4

49 45 2
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Hanya tinggal beberapa orang yang masih ada di sekolah dan Nebula salah satunya.

Nebula sedang memejamkan mata di dalam kelas yang hanya ada dirinya sendiri. Ia tak mau pulang, makanya berlama-lama disini, menikmati sunyi meski bosan menghampiri. Setelah petugas sekolah berkata kelas akan dikunci, baru Nebula pergi.

"Bula!" Nebula menoleh ke belakang.

Di sana, ada Helios dengan sweater hitam yang ia kenakan. Wajahnya cerah, jauh berbeda saat pagi hari tadi. Ia melambai-lambai tangan dengan senyum yang manis lalu berlari, sedang Nebula membalik dan lanjut berjalan gontai, tak peduli.

Helios menyamakan langkahnya dengan Nebula, menatap gadis itu dari samping.

Saat pertama kali bertemu, Nebula begitu berantakan. Mata yang sayu dan bibir pucat berpecah-pecah, meski begitu wajahnya tetap indah, dan sekarang lebih dari indah. Senyum kembali ada. Helios menyukai paras Nebula, ntah mengapa ada rasa ingin memandang lama-lama.

"Makasih buat yang tadi pagi, Bul."

"Iya."

"Kamu gak jawab sama-sama."

"Sama-sama."

"Gitu dong, biar kita sama-sama terus hehe." Helios semakin melebarkan senyuman kala Nebula menatapnya. Tak meluntur meski tatapan geli yg ditujukan Nebula.

"Lo gak pegel senyum terus?"

"Enggak. Senyum itu tuh ibadah, Bul. Jadi kita harus banyak senyum biar dapet pahala."

"Iyain." Helios malah tertawa.

"Lo aneh."

"Walau aneh tetep ganteng. Iya, kan, Bul" Helios menaik-turunkan alisnya. Tampang kepedeannya membuat Nebula ingin muntah.

Suara gemuruh langit menarik atensi keduanya. Mereka baru tersadar bahwa langit sudah menggelap, menandakan hujan akan tiba.

"Bula pulang dijemput?"

"Enggak, gue naik gojek."

"Ayo atuh bareng Elio." Ingin menolak, namun lelaki itu membawa tangannya untuk berlari menuju parkiran.

"Hujan, Bul."

"Gue tahu."

"Kamu tahu? Kalo aku mah Elio." Tentu saja Nebula kesal mendengarnya. Matanya seolah sedang mengeluarkan laser yang mematikan. Ternyata lelaki ini sangat menyebalkan.

"HAHAH bercanda, Bul."

"Kamu mau nunggu reda aja? Aku gak bawa jas hujan soalnya," ucapnya sambil menatap Nebula dalam.

"Enggak."

"Terus? Mau nerobos?"

"Iya, kalau lo mau."

UNCONSCIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang