part 6

1 2 0
                                    

Terlalu banyak berfikir akan membuatmu ragu. Jadi jalani saja dulu sesuai kesanggupanmu.

Ingin memeluk kamu yang sedang lelah tapi tak menyerah sambil berkata "sudah berapa kali ya kamu menyerah. Meskipun keadaan kamu lemah tapi hingga sekarang tetap saja memutuskan untuk bertahan. Banyak hal dihidup ini yang membuatmu goyah, tapi sampai sekarang kamu masih berdiri dengan gagah. Terimakasih telah kuat sampai detik ini, meskipun tak ada jaminan besok akan bagaimana. Tapi untuk hari ini kamu sudah luar biasa. Teruslah hidup dengan sederhana dan jangan lupa untuk melangitkan doa."

Untuk kakak dan adikku diPPM hehe.. semangat. Hari ini kalian sudah hebat. Yang siap dalam menghadapi koas nya, hingga mengorbankan banyak tenaga. Yang selesai dalam menghadapi UAS nya. Dengan yakin dan menghargai prosesnya.
Kalian telah hebat. Harus tetap semangat dalam targetnya.

Nanti kalo si-(Aku) udah pulang. Jangan patah dalam semangatnya ya. Karena semangat itu berasal dari diri sendiri yang menciptakan. Cuma diri yang bisa menyemangati. Orang lain hanya perantara saja.

Ingat. Jangan pernah menyesali episode susahmu. Karena itulah cara Allah menyadari kita supaya hati kita hidup.

Pagi ini pertama kali kak isah koas. Hatinya, perasaannya sama sekali tidak tenang karena ini hari pertamanya. "Gimana nanti ya mba? Takut Isah" itu yang terus dilontarkan dari mulutnya. Dan aku hanya bisa menenangkan dengan menyuruhnya banyak saja berdoa. Disisi lain tangan yang sudah lama tidak sakit, tiba-tiba saja kambuh dan sulit untuk mengendarai motor. Mungkin karena beberapa hari sebelum masuk koas juga sibuk dengan persiapan koasnya. Yang asik dengan mencari alatnya, mengurus berkas dan lain lain.
Sindy memutuskan untuk mengantar dan menjemput nya. Karena dia juga sedang libur dalam perkuliahan nya maka dia merasa punya kewajiban untuk mengantar dan menjemput kakaknya.

"Kak, kakak gak makan?" Tanya sindy penuh kekhawatiran. "Gaklah, dah terlambat ini" jawab kak Isah semakin resah.
"Yaudah kak, nih makan roti kakak ni aja malkis keju ini" kataku sambil membuka bungkus malkisnya.
Srett.. srett.. suara bungkus malkis yang dibuka.
Setelah itu kak Isah menyalamiku lalu dia pergi.

Hoho gajelas ya.. wkwk🙏🙏

Asik Atau AsingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang