DELAPAN : SETEGUK PAHIT DENGAN MANIS YANG SAMAR #4

5 0 0
                                    

-Kenapa hubungan kita selalu baik-baik aja, dan semakin hangat setiap harinya. Karena kamu punya sampingan, dan brengseknya, sampingannya adalah perempuan yang sahabat aku sayangin banget.-

Sena seketika melepaskan genggamannya, aku melihat wajah Sena berubah, tidak seperti biasanya. Dia biasanya tidak pernah terpengaruh dengan kehadiran Rama.

Tapi kali ini, ia bahkan melepaskan genggaman tanganku.

Ini menjadi kebingungan untukku, hal baru yang tak pernah kulihat di garis wajah Sena. Kekhawatiran hingga ia bahkan melepaskan genggaman yang selama ini tak pernah ia lepas duluan.

"Bi? kenapa?" tanyaku pelan,

Sena mengedipkan mata dan menengok kearahku seraya menggelengkan kepala,

Pakkk.. Pakk.. Pakk..

Suara langkah Rama yang permukaan sepatunya berbenturan dengan permukaan lantai kini mendekat kearah kami berdua,

Aku menghadang Rama, membuat jarak antara dia dan Sena.

Namun, berbeda dengan biasanya mata Rama menatap tajam kearah Sena tanpa berkedip sedetik pun. Bahkan tak teralih dengan kehadiranku yang berada tepat di depannya.

"Ram.. k-kenapa? p-putus lagi sama Raisa?" tanyaku dengan suara pelan,

Rama menurunkan pandangannya dan melihat kearahku, matanya memerah, ia membendung sedu yang jelas sudah nampak jelas di matanya, sekalipun orang lain tak menyadari.

Aku akan selalu jadi orang pertama yang tahu bahwa Rama tidak baik-baik saja.

"Putus? pfttt... mungkin itu yang di denger sama si anjing ini makanya dia bertindak jauh! sini lo bangsat!" ujar Rama seraya menarik Sena,

Aku membelelalakan mata mendapati Rama yang menarik bahu Sena dengan kasar di hadapan teman-teman kami. Sena pun tak melakukan perlawanan dan mengikuti langkah kaki Rama yang membawanya,

Tanpa berpikir panjang aku mengikuti langkah cepat mereka,

"Ram, Rama! Mau dibawa kemana Sena?!" seruku seraya mengikuti langkah cepat mereka,

Tak ada jawaban, Sena bahkan terlihat tak berkutik meski sebenarnya ia bisa saja melawan Rama dengan tangannya.

Hingga akhirnya kami sampai di ruang olahraga yang kosong dan hanya ada sosok Raisa kekasih Rama di sana. Rama menghentikan langkahnya dan bergantian melirik kearah Sena dan Raisa.

Deg!

Perasaanku jadi tak enak seketika. Aku melihat Raisa mengangkat kepalanya dan Sena melirik kearah Raisa.

Bukkkk!!!

Seketika mataku semakin membulat melihat pukulan yang Rama layangkan cepat ke wajah tampan dari pacarku itu. Aku seketika berlari mendekati mereka begitu pun Raisa.

"RAMA!!!!" teriak kami berdua,

Bukk.. Bukkk.. Bukkk...

Rama tak berhenti dan terus memukuli Sena yang masih diam saja,

Srakkk!!

Rama mendorong Sena dan menatap tajam kearahnya, Aku seketika berlari kearah Rama dan mencoba menghentikannya.

"Rama!! kamu kenapa sih?" ketusku,

Rama terdiam dengan nafas terengah-engah dan melihat kearah Sena dengan mata tajam, seketika aku menengok kearah Sena, dan mendapati Raisa yang membantu Sena berdiri,

"What the..." pikirku menyaksikan apa yang terjadi,

Aku melihat intensitas antara Raisa dan Sena yang tak pernah kulihat sebelumnya,

DIALOG DALAM JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang