Seulgi keluar dari kamar mandi. setelah kejadian tadi ia langsung membersihkan diri, saat ia dirampok oleh preman di jalan. Syukur banyak-banyak karena Hyungseok bersamanya sekali lagi.
Gadis itu memakai kaos putih polos dan celana jeans biasa, didepan lemari pakaiannya terdapat cermin yang cukup besar, ia bisa melihat dirinya sendiri dari pantulan cermin itu, sampai ia menangkap sesuatu yang cukup mencengangkan.
Seulgi mendekati cermin itu dan meraba bagian lehernya, ia melihat tahi lalat di leher bagian kanan nya, ia merasa asing dengan itu. Seingatnya dia tidak memiliki tahi lalat di bagian leher. Tapi ia tak memperdulikan hal itu. Hanya tahi lalat biasa, untuk apa dipermasalahkan?
Gadis itu turun dari kamarnya setelah mengganti pakaian. Ia melihat ke arah dapur, tak ada siapapun disini. Sejak dirinya masuk ke dunia ini, Seulgi tak pernah melihat keluarganya sekalipun. Padahal rumahnya berubah, apa keluarganya tidak berubah?
Ia tak ambil pusing dengan hal itu, selama didalam kartu kredit nya memiliki banyak uang, Seulgi tak ambil pusing dengan kondisi keluarganya, sejak awal juga dia memang hidup sendiri.
Tapi satu hal yang mengusik pikirannya adalah, kenapa saldo rekeningnya terus bertambah setiap minggu? Apalagi dengan jumlah yang terbilang cukup banyak.
Terserahlah. Selama aku tidak hidup kekurangan semua bukan masalah.
•••
Penjaga toko
.
."Apa tidak ada yang jual garam di sini?" Gumam Seulgi celingak-celinguk, mencari tempat yang menjual bahan masakan. Karena sudah malam, hampir semua toko ditutup.
Hanya ada satu tempat. Minimarket tempat Hyungseok bekerja. "Apa aku pulang saja, ya?" Tanya Seulgi pada dirinya sendiri, namun, suara keroncongan dari perutnya menghancurkan niat itu.
Aku hanya akan datang sebagai pelanggan, dan pergi. Tidak ada hal lainnya. Toh, dia tidak akan curiga pada orang yang membeli garam kan?
Setelah beberapa saat, Seulgi sudah melihat sebuah toko kecil. Ia mempercepat langkahnya menuju tempat itu.
Tapi ia malah melihat tiga laki-laki yang sedang ngobrol, mungkin? Seulgi menguping beberapa pembicaraan mereka, "pantat ku pernah ditendang didepan ibu ku!"
Holy shiit?? Pembicaraan macam apa itu? Ah tidak. Ini kan memang salah satu adegan di Lookism.
Gadis itu berjalan menuju ketiga lelaki itu, "aku ingin beli sesuatu." Mereka sontak menyadari keberadaan Seulgi yang dari tadi mendengarkan mereka, "kalian sedang membicarakan apa?" Seulgi bertanya meski sudah tahu jawabannya, dia hanya ingin ikut ngobrol dengan mereka. Kurang lebih sudah satu bulan ia terdampar di dunia ini, dan ia jarang berkomunikasi dengan seseorang setelah saat itu. Sesekali ngobrol tidak masalah, kan?
"Kami sedang membicarakan masa lalu, kurang lebih..." Jawab Hyungseok, dan menggaruk tengkuknya.
"Benarkah? Aku juga ingin dengar." Seulgi duduk di sebelah ketiga laki-laki itu, ia mendengarkan cerita mereka dengan seksama, tetapi, ia sama sekali tak bercerita tentang dirinya sendiri.
"Tapi, kehidupan sekolah ku jadi lebih tenang karena Hyungseok!" Saut Jiho ditengah obrolan itu.
"Benar. Dia juga sering ajak aku makan." Deokhwa membalas ucapan Jiho dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NPC-LOOKISM x OC
FanfictionAku akan menjadi seorang npc disini. Lim Seulgi, gadis yang memiliki stamina di bawah rata-rata, tiba-tiba memasuki Webtoon kesukaan nya, Lookism, dan hal yang paling buruk adalah itu komik bertarung. Seulgi yang lemah tak berdaya, apakah mampu untu...