Teringat masa lalu

747 39 6
                                    

Saat akan masuk lift, Jieun dikagetkan oleh sosok yang sudah berdiri didalam listrik itu."karin?" ivapnnya masih tidak percaya.

Yang di panggil keluar dari lift dan menghampiri Jieun, lalu mereka berpelukan."ju, sudah lama sekali rasanya kita tidak bertemu."

"Iya, padahal kita tinggal satu gedung apartemen, tetapi masih saja sulit bertemu," kekeh Jieun.

"Kau tidak ada di apartemen, padahal minggu kemarin aku dan jungsuk ingin berkunjung."

"Suamiku sedang diluar kota jadi aku menginap di rumah mertuaku,"

Karin melepaskan pwlukannua, lalu menepuk pelan bahu jieun. "Kabarmu bagaimana? Kau lebih semakin berisi ji,"

Mendengar kalimat yang karin lintarkan, Jieun mencebik," seperti yang kau lihat, aku baik . Apa aku gendut? Ini karena Tuan selalu memaksaku banyak makan," ucapnya sambil tertawa kecil.

Karin ikut tertawa," kau tidak gendut hanya lebih berisi dari yang dulu, kau juga semakin cantik semakin bersinar. Tuan Yoongi menjagamy dengan baik."

Suasana begitu bahagia, tetapi entah kenapa kedua mata Jieun menjadi memanas." jungsuk juga dulu menjagaku dengan sangat baik rin." saking baiknya sampai rela mengorbankan nyawanya.Ah, entah sampai kapan Jieun dibayangi rasa bersalah?

Karin menghela nafas panjang lalu mengangguk.

"Bagaimana dengan baby minhyuk? Aku belum sempat bertemu sejak dia lahir," ucap karin mengalihkan pembicaraan dalam situasi pelik.

"Minhyuk sehat, berkunjung rin kerumah mertuaku,"

Karin mengangguk." iya iya. Nanti hari minggu aku dan jungsuk kesana."

"Ngomong ngomong kau kerja disini?"

"Iya, sekarang aku sudah tidak jadi mucikari lagi ji, aku sudah berhenti," jelas karin

Dan mereka berdua yang asik mengobrol dikejutkan oleh suara di belakangnya.

"Ehmm.. "

Jieun dan karin langsung sontak menoleh bersamaan ternyata dia adalah park jimin

"Ini jam kerja, kenapa malah ngobrol disini?"

Langkah tegas jimin mendekati mereka berdua jantung karin berpacu jika saja dia memiliki pintu doremon yang bisa pergi kemana saja, karin pasti sudah menghilang di situasi ini.

"Maaf Pak jimin tadi aku yang mengajak karin bicara kami sudah lama---"

"Kalau bertemu kangen bukan disini. Temoatnya," potong jimin dingin.

"Ah rasanya Jieun sperti melihat Yoongi yang dulu.

"Kau tau berapa lama aku menunggu dokumen yang kau pengang itu?" kemudian jimin menegadahkan tangan pada karin yang sejak tadi hanya menuduk, memegang map berwarna merah.

"Maaf Pak kelupaan." karin tersenyum, dengan gugup menyerahkan mao yang sejak tadi dipemagngnya.

"Selalu lupa kau jadikan alasan," tukas jimin galak dan memeriksa map merah itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sleep With The Devil (Min Yoongi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang