3

52 46 3
                                    

Helios Chandraksa, cowok yang kini baru saja memasuki kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helios Chandraksa, cowok yang kini baru saja memasuki kamar. Tadinya ia berniat ingin makan karena perutnya lapar, namun rasa kantuk beserta pusing mulai menyerang dan akhirnya Helios merebahkan badannya di ranjang. Seperti biasa, harinya selalu melelahkan, bahkan ia baru bisa tidur sekarang.

Baru saja terlelap beberapa jam, suara telepon membangunkan dirinya. Dengan ogah-ogahan ia mengangkatnya.

"SELAMAT PAGI SOBATKU TERCINTAH," Suara khas Naru terdengar di sebrang sana membuat ia memutar mata jengah.

"BTW ngangkat nya lama, lagi berak-"

"Naon?" Sela Helios cepat.

"Enggak, cuma gabut."

Helios berdecak kesal, sungguh ia ingin sekali menabok orang yang ada di sebrang sana. Mengganggu tidurnya saja.

"Gak jelas pisan sumpah. Udahlah ngantuk, mau tidur lagi."

"Jangan ganggu, kalau ganggu otw dibotakin maneh kaya tuyul." Helios hendak mematikan telepon, tapi suara Naru menyela.

"Tunggu, gue gak salah denger nih? lo mau tidur? Tumben betul, biasanya jam segini lo udah siap-siap mau berangkat sekolah, lha ini mau tidur lagi?? Jangan bilang lo lupa kalau hari ini sekolah?" Helios mengerutkan dahi.

"Kan emang libur?"

"Libur beungeut maneh hurung! Lihat di hp lo sekarang hari apa!" Helios segera mengusap bar notifikasi dan matanya seketika membulat.

"HARI JUM'AT? YANG BENER?"

"BETUL, SELAMAT ANDA MENDAPATKAN BONEKA ANNABELLE! Buruan ke sekolah ntar terlambat. Untung rumah gue sama sekolah deket jadi agak santai." Setelah berucap seperti itu Helios mematikan telepon nya sepihak, ia bangkit. Bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka lalu mengambil seragam sekolah dan memakai nya terburu tanpa mandi terlebih dahulu. Ia segera mengambil tas dan berlari kearah pintu kamar.

Helios menghela nafas lega. Untung saja gerbang sekolah nya masih terbuka, ada waktu beberapa menit untuk bel bersuara.

"Tugas udah?"Baru saja memasuki kelas, Helios sudah diberi pertanyaan yang membuat kebingungan dari Rakasa Dewangga.

Tugas? ia mengingat-ingat kembali dan memang benar ada tugas hari ini. Tentu Helios sudah mengerjakannya waktu itu, di bantu oleh Ibu.

"Gue ketinggalan..."

"Lo kagak ketinggalan, Li. Badan lo ada disini," Ini suara Naru.

"Asah otak lo," ucap Rakasa setelah menabok Naru. Rakasa kembali menatap Helios, "Serius?

"Duarius, Sa."

"Ya udah liat punya gue aja, Naru meragukan," ujarnya melirik Naru lalu mengeluarkan buku dari dalam tas.

"Sekate-kate lo. Gini-gini gue pinter."

"Lebih percaya nasi bisa nangis kalo gak di makan ketimbang penuturan lo itu."

UNCONSCIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang