Cuaca yang tak begitu panas dan juga tak mendung, seakan mendukung mereka untuk mengelilingi kota Bandung. Helios membawa motornya dengan tenang, dan Nebula juga menikmati apa yang ia pandang.
Bandung, dengan segala keindahannya. Di kota ini lah mereka lahir dengan tahun yang sama, dan akan mengukir banyak kenangan bersama. Di sini pula mereka mendapatkan luka dan tawa.
"Nebula! Pegangan dong."
"Hah? Lo bisa gak, jangan ngajak gue ngobrol di motor!"
"Deketin makanya!" Teriak Helios agar terdengar. Nebula menurut, wajahnya mendekat pada bahu Helios.
"Apa?"
"Pegangan." Lantas Nebula memegang jok bagian belakang, Helios yang melihatnya lewat kaca spion langsung protes, "ke depan, Bul. Dikira aku teh tukang ojek apa."
"Gak, lo modus."
"Dari pada jatuh."
Beberapa detik Helios menunggu, akhirnya Nebula mau. Mendekat lalu memeluk, yang katanya pegangan.
Helios masuk ke tempat pet shop, memarkirkan motornya lalu berhenti sehingga Nebula turun. Helios membuka helm, melihat Nebula kesusahan membuka helm membuat ia tertarik membantu, seraya berkata, "Kamu suka kucing ga?"
"Suka."
Helios dan Nebula masuk ke dalam sana. Sapaan hangat yang pertama kali mereka terima. Mereka diarahkan pada kucing-kucing yang belum ada yang membeli. Helios tersenyum saat melihat mata Nebula yang berbinar. Nebula mendekat pada satu kucing yang berada di dalam kandang.
"Lucunyaaa."
"Mau pegang?" Nebula mengangguk cepat, terlihat antusias.
"Mba, kucing ini boleh dikeluarkan?"
"Boleh, Kak," ucapnya lalu membuka kandang dan mengambilnya lalu diberikan pada Nebula, yang sedari tadi menatap kucing itu.
"Gemes banget."
"Lebih gemesin yang megang." Nebula menghiraukan, ia fokus membelai kucing itu yang terlihat nyaman dengan Nebula.
"Kamu mau?"
Seketika, Nebula mendongak. "Hah?"
"Mbak, saya mau beli kucing ini."
"Baik, Kak." Setelah itu, Helios pergi untuk pembayaran serta memberikan alamatnya. Meninggalkan Nebula yang terdiam, lalu mengikuti Helios. Saat di luar, Nebula langsung mencerca.
"Lo beneran beli itu?"
"Iyalah, 'kan kamu lihat sendiri."
"Itu mahal lho??"
"Ya gak apa-apa, kamu mau 'kan?"
"Y-ya, tapi mahal."
"Udah dibeli gini, Bul. Ayo ah kita pergi ke tempat lain," ujarnya sembari memegang tangan Nebula.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONSCIOUS
Teen FictionDi bawah tangis langit bersama dengan hati yang sakit, Nebula Esteria bertemu dengan lelaki yang mengajaknya bangkit. Mereka saling mengobati, hingga saling menaruh hati. Dalam perjalanan berlabuhnya hati Nebula padanya, ia menemukan banyak fakta y...