09. Di Hukum

258 200 164
                                    

Happy reading guyss
................



Pagi hari yang cerah ini Gaven, Rergan dan Verna sedang diperjalanan menaiki motor hendak pergi kerumah Winza untuk menjemputnya karna sudah lama mereka tidak berangkat sekolah bersama sebab Winza selalu berangkat dengan Edgar abangnya itu.

Mereka kangen pergi bersekolah bareng untung saja Gaven sudah dapat ijin dari Edgar untuk membawa adek tersayangnya berangkat bersama.

Gak lama mereka sudah sampai di kediaman Arga bertepatan dengan Rayline yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"Winza mana?" tanya Gaven sembari turun dari motor ninjanya.

"Ngapain kalian kesini?" bukannya menjawab Rayline malah bertanya balik.

"Ya jemput Winza lah yakali mau jemput lo" kata Gaven dengan nada ketus.

"Ya santai aja kali, lagian gue juga gak butuh dijemput sama kalian" sinis Rayline menatap Gaven sengit.

"Lohh kalian udah sampai ternyata" ucap Edgar keluar dari pintu disusul Winza dibelakangnya.

"Iya bang" jawab Gaven.

"Winzaaa ayo berangkat" ajak Verna menggandeng tangan Winza sesudah bersaliman dengan Edgar.

"Yaudah bang kalo gitu kita berangkat dulu ya" pamit Rergan bersaliman pada Edgar dan diikuti oleh Gaven.

"Iya hati-hati jangan ngebut, dan satu lagi jaga adek gue jangan sampe jatuh terluka"
kata Edgar mewanti-wanti kaya emak-emak.

"Siapp 86" ucap Gaven sambil hormat pada Edgar.

Tidak ingin menghabiskan waktu banyak mereka pun segera berangkat. Winza dibonceng sama Gaven, Verna dibonceng sama Rergan sedangkan Rayline tetap berangkat naik mobil bersama Edgar.

Gaven mengendarai kuda besi putihnya itu dengan kecepatan sedang dia benar-benar menuruti perkataan Edgar untuk tidak mengebut dan harus menjaga Winza.

"Akhirnya kita bisa berangkat barenggg" teriak Verna disebelah.

"Yuhuuuu akhirnya gue bisa ngeboncengin bidadari cantik lagi" Gaven ikut-ikutan berteriak dan membuat Winza untuk mencubit perutnya.

"Aduh shh cantik jangan dicubit dong" pekikan Gaven yang merasa kesakitan.

"Biarin wlee" balas Winza sambil menjulurkan lidah mengejek walau Gaven tidak akan tahu.

°°°°°°°°°°


Dilain tempat Rayline dan Edgar tidak ada percakapan selama di mobil, mereka saling terdiam tidak ada yang ingin memulai pembicaraan.

Tidak heran lagi jika mereka seperti ini, Rayline memang tak begitu dekat dengan abangnya ini. Dulu memang dekat tapi sekarang sudah berbeda jadi agak canggung.

Posisi mereka ini seperti bersaudara tetapi berasa tidak bersaudara.

"Bang gue sekolah dulu ya" pamit Rayline lalu mencium tangan abangnya. Walau dia benci pada Edgar dia juga harus sopan kepadanya tapi kadang ngelunjak dikit si.

Rayline itu aslinya tidak benci pada Edgar tapi benci sama sikapnya Edgar yang berubah kepadanya, dia kangen Edgar dulu yang selalu lembut dan perhatian padanya. Dan sialnya sikap itu sudah diberikan ke Winza, membuatnya tak suka.

Bagaimana pun juga Edgar itu abangnya sosok yang sangat ia cintai dan kagumi sekaligus panutan untuknya dulu, dilubuk hatinya yang paling dalam dia sayang sekali sama abangnya itu.

STRUGGLE FOR YOU [HaeRyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang