2. THE 2ND BROTHER

71 7 0
                                    

⚠ JANGAN LUPA VOTE NYA ⚠
.

.

.

   Di sebuah ruangan, terlihat seonggok manusia yang masih terlelap di alam mimpi. Jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Langit juga masih berwarna merah jingga.

  Alarm itu berbunyi, membuat sang empu terganggu tidurnya. Perlahan ia membuka matanya. Mengerjapkannya beberapa kali dan melihat alarmnya yang sedang berbunyi.

"Jam Lima, Hoaammm~~"

   Anak itu segera turun dari ranjangnya. Memakai alas kakinya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelahnya dia keluar sudah dengan baju khas rumahnya. Hari ini hari Minggu, jadi tidak ada sekolah hari ini.

   Ia keluar dari kamarnya, memasuki lift dan menombolkan angka 1, itu artinya ia akan turun ke lantai satu.

  Ting....

  Pintu lift terbuka. Ia melangkahkan kakinya pergi menuju ruang sarapan.

  Keluarga itu memang rajin bangun pagi, kecuali dirinya. Dia selalu bangun telat. Memang dia sengaja melakukan itu. Dia itu masih ngantuk kan? Jadi wajar saja kalau lanjut tidur.

  Di ruangan itu, ada daddy, mommy, dan kedua kakaknya yang sedang sarapan. Mereka terlihat khidmat dalam acara sarapan mereka. Hanya suara dentingan piring saja yang terdengar.

  "Dad" Panggil anak itu.

  "Hm? Sarapanlah, kemari" Ucap daddy dari anak itu.

  "Aku tak mau sarapan dad, daddy tau itu. Aku tak suka sarapan" Jawab anak bungsunya itu.

"Hmm baiklah, tapi kau mau kemana setelah ini?" Tanya daddy nya sembari menghentikan sebentar acara makannya.

"Jogging" jawab anak itu datar.

"Ikut." Kini bukan daddy nya yang menjawab, melainkan kakak keduanya.

"Iya, tapi cepat selesaikan acara makanmu" Jawab anak itu.

"Ya, tapi kamu gak akan pingsan kan kalau gak sarapan waktu jogging?"

  "Gak, emang kakak gak tau aku? Ck" jawab anak itu ketus sambil memutarkan bola matanya malas.

  "Sudah sudah, Lang, selesaikan makanmu dan jogging setelahnya" Tutur daddy nya dan akhirnya mereka melanjutkan makannya sampai acara itu selesai. Sementara itu, anak itu segera keluar dari mansionnya dan menunggu kedatangan kakak keduanya.

  5 menit kemudian. Seseorang menepuk bahu sang adik. Membuat adiknya kaget namun tak berteriak. Siapa lagi kalau bukan kakak keduanya itu yang begitu menjengkelkan.

"Issh apaan si bego?! Ngagetin mulu!" Ucap anak itu dengan keras.

"Jangan keras - keras anying, ntar kalau kedengeran kakak ama daddy atau mommy bisa abis kita" jawab kakak keduanya itu dengan wajah agak menjengkelkan.

"Iya iya bawel. Yodah ayo, nunggu apa lu?" Si bocah bersedekap dada.

"Santuy elah bocil" kakaknya itu benar - benar menjengkelkan.

"Mau kemana?" Tiba - tiba Johan dibelakang Lang, Membuat kakak kedua bocah itu kaget dan hampir mengeluarkan kata mutiaranya.

"Ah bang-- eh kak Johan.. hehe mau jogging, kakak ikut juga?" Tanya Lang, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ya, namanya adalah
LANG RAKHEL ALLENDRA

"Nggak, ouh iya, tadi mau bilang bang apa?" Tanya Johan dengan tatapan tajamnya.

LEPASKAN DAN BIARKAN AKU PERGI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang