"Hyungseok, katanya kamu pelihara lima ekor anjing retriever, ya?"
Seulgi tidak tahu kenapa. Sekarang dia malah bergaul dengan kelompok mereka. Sebenarnya, dia tidak mau ikut, tapi mereka menariknya untuk duduk bersama mereka. Hancur sudah tujuan sebagai npc.
"Seulgi juga pelihara anjing, kan?" Tanya Vasko tiba-tiba dengan semangat.
"Apa? Tidak. Aku memang suka anjing, tapi aku tidak pelihara." ucap Seulgi sedikit bingung dengan gagasan bahwa dia punya anjing.
"Tidak pelihara? Padahal kamu selalu bersama dengan anjing putih sejak festival." Sela Hyungseok.
Seulgi jadi teringat dengan anjing ghaib itu. Dia jadi sedikit khawatir di mana anjing itu sekarang. Tapi meskipun mistis, anjing itu cukup manis, setidaknya lebih manis dari teman yang ngutang tapi ga bayar.
Beberapa saat kemudian, Seulgi merasakan seseorang menepuk pundak nya, membuatnya mendongak untuk melihat siapa yang melakukannya.
"Janghyun, ada apa?" Tanya Seulgi sambil mengunyah makan siangnya.
Laki-laki itu tampak ragu-ragu sambil menggaruk kepalanya, "begini.. apa kita boleh bicara?" Tanyanya, mengisyaratkan Seulgi untuk keluar kantin bersamanya.
Seulgi mengangguk, sebelum bangun untuk ikut dengan Janghyun. Setelah berada diluar kantin, Janghyun berniat untuk mengatakan langsung ke intinya. "Ada yang ingin ku katakan... bisakah kamu sembunyikan tentang aku yang membeli susu bayi?" Ucapnya sedikit tersipu karena malu mengatakan itu.
Seulgi diam dengan bingung sebelum sedikit tersenyum sambil menahan tawa, dia tak menyangka bahwa Janghyun sangat kepikiran tentang Seulgi yang melihatnya membeli susu bayi.
"Tidak, kok. Aku ga bakal kasih tau siapapun!" Ucap Seulgi sambil menahan tawanya. Lagipula dia tak berniat untuk memberitahu orang-orang tentang itu.
Wajah Janghyun tampak sedikit lega dengan tanggapan Seulgi, "terimakasih." Ucapnya dengan senyum tipis, "ngomong-ngomong, apa kamu besok mau pergi denganku?"
Ucapan Janghyun sedikit membingungkan Seulgi. Tapi, otaknya memproses sampai jangkauan yang di sebut geer, membuatnya berpikir bahwa Janghyun mengajaknya berkencan. "Maksud kamu ken—"
"Aku mau minta bantuan mu untuk memilihkan beberapa barang untuk menata rambut, mungkin kamu tahu banyak." Sela Janghyun tanpa sadar.
Rasa semangat Seulgi sedikit padam, seharusnya dia memang tak perlu berharap pada karakter yang cuma peduli dengan keluarga. "tentu, aku akan membantumu."
"Kalau gitu, aku pergi dulu ya." Ucap Seulgi sambil melambaikan tangan pada Janghyun dan kembali ke dalam kantin.
Di sisi laki-laki itu, dia masih menatap punggung Seulgi yang menjauh, sebelum tiba-tiba dia tersenyum tipis dengan wajah penuh rona.
•••
Bingung
.
.Janghyun meneguk ludahnya gugup saat ia menunggu sang gadis yang mau membantunya mencari barang sekolah bersama, atau mungkin lebih dari pada itu.
Daun telinganya bergeming begitu mendengar suara yang memanggil namanya, dia menoleh pada Seulgi yang tampak terengah-engah karena berlarian.
"Ha.. maaf aku terlambat, kamu menungguku ya?" Tanya Seulgi sedikit tidak enak hati.
Lelaki yang di tanya hanya termangu diam saat dia menatap gadis itu dengan terpesona─mungkin? Hanya saja, di mata Janghyun, Seulgi tampak lebih menawan dari biasanya, rambutnya yang berwarna hitam gelap dan hanya sebatas bahu dengan sedikit gelombang kecil. Matanya yang besar dan berwarna hitam seolah menarik Janghyun untuk masuk kedalamnya. Pipinya yang memiliki rona merah seperti stroberi matang dengan bibir mungil berwarna merah muda membuatnya hampir tak bisa menahan diri.
"Janghyun?" Seulgi menepuk pundak Janghyun dengan bingung, menyadarkan lelaki itu dari lamunannya.
