08. Truth Or Dare

254 195 174
                                    

Happy Reading gusyy
................


"Waseekkk sepatu baru ni bos, kenalan yok" goda Bian menginjak sepatu putih baru Rayline, tanda perkenalan.

"Sepatu gue jadi kotor tolol" geram Rayline dan membalas menginjak sepatu Bian.

"Itu sepatu gede amat jir kek sepatu kuda wkwkwkwok kalo lo buat lari pasti udh copot" ucap Arsen membuat Bian jadi tertawa mengejek Rayline.

"Bangsul, ini tu sebenarnya sepatunya Winza tukeran sama gue. Biasalah gue harus ngalah sama dia"

"Bearti couple an dong lo sama dia?"

"Iya, tai emang tu setan! sebenarnya gak ikhlas gue tapi ya mau gimana lagi" Rayline mendengus kesal.

"Eh sini aku bantu" Winza menawarkan bantuan pada siswi yang tengah membawa banyak buku ditangannya seperti kesusahan, akhirnya Winza berinisiatif untuk membantunya.

"Aduh ga usah ntar ngerepotin kamu" tolak siswi itu merasa ga enak pada Winza.

"Udah gapapa sini aku bantu" Winza mengambil setengah buku yang dibawa siswi itu lalu berjalan melewati Rayline ddk.

"Baik banget kamu Win"

"Iyalah Winza itu udah baik, cantik lagi" puji Rergan.

"Siapa dulu dong? temen kita gitu lohh" ucap Gaven membuat Winza menunduk malu.

"Kalian apaan si jadi malu tau ga" Winza tersenyum geli karena salting.

"Gemes banget si temen akuuu" Verna mencubit pipi tembem Winza.

"Eh eh pijitin leher belakang gue cepet!" perintah Rayline heboh.

"Kenapa sih? masuk angin apa gimana?" langsung saja Bian dan Arsen memijit leher belakang Rayline.

"Mau muntah gue HUWWEEKKK jijik banget liat mereka" balas Rayline sambil pura-pura muntah.

"Astagfirullah istighfar man teman"

 °°°°°°°°°


Sekarang anak-anak the five pada asik ngumpul di dalam kelas soalnya lagi males kemana-mana.

"Etdah gabut gue, main kuy pada diem² bae" celutuk Sean tiba-tiba, dia bosen kalo HP an terus.

"Hidup lo kan selalu gabut" Janar melirik Sean yang disampingnya.

"Mau main apa? kebetulan bel nya masi lama" -Satya

"TOD aja gimana? ada botol nih" ujar Paji mengambil botol minuman dari dalam tasnya.

"Botol siapa tu? justin?" tebak Janar

"Yoi bener"

"Emang ngga dipake sama dia? kok lo bawa" tanya Sean.

"Dia udh punya yang baru"

"Masa main pake botol ginian? gambar projen lagi. Adek lo kok sukanya berbi si? dan lo juga knapa mau aja bawa botol begini. Ga lakik banget" cerocos Harrez membuat kuping Paji merasa panas kaya dibakar.

"Gue juga gamau kali bawa beginian, ck udh ah ayo main." Paji menaruh botol projen gambar elsa itu ke tengah meja, posisinya mereka melingkari meja.

"Gue mulai puter ya botolnya"Paji memutar botolnya, botol itu berputar kencang tapi semakin lama akan menjadi pelan membuat kelima bocah itu tegang dan sialnya botol itu terhenti mengarah ke Harrez.

Semua tersenyum lega kecuali Harrez tentunya karna dia harus menjawab truth atau menjalani dare dari temannya itu.

Harrez was-was karna melihat ke empat temannya itu menatap dirinya dengan senyuman misterius yang mampu membuatnya merinding, dia hendak pergi tapi keduluan udah dicekal oleh Satya.

STRUGGLE FOR YOU [HaeRyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang