Gadis Perawanku

3.2K 100 5
                                    

"Benarkah dia masih perawan?"

"Tentu saja Tuan," jawab karin wanita yang berprofesi sebagai mucikari untuk kalangan kelas atas, dengan bangga dan percaya diri.

Dua orang yang berada gender itu tengah berada diruang VVIP sebuah club malam tempat yang biasa digunakan karin untuk bertransaksi dengan pria penggunaa jasa jalang darinta.

Seperti malam ini, karin sengaja menghubungi laki laki yang kini duduk disebelahnya untuk menawarkan barang baru miliknya. Virgin girl.

"Kau kenal aku bukan?" laki laki bersurai hitam tebal, samping itu menjepit rokok diantara bibir yang merapat.

"Aku sangat mengenalmu Tuan, mana berani aku menipumu, aku akan memberikan jalang setiap malam secara cuma cuma, sebagai ganti rugi jika aku bohong," karin mengalungkan lengan pada laki laki itu, lalu mencium rahang kokohnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat mengenalmu Tuan, mana berani aku menipumu, aku akan memberikan jalang setiap malam secara cuma cuma, sebagai ganti rugi jika aku bohong," karin mengalungkan lengan pada laki laki itu, lalu mencium rahang kokohnya.

Sudut bibir laki laki itu terangkat sebelah, membiarkan karin menyatukan bibir disekitar rahang walaupun setiap tidak terlalu menikmati sentuhan itu. Hal seperti itu sudah bisa baginya." apa kau sedang menghinaku? Tidak perlu sampai seujung kuku pun, uangku bisa membayar seluruh jalang milikku sekaligus."

Karin langsung menghentikan cumbuannya di rahang laki laki itu. Lalu tertawa rendah, entah apa yang lucu," kau sangat sensitif Tuan. Aku berani jamin dia masih perawan. Percayalah, dia itu gadis baik baik.

"Jika memang bener seperti itu dia tidak akan menjual diri," sela laki laki itu, menyenggah pertanyaan gadis baik baik yang dikatakan karin.

Iya, "kan? Seorang wanita baik baik tidak akan menjajakan kehormatannya.

Mendengar kalimat menusuk, wanita sexsi itu mendecak kesal." dia terpaksa menjual keperawanannya, dia sedang membutuhkan uang."

"Semua jalang memakai alasan seperti itu." lagi lagi laki laki angkuh itu menyela ucapan karin kemudian menoleh dengan senyuman mengejek.

Karin memutar bola mata dengan sebal."terserah anda saja."

Tersenyum sinis, "berapa ujiannya? Jangan memberiku gadis kecil, aku bukan pendofil." Yoongi tersenyum kecut setiap mengingat karin pernah mengirimkan gadis belasan tahun pada nnya, mengingat sangat susah mendapatkan gadis prawan yang usia diatas 20 tahun, dizaman sekrang apa lagi dikota besar seperti tempat tinggal mereka.

Dan karin tertawa bila mengingatnya. "Tentu tidak Tuan yang ini usianya kurang lebih 20tahun"

"Dua." laki laki angkuh yang sayangnya sangat tampan itu sedang memberi penilaian untuk gadis perawan yang ditawarkan karin.

"Oh,ayolah dia tidak sejelek itu, Tuan " tangan karin sudah menjalar kebagian depan, meraba dada bidang laki laki yang duduk disebelahnya kini,"mana berani aku menawarkan barang jelek padamu."

"Perawan dijaman sekrang ini hanya ada dua kemungkinan," satu, sudah pasti karena jelak, dua gadis itu tidak menarik karena jelek."lagi lagi Yoongi mematahkan pembelaan karin.

Karin tertawa mendengar ucapan lelaki itu."oh, god Teori mu salah besar, tuan dia sangat manis dan cantik."

"Mustahil! Ada gadis cantik masih perawan diusia 20 tahun sangat mustahil gadis itu tidak terjerumus dikota besar seperti ini.

"Amazing, bukan? Sudah kukatakan dia spesial. Kau akan menyesal karena menolaknya."

"Spesial tukang tipu," tegasnya dengan seringai mengejek lagi. Kemudian menghisap rokok dengan santai.

"Lebih dari martabak spesial." karin menyapu lidah pada gigi depan."dijamin gurih,"

"Asal kau tau tuan Yoongi, tuan jungkook juga ingin memiliki gadis itu dan tuan jungkook bersedia membayar tiga ratus juta sesuai permintaan." selesai mengucap kalimat karin meraih pipi laki laki itu mengecup dengan sensuak sebelum beranjak dari sofa merah yang sejak tadi mereka duduki.

Satu alis Yoongi terangkat, tersenyum miring ketika karin menyebut nama yang menjadi rival abadinya. Jeon jungkook. Sepertinya kali ini karin berhasil memanas manaasi laki laki yang memiliki senyuman manis itu.

"Kau akan kalah dari tuan jungkook kali ini. " karin sudah hendak menuju pintu ketika dengan tiba tiba laki laki tampan itu menarik tangannya.

"Dimana gadis itu?"

"Dimana gadis itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sleep With The Devil (Min Yoongi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang