9. WITH THEM

19 2 0
                                    

Halo readers! Part ini agak panjang ya, so happy read!

*

*

*

⚠ JANGAN LUPA VOTE! ⚠

.

.

.

.

Sementara itu di dapur,

Ada seorang cewek yang mulutnya penuh akan sandwhich.

Saat sibuk memakan sandwhich, tiba - tiba ada sesuatu yang berdering di saku celananya.

Merogohnya dan mengambil benda pipih persegi itu.

Menatap siapa kontak yang menelfonnya.

"Rindi Mirabelle?" Mata Kia langsung berbinar saat melihat siapa yang menelfonnya.

.

.

.

Segera, Kia memencet tombol hijau di layar handphone nya.

"Halo?!" Tanya Kia antusias.

"Halo!" Terdengar dari seberang sana, seseorang menjawab panggilan Kia.

"Rindi!!" Kia mengehentakkan kakinya berkali - kali saat tahu dia ditelfon oleh sahabat breng-- baiknya, temannya itu sangat possesive ya dengan Kia btw. Saat ditengah - tengah melompat - lompat tidak jelas itu, Kia harus mengehentikannya karena suatu perkataan yang keluar dari temannya.

"Eh lu ya! Mana aja lo kagak sekolah?!. Untung daddy lo kaya, jadi lu ga masuk ga pake surat diizinin. 7 hari loh lo ga masuk. Gila kali lo. Mana ga ngabarin gue!"

"Anu ma ---"

"Gw itu khawatir banget sama lo. Ngerti ga sih perasaan gw?! Kangen tau gw! Dasar anak. Lu kema--" Belum sempat selesai mengoceh, terdapat suara,

Blamm!!!

Dari mulut temannya di seberang sana.

Kayaknya temannya itu lagi ngamuk karena perkataannya yang terpotong karena Rindi, dan Rindi, temannya Kia terus berbicara tanpa berhenti.

"HOOOYYYY!!!!" Bentak Kia dengan keras hingga mampu membuat lawan bicaranya di seberang telfon sana mengernyit kaget.

"My bestie gw yang cantik, baik, penyabar, dan ga sombong, gw jawab dulu ntar disekolah ya ntu semua pertanyaan. Gw laper. Dan oh ya! sama, gw juga kangen banget sama lo. Dan makasih ya udah khawatirin Kia. Lopyu pull. Gw tutup dulu ya telfonnya." Jawab Kia dengan panjang lebar serta suara yang begitu pelan - pelan tanpa nada amarah tersebut.

"Tapi an--"

Tut...

Panggilan telah diakhiri sepihak oleh,

Kia.

Dia melanjutkan memakan sandwhichnya dengan santai. Lalu, tanpa dia sadari kakaknya, Lang datang dengan memasukkan kedua tangannya kedalam sakunya.

"Dek" panggilnya.

"Hm?" Jawab Kia dengan deheman nya tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya.

"Bisa ga sih natap dulu orang yang ngajak bicara?" Lang mendekati Kia dan memegang dagu Kia dan membuat sang empu mendongak.

"Iya iya, siapa juga yang nyuruh ngajak." Jawab Kia ketus dan setelahnya menepis tangan kakaknya.

LEPASKAN DAN BIARKAN AKU PERGI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang