhenti kembali saat kedua matanya melihat Sunghoon ternyata tidak sendiri.

DEG

Disampingnya ada seorang pemuda manis dengan mata bulat dan sedang tersenyum manis. Sunghoon mengusap rambut pemuda itu dengan lembut. Sunghoon bahkan memakan bekal dari pemuda manis itu, bukan bekal dari Sunoo. Apa pemuda itu... kekasihnya? Choi Beomgyu?

"Sunghoon" lirih Sunoo.

'Bisakah kau melihatku disini? Bisakah kau menyadari keberadaanku?'

Nafas Sunoo kembali tercekat, kedua kakinya seakan tak mampu menahan beban tubuh lagi, seluruh badannya lemas dan matanya mulai memanas. Botol minuman dalam genggaman pun dicengkramnya begitu erat, sampai jari-jarinya sendiri terasa sakit.

"Sunoo. Kau ini sudah ku katakan untuk tunggu di kelas, aku mencarimu kemana-mana tahu" Seseorang berceloteh disamping Sunoo, Jungwon. Namun lidahnya seakan kelu, tak bisa menjawab apapun. Pandangan matanya pun masih terarah pada dua sejoli yang duduk di bawah pohon besar disana.

"Sunoo. Kau mendengarku? Apa yang kau lihat? Sun-" Ucapannya terpotong, sepertinya ia juga melihat apa yang Sunoo lihat.

"Sunoo. Sebaiknya kita kembali ke kelas" Ucapnya pelan.

Sunoo menurut saja waktu Jungwon menarik tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya terangkat, mencengkram kuat pada dada kiri yang terasa amat sakit.

"Hiks"

Isakan lolos tepat saat mereka sampai di kelas.

"Sunoo. Keluarkan saja jika kau ingin menangis. Tenangkan hatimu. Luapkan semua kemarahan dan kekecewaanmu melalui menangis. Aku ada disini"

"Jungwon. Hiks..." Sunoo mulai memeluk Jungwon erat. Menangis dalam pelukannya.

"Aku bodoh. Aku memang bodoh. Kenapa aku masih mengharapkannya?"

._.

kkeut!

Semoga suka yeoreobun♡

Please, Look At Me | SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang