Part 2.7

2.1K 137 10
                                    

Haiii~

Mari kita mulai, hope you enjoy, let's go!

._.

"Hhhmmm. Harum sekali. Kau memasak apa Sunshine?" Tanya Sunghoon saat melihat Sunoo memasak untuk makan malam mereka.

"Tentunya sesuatu yang enak untuk dimakan" Jawab Sunoo sambil tertawa kecil.

Sunghoon menunggu Sunoo di meja makan yang berhubungan langsung dengan dapur. Kedua matanya memperhatikan pemuda mungil itu dengan seksama. Sunoo benar-benar seperti seorang istri sekarang. Sunghoon terkekeh membayangkan bagaiman jika Sunoo akan menjadi pasangannya kelak.

"Ada apa?" Tanya Sunoo yang melihat Sunghoon tertawa tak jelas.

"Eh? Tak apa" Jawab Sunghoon sambil tersenyum lebar.

Ting Tong

"Biar aku yang buka" Ucap Sunghoon dan beranjak untuk membukakan pintu.

"Siapa?" Tanya Sunghoon sambil membuka pintu.

Mata Sunghoon membulat setelah tau siapa yang datang.

"Halo Sunghoon" Orang itu tersenyum kecil.

"Beomgyu?"

"Boleh aku masuk?" Tanyanya.

"Emmm"

"Sunghoon. Makan malamnya sudah si-"

Belum sempat Sunghoon menjawab pertanyaan Beomgyu, Sunoo menyusulnya keluar.

"Sunghoon. Siapa dia? Kenapa dia ada di apartemen mu?" Tanya Beomgyu. Terlihat raut keterkejutan yang sangat jelas di wajahnya.

"Dia... dia Sunoo. Aku tinggal bersamanya sekarang" Jawab Sunghoon mencoba untuk tenang.

"Tinggal bersama?" Beomgyu meninggikan oktaf suaranya.

"Diakah orangnya? Diakah orang yang mulai kau sukai? Diakah orang yang sudah membuatmu berpaling dariku?" Beomgyu berteriak dengan buliran air mata yang sudah mengalir.

Sunghoon terdiam. Kenapa sangat sulit menjawab pertanyaan Beomgyu. Sunghoon takut jika jawabannya akan membuat semuanya semakin tersakiti.

"Jawab aku Sunghoon!" Beomgyu mencengkram kedua bahu Sunghoon dan mengguncangnya kasar.

Sunghoon menghela nafas perlahan.

"Maaf" Hanya itu yang bisa Sunghoon ucapkan sekarang.

Sunghoon tak tahu apa reaksi Sunoo dibelakangnya. Tapi Sunghoon yakin Sunoo masih berdiri disana.

Perlahan cengkraman Beomgyu melonggar. Ia menghapus air matanya yang membekas. Dan ia... tersenyum?

"Maaf" Lirihnya.

"Ini salahku. Seharusnya aku tidak berbohong sejak awal. Maaf telah membohongimu Sunghoon" lanjutnya.

"Beomgyu"

"Aku mengerti. Cinta memang tak harus memiliki bukan?" Beomgyu kembali tersenyum.

"Aku akan pergi. Dan... Sunoo. Tolong jaga Sunghoon untukku" Dia mulai berbalik dan ingin berjalan pergi.

"Beomgyu!" Panggil Sunghoon.

Beomgyu berhenti tanpa menoleh padanya.

"Terima kasih" Ucap Sunghoon dengan tulus.

Beomgyu mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya hingga menghilang di balik lift.

Sebenarnya Sunghoon merasa bersalah pada Beomgyu, dia pasti sangat terluka karenanya. Tapi Sunghoon harus mengambil keputusan, dan menurutnya ini adalah keputusan terbaik.

Sunghoon berbalik dan mendapati Sunoo masih berdiri dengan kepala tertunduk.

"Sunshine?"

"Maaf" Ucap Sunoo lirih.