Janghyun dengan segera membuang mukanya yang memerah dari Seulgi. "Ah, maaf. Ayo kita pergi." Ucap Janghyun segera berjalan dan di susul oleh Seulgi di belakangnya.
Mereka membeli beberapa barang yang mungkin akan berguna di sekolah, tapi sejujurnya, Seulgi bingung untuk apa Janghyun mengajaknya, karena sedari tadi Janghyun tampak mengerti semua keperluan yang harus dia beli.
"Sepertinya sudah selesai semua, ya?" Ucap Seulgi sambil melihat list belanjaan mereka yang sudah selesai semua.
Janghyun mengangguk dan berjalan keluar dari toko. "Jadi sekarang─" Tanpa sengaja, Janghyun melihat Zin dengan tiga orang asing yang tampak seperti preman. Janghyun menatapnya sesaat sebelum kembali pada seulgi, tampak tak melihat apapun.
"Bagaimana kalau kita cari makan dulu?" Ucap Janghyun sambil meraih pundak Seulgi dan membuatnya berbalik arah ke tempat lain, membelakangi Zin dan juga preman-preman itu.
Seulgi yang tampak bingung hanya mengikuti Janghyun tanpa tahu apapun.
Mereka berdua masuk ke salah satu kafe dan memesan minuman. Seulgi tiba-tiba melihat Tae-joon dan Hyundo bersama dengan dua gadis asing yang tampaknya seorang selebritis.
Kalau di ingat-ingat lagi, ini memang sudah sampai ke arc itu. Berarti Zin sudah bertemu mereka ya?
Seulgi terlarut dalam pikirannya sampai melupakan Janghyun yang duduk berhadapan dengannya.
"Seulgi?" Tanya Janghyun sedikit khawatir karena sedari tadi Seulgi tampak melamun. "Kau baik-baik saja?"
Seulgi sedikit kaget saat mendengar suara Janghyun, "ah.. apa? Aku baik-baik saja kok!" Ucap Seulgi sambil tertawa canggung.
Janghyun tampak sedikit tak percaya dengan perkataan Seulgi. "Apa sebaiknya kita pulang? Kamu terlihat lelah."
Seulgi akhirnya mengangguk dan mengiyakan Janghyun untuk pulang, lagi pula dia benar, saat ini Seulgi memang kelelahan.
Di perjalanan pulang, Seulgi merasakan seseorang menarik pundaknya cukup kasar, membuatnya melangkah mundur dengan paksa kebelakang.
Begitu Seulgi menoleh, dia melihat orang-orang yang tampak tak asing. "Hey, jawab aku jika kalian tidak mau cacat!"
Seulgi sedikit mengerutkan keningnya dengan kesal. "Memangnya kalian sia─Anjing!" Seulgi kaget begitu melihat preman yang mencengkram pundaknya kini terjatuh dengan kaget di lantai setelah menerimanya pukulan Janghyun.
Salah satu dari mereka yang di panggil Dae-hoon, cengengesan tampak tak merasa takut, "tenanglah. Aku hanya ingin bertanya apakah kamu kenal dengan Tae-joon dan Hyundo?" Ucapnya sambil mendekatkan wajahnya pada Janghyun, hampir seperti tantangan.
Seulgi akhirnya tahu, mereka itu preman yang di tantang oleh Tae-joon dan Hyundo.
Wajah Janghyun tampak menggelap saat kemarahan terpampang jelas di wajahnya. "Apa peduli ku dengan mereka?" Ucapnya sebelum tangannya melaju kepermukaan wajah Dae-hoon itu, membuat wajah Dae-hoon itu tampak membiru dan mimisan.
Dae-hoon itu tampak syok dan kesal, namun sedikit rasa takut terasa dalam tatapannya. "Bangsat, lihat saja lain kali!" Dia pergi bersama dengan dua temannya meninggalkan Janghyun dan Seulgi.
Seulgi terdiam saat dia menatap punggung Janghyun yang berada di hadapannya, sebelum sedikit tertegun ketika laki-laki itu berbalik menghadapnya.
"Seulgi, tolong jangan beri tahu siapapun lagi tentang ini ya.." ucapnya dengan senyuman, tampak seolah tak terjadi apapun barusan, sangat berbeda dengan ekspresi wajahnya yang tadi.
•••
Lanjut kapan-kapan 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
NPC-LOOKISM x OC
FanficAku akan menjadi seorang npc disini. Lim Seulgi, gadis yang memiliki stamina di bawah rata-rata, tiba-tiba memasuki Webtoon kesukaan nya, Lookism, dan hal yang paling buruk adalah itu komik bertarung. Seulgi yang lemah tak berdaya, apakah mampu untu...