Wanderer mau pura-pura tidak tahu saja tentang apa yang baru saja [Name] katakan padanya.
"Kakak!!"
"Solaris, kakak bawa makanan!"
Sepasang laki-laki dan perempuan ini kembali ke kemah kecil mereka, di sana Solaris sudah menunggu dengan wajah khawatir. Wanderer tidak mau peduli tentang kejadian sebelumnya. Toh, [Name] juga nampak tidak memedulikan hal tersebut.
...Atau mungkin gadis ini terlalu bodoh akibat tubuhnya diotak-atik Dottore?
Dottore sialan.
Oke, meski akan pura-pura tidak tahu, Wanderer terus melirik diam-diam Solaris.
Bukan, bukan suka, justru sebaliknya. Selama ini Wanderer sudah terlalu banyak menerima pengkhianatan dalam hidupnya sehingga hidupnya kini dipenuhi trust issue.
Kasihan sekali, ya.
"K-kak Wanderer?"
"Hm?"
"Terima kasih sudah menolong kakak," kata Solaris sambil senyum-senyum, Wanderer memutar bola matanya malas tanpa berniat membalas apa-apa.
❖
"KAK WANDERERR, KAKAK TERSANGKUT DI ATAS POHON!!"
"...Lagi?" Wanderer mengerutkan keningnya tanda tak senang, ini bukan pertama kalinya gadis itu mengalami hal-hal yang membahayakan nyawanya sendiri, oke? Wanderer kesal setiap kali Solaris melaporkan keadaan [Name] yang selalu dalam kesulitan.
Mantan Fatui Harbinger itu menggunakan kekuatan dari visionnya untuk terbang, wajahnya berubah datar ketika melihat istrinya bergelantungan terbalik di dahan pohon. Sebenarnya [Name] ini bahan percobaan Dottore yang apa binatang yang melarikan diri dari penangkaran hewan?
"T-tuan..."
"Kau ngapain?"
"...Kakiku tersangkut..."
Bukannya bertindak romantis layaknya pasangan suami-istri pada umumnya, Wanderer malah memotong kayu yang menyebabkan [Name] tersangkut dengan tebasan pedang anginnya, mengakibatkan [Name] terjun bebas ke bawah.
"WAAAHHHH!!!"
Tentunya sebelum kepala gadis itu menghantam tanah, Wanderer menangkap sebelah kaki [Name].
Ya, sebelah kaki.
"Tuaann...." [Name] merengek, kepalanya pusing karena bergantung terbalik selama hampir dua jam, ditambah Wanderer bergerak tidak lembut hingga tubuhnya terguncang di udara, rasanya ia mau muntah.
"Berisik, Jelek. Salah siapa tidak bisa diam. Lagian kenapa bisa nyangkut, sih?"
"Tadi Solaris minta aku menolong kucing di atas pohon."
Wanderer sudah menduganya, untuk itu ia tidak berniat melanjutkan. Dia menceburkan [Name] ke sungai dangkal, tanpa merasa bersalah ia duduk di atas salah satu batu besar di sungai, dan berkata dengan galak, "Sekalian mandi. Kau bau."
[Name] berdiri di tengah-tengah sungai, seluruh tubuhnya basah terkena air, dia menatap Wanderer. "...Tuan mau lihat aku mandi?"
Saat tersadar, wajah Wanderer sudah dipenuhi kemerahan. Apakah ia baru saja melakukan tindakan orang cabul? Dirinya baru saja menyuruh seorang perempuan mandi di hadapannya!!
Sekilas dia lupa perempuan di depannya ini sudah sah menjadi istrinya.
"T-tentu saja tidak dasar mesum! Mikir apa kau?!"
[Name] mengangkat alis bingung, lah, siapa yang sebenarnya mesum di sini? Apakah reader? Atau author? Tidak, itu pasti Dottore.
"S-sana kau mandi!! A-aku akan pastikan tidak ada orang lain di sekitar sini."
Wanderer kembali mengaktifkan kekuatannya, terbang menjauh dengan kecepatan tinggi meninggalkan [Name] yang kebingungan di tengah-tengah sungai.
"Lah... aku pake baju apa, dong..?"
┈───────────┈
melihat kepribadian Wanderer dan voice japan yg aku gunakan setiap pake ni anak, ini chapter sebenernya ooc banget 😓 gppa kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐀𝐑𝐄𝐋𝐄𝐒𝐒 || Wanderer x Reader ✓
Fanfic━ 𝐖𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐫 𝐱 𝐖𝐢𝐟𝐞!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏 𝐨𝐟 𝟐 #𝐂𝐀𝐑𝐄𝐋𝐄𝐒𝐒 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 Wanderer memiliki seorang teman, ia mencintainya jauh sebelum ia menghapus keberadaan dirinya dalam Irminsul. Karena kelakuannya itu, Wanderer harus merek...