Ini kenapa semuanya pada minta maaf sih? Emang udah lebaran? ehe sorry, back to story-

"Karenaku, semuanya menjadi seperti ini. Aku tak bermaksud membuat hubungan kalian berakhir. Aku tidak bermaksud menyakiti hati siapapun. Hiks." Sunoo mulai menangis sambil menutup wajahnya.

"Hei, tidak apa-apa" ucap Sunghoon sambil membawa Sunoo dalam dekapannya.

"Jangan menangis Sunshine. Ini bukan salahmu" Sunghoon usap surai hitam Sunoo dengan lembut. Mungkin itu bisa membuatnya lebih tenang.

Setelah Sunghoon rasa tangis Sunoo sudah mereda, ia melepaskan pelukannya. Sunghoon hapus bekas air mata Sunoo yang kini telah berhenti mengalir.

"Sunshine. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu" Ucap Sunghoon sambil memegang kedua bahu Sunoo.

"Apa?" Tanya Sunoo sambil mengerutkan kening.

"Ikut aku"

Sunghoon membawa Sunoo ke dapur dan berjongkok di depan lemari pantry. Sunghoon buka salah satu pintunya dan keluarlah puluhan kotak bekal yang telah ia kumpulkan selama hampir tiga tahun. Semuanya berceceran dilantai karena lemari itu memang terlalu penuh dengan kotak itu.

Mata Sunoo membulat. Sunghoon buka lagi pintu lemari sebelahnya. Dan hal yang sama terjadi lagi. Puluhan kotak bekal itu meluncur begitu saja ke lantai.

"Apa ini?" Tanya Sunoo.

"Kotak bekal pemberianmu" Jawab Sunghoon sambil tersenyum.

"Apa? Kau menyimpan semuanya?" Mata Sunoo membulat.

"Emm. Aku berjanji akan Mengembalikan semua ini pada pemiliknya suatu saat nanti. Dan sekaranglah saatnya"

"Lalu akan ku apakan semua ini?" Sunoo mengambil salah satu kotak itu dan melambaikannya pada Sunghoon.

"Hmmm. Mungkin kau bisa menjualnya" Jawab Sunghoon asal.

"Kau bercanda?" Pemuda mungil itu terkekeh.

"Atau mungkin, kita bisa menyimpannya untuk anak-anak kita nanti. Mereka pasti membutuhkannya untuk makan siang di sekolah bukan?" Sunghoon menampakkan wajah jahilnya pada Sunoo.

"Heh!"

Wajah Sunoo bersemu merah. Betapa Sunghoon menyukai itu.

Sunghoon berjalan kearah Sunoo dan menggenggam kedua tangannya erat.

"Sunshine. Aku tahu aku telah menorehkan banyak luka dihatimu di masa lalu. Tapi ku mohon izinkan aku untuk mengobati luka itu. Aku berjanji akan selalu menjaga, melindungi, dan menyayangimu. Berikan aku kesempatan untuk menebus semua kesalahanku. Aku mencintaimu Kim Sunoo. Would you be mine?"

Sunghoon lihat mata Sunoo berkaca-kaca. Sepertinya ia akan menangis lagi.

"Ssttt. Jangan menangis lagi" Ucap Sunghoon sambil mengusap pipi kiri Sunoo yang memerah.

Sunoo menangkup tangan Sunghoon. Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.

"Terima kasih Sunghoon. Terima kasih telah datang dalam kehidupanku" Sunoo segera memeluk Sunghoon erat.

"Aku mencintaimu Park Sunghoon"

"Aku lebih mencintaimu Kim Sunoo"

~END~

._.

kkeut!

Yeeeeay udah selesai ceritanya 🥳 Ini beneran end yaa, gak ada lanjutannya lagi ✌ Mungkin abis ini aku bakalan hiatus nulis dulu karna udah mulai sibuk ama tugas-tugas dan ujian kelulusan sekolah aku. Sooooo, see you later guys?

Babay~~~

Semoga suka yeoreobun♡

Please, Look At Me | SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